Suara.com - Anggota DPR sekaligus Ketua DPP Partai Demokrat, Herman Khaeron menegaskan bahwa Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak pernah mencampuradukan jabatannya sebagai Presiden dengan pelaksanaan Pemilu, baik di 2009 maupun 2014.
Menurut dia, sikap SBY semasa menjabat itu kini tidak diterapkan lagi untuk saat ini. Hal itu disampaikan Herman untuk menegaskan maksud dari pernyataan "Jahat bukan?" yang sempat dilontarkan SBY menanggapi adanya potensi kecurangan pada Pemilu 2024.
"Penekanan 'jahat bukan?' itu berarti mengandung arti, SBY selama dua periode memimpin 10 tahun tidak pernah menjalankan politik-politik yang seperti ini," kata Herman dalam diskusi Dialektika Demokrasi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (29/9/2022).
Herman melanjutkan arti dari pernyataan SBY tentang informasi kecurangan Pemilu 2024 dan sebagainya. Ia menegaskan bahwa apa yang menjadi pernyataan SBY menandakan tidak ada campur tangan pemerintah di bawa pimpinan SBY dalam pelaksanaan Pemilu.
"Itu untuk meyakinkan bahwa pemerintahan pada saat itu tidak pernah mencampuradukan posisi sebagai kepala negara, kepala pemerintahan dengan pesta demokrasi," ujar Herman.
Karena tidak ada campur aduk tersebut yang membuat pelaksanaan Pemilu di era SBY bisa memunculkan banyak calon presiden dan calon wakil presiden.
"Makanya muncul calon banyak terus karena bebas, tidak ada tekan-tekanan kepada partai-partai, tidak ada," kata Herman.
Jangan Ada yang Atur-atur Pemilu
Sekretaris Majelis Tinggi Partai DPP Demokrat, Andi Alfian Mallarangeng sebelumnya, mengatakan bahwa memang pihaknya termasuk SBY mendengar adanya informasi terkait potensi Pilpres 2024 dibuat hanya dua pasangan calon dengan memanfaatkan instrumen hukum.
Baca Juga: Terkuak! Bikin Alot di Koalisi, NasDem, Demokrat dan PKS Belum Sepakat soal Capres-Cawapres
Awalnya, Andi menyampaikan, pernyataan SBY soal kecurangan tersebut hanya pesan sebagai tokoh bangsa.
"Itu pesan pak SBY sebagai tokoh bangsa mantan presiden jadi untuk mengingatkan jangan sampai ada yang berusaha ngatur-ngatur pemilu, yang boleh maju hanya dua pasang saja dan ditentukan ini dan ini. Dan ditentukan siapa yang oposisi gak perlu maju dicegat, dan sebagainya, jangan sampai seperti itu," kata Andi kepada wartawan, Senin (19/9/2022).
Andi berharap dengan adanya pernyataan SBY tersebut adanya niatan kecurangan bisa dihentikan. Pasalnya, kata Andi, pihaknya bersama dengan SBY memang menerima adanya informasi adanya dugaan kecurangan Pilpres 2024 hanya hadirkan dua pasangan calon salah satunya dengan dimanfaatkannya instrumen hukum.
"Nah memang ada info kami terima oleh pak SBY ada upaya atur semacam itu dengan instrumen hukum," ungkapnya.
Kendati begitu, Andi enggan menyebut siapa pihak yang memberikan informasi tersebut. Ia hanya menyebut kalau pihak yang memberikan informasi merupakan orang terpercaya.
"Info yang disampaikan ke pak SBY dan dari orang dipercaya lah. Orang itu dengar langsung," tuturnya.
Berita Terkait
-
Terkuak! Bikin Alot di Koalisi, NasDem, Demokrat dan PKS Belum Sepakat soal Capres-Cawapres
-
Partai Demokrat Cium Bau Amis di Dugaan Kasus Korupsi Lukas Enembe: Pernah Ada Intervensi Negara
-
Incar Menang Pemilu 2024, Mardani Usul PKS, PAN, PPP dan Gerindra Bikin Koalisi
-
Ngaku Sulit Berkomunikasi dengan Lukas Enembe Sejak jadi Tersangka KPK, AHY: Dia Sudah 4 Kali Kena Stroke
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Dari OTT ke Jejak Dana Gelap Pilkada: Seberapa Mahal Biaya Kampanye Calon Kepala Daerah?
-
Prabowo ke Pengungsi Banjir Aceh: Maaf, Saya Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Rumah Kalian Diganti
-
Dasco Unggah Video Prabowo saat Bikin Kaget WWF karena Sumbangkan Tanah di Aceh
-
Borok Penangkapan Dirut Terra Drone Dibongkar, Pengacara Sebut Polisi Langgar Prosedur Berat
-
Pramono Anung Wanti-wanti Warga Jakarta Imbas Gesekan di Kalibata: Tahan Diri!
-
WALHI Sebut Banjir di Jambi sebagai Bencana Ekologis akibat Pembangunan yang Abai Lingkungan
-
Pramono Anung Bahas Peluang Siswa SDN Kalibaru 01 Cilincing Kembali Sekolah Normal Pekan Depan
-
Cuma Boleh Pegang HP 4 Jam, Siswa Sekolah Rakyat: Bosen Banget, Tapi Jadi Fokus Belajar
-
Legislator DPR Minta Perusak Hutan Penyebab Banjir Sumatra Disanksi Pidana
-
Farhan Minta Warga Tak Terprovokasi Ujaran Kebencian Resbob, Polda Jabar Mulai Profiling Akun Pelaku