Suara.com - Langkah PDIP jelang Pemilu 2024 sangat dinantikan. Terutama mengenai calon presiden atau capres 2024 yang akan diusung. Partai yang diketuai Megawati Soekarnoputri itu tengah "galau" karena harus memilih antara Ketua DPR Puan Maharani atau Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Melansir Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) seakan menjawab kegalauan dari PDIP. Partai berlogo banteng itu dinilai dalam bahaya jika tetap ngotot mencalonkan Puan sebagai capres.
Pasalnya, hanya sebanyak 28 persen masyarakat menyatakan akan memilih PDIP. Sedangkan 43 persen lainnya menyatakan tidak akan memilih PDIP. Sementara 29 persen tidak tahu apakah akan memilih atau tidak.
Elektabilitas PDIP yang jeblok itu dinilai bisa diperbaiki. Syaratnya Megawati sebagai Ketua Umum PDIP memutuskan langkah yang tepat, yakni mengusung Ganjar sebagai capres 2024 alih-alih Puan.
Pendiri SMRC Saiful Munjani menjelaskan bahwa pencalonan Puan justru semakin membuat PDIP "babak belur" dalam meraih elektabilitas.
"Pencalonan Puan Maharani tidak memiliki pengaruh atau bahkan cenderung memperlemah suara PDIP," kata Saiful Mujani.
Saiful mengatakan, pihaknya melakukan studi eksperimental untuk melihat hubungan kausalitas antara calon dan partai.
Dalam studi ini, pertama-tama yang diuji adalah variabel kontrol (T0), yakni pilihan pada PDIP. Lalu, ketika nama Puan Maharani dimasukan dalam treatment 1 (T1), apakah para pemilih tersebut masih akan memilih PDIP.
Hasilnya mengejutkan. Mereka yang mau memilih PDIP hanya 25 persen. Lalu 44 persen yang menyatakan tidak akan memilih PDIP. Sedangkan 31 persen lainnya menjawab tidak tahu.
Baca Juga: CEK FAKTA! Puan Maharani Optimis Menang Pemilu 2024: Kita Bersama Wong Licik
“Mbak Puan tidak meningkatkan elektabilitas PDIP kalau dia dicalonkan,” ucap Saiful.
Hasil berbeda ketika nama Ganjar dimasukan dalam treatment 1 (T1) sebagai calon presiden dari PDIP. Sebanyak 43 persen langsung menyatakan ingin memilih PDIP dan yang tidak ingin memilih 33 persen. Sedangkan 24 persen lainnya menjawab tidak tahu.
Kesimpulannya, data tersebut menunjukkan jika PDIP mencalonkan Ganjar, maka suara PDIP berpotensi mengalami penguatan, dari 28 persen (kontrol) menjadi 43 persen (dengan Ganjar sebagai calon presiden).
“Ganjar memperkuat PDIP secara signifikan,” jelas Saiful.
Karena itu, sosok yang dinilai bisa menyelamatkan PDIP hanyalah Ganjar Pranowo, bukan Puan Maharani.
Adapun survei tersebut dilakukan secara tatap muka pada 5-13 Agustus 2022. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Berita Terkait
-
CEK FAKTA! Puan Maharani Optimis Menang Pemilu 2024: Kita Bersama Wong Licik
-
Puan Maharani Menyebut PLTS di Lingkungan DPR Memperhatikan Keindahan Taman
-
Stafsus Gubernur Kepri, Sarafuddin Aluan Bantah Hina Sekjen PDIP: Itu Tidak Benar
-
Soal Muka Masam Puan Maharani saat Bagi-bagi Kaos, Pria Ini Sebut Alasan Kecapean dan Kepanasan Lebih Masuk Akal
-
Diduga Hina Sekjen PDIP, Soerya Respationo Laporkan Stafsus Gubernur Kepri ke Mapolda
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Refleksi Akhir Tahun Menag: Bukan Ajang Euforia, Saatnya Perkuat Empati dan Spirit Kebangsaan
-
Malam Tahun Baru di Jakarta, Dishub Siapkan Rekayasa Lalu Lintas di Ancol, Kota Tua, hingga TMII
-
Gubernur Banten: Tingkat Pengangguran Masih Tinggi, Penataan Ulang Pendidikan Vokasi Jadi Prioritas
-
Perayaaan Tahun Baru di SudirmanThamrin, Pemprov DKI Siapkan 36 Kantong Parkir untuk Warga
-
Kaleidoskop DPR 2025: Dari Revisi UU Hingga Polemik Gaji yang Tuai Protes Publik
-
Sekolah di Tiga Provinsi Sumatra Kembali Normal Mulai 5 Januari, Siswa Boleh Tidak Pakai Seragam
-
Makna Bendera Bulan Bintang Aceh dan Sejarahnya
-
Antara Kesehatan Publik dan Ekonomi Kreatif: Adakah Jalan Tengah Perda KTR Jakarta?
-
Fahri Hamzah Sebut Pilkada Melalui DPRD Masih Dibahas di Koalisi
-
Mendagri: Libatkan Semua Pihak, Pemerintah Kerahkan Seluruh Upaya Tangani Bencana Sejak Awa