Suara.com - Presiden Joko Widodo kembali mengingatkan tentang bahaya krisis global yang juga bisa berdampak terhadap Indonesia. Bahkan kali ini Jokowi menilai ada lebih banyak ketidakpastian yang harus siap dihadapi di masa depan.
Karena itulah, Jokowi mengaku heran karena banyak pejabat-pejabat negara yang justru lebih suka berlibur di luar negeri.
Mirisnya lagi, para pejabat negara itu kemudian memamerkan momen liburan mereka ke luar negeri di media sosial.
Padahal, menurut Jokowi, perilaku seperti itu bisa berdampak buruk terhadap devisa negara apabila tidak segera dikurangi intensitasnya.
"Kenapa dalam situasi krisis global seperti ini malah berbondong-bondong ke luar negeri?" ucap Jokowi kala memberi pengarahan kepada seluruh menteri, kepala lembaga, kepala daerah, pimpinan BUMN, kajati, pangdam, dan kapolda.
"Dipamer-pamerin di Instagram, apalagi pejabat," sambung Jokowi, seperti dikutip Suara.com dari video unggahan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (30/9/2022).
Gestur geleng-geleng kepala yang ditambahkan Jokowi di akhir kalimatnya sontak membuat para hadirin menyambut arahannya dengan sorakan.
Jokowi lantas mencontohkan dirinya sendiri, yang mengaku mendapat lebih dari 20 undangan lawatan ke luar negeri dalam kurun waktu setahun.
"(Tapi) saya datang paling 2 atau 3, karena betul-betul saya rem. Ini (agenda yang saya datangi) ada manfaat konkret nggak sih, karena keluar uang kita (kalau) keluar (negeri) itu," kata Jokowi menambahkan.
Baca Juga: Keppres Pemecatan Ferdy Sambo Diteken Jokowi
Sentilan ini sendiri rupanya bukan hanya ditujukan bagi para pejabat negara. Jokowi juga meminta para kepala daerah, seperti gubernur, wali kota, dan bupati, untuk membantu menyampaikan hal serupa kepada rakyat. Yakni mengajak masyarakat untuk lebih banyak berwisata di dalam negeri saja.
"Hal-hal yang seperti itu (bepergian ke luar negeri) rem. Rakyat juga kita beritahu. Gunakan untuk wisata di dalam negeri saja," tegasnya.
Apalagi karena, menurut Jokowi, Indonesia memiliki banyak sekali tempat wisata yang bisa dikunjungi. Tempat-tempat itu pun dinilai tidak kalah luar biasa dari yang ada di luar negeri.
Sebagai contoh Pulau Dewata, Labuhan Bajo di Nusa Tenggara Timur, hingga Danau Toba di Sumatera Utara.
"Ini kita bisa defisit wisata kita. Yang datang ke sini belum banyak, yang keluar banyak sekali. Hati-hati devisa kita bisa lari lagi kalau kita tidak rem," tutur Jokowi.
"Tolong masyarakat diajak untuk berwisata di dalam negeri saja. Kita ini punya daerah-daerah wisata yang baik, Bali, Labuhan Bajo, Wakatobi, Toba, Raja Ampat, Bromo, Jogja, Babel (Bangka Belitung), Borobudur, Jakarta, dan lain-lainnya," pungkas Jokowi.
Berita Terkait
-
Kunjungi Pulau Rinca, Iriana Joko Widodo: Pelihara dan Jaga Lingkungan
-
4 Hal yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Pergi ke Luar Negeri
-
Penggunaan Belanja Produk Dalam Negeri di Kementerian, Jokowi Beberkan Realisasi Kominfo Baru 7 Persen
-
Sempat Sedih HP Rusak karena Kejar Jokowi, Siswi SMA di Buton Langsung Dapat Gantinya dari Istana
-
Ganjar-Anies-Puan Sibuk Blusukan, Tiru Gaya 'Caper' Jokowi Dulu Saat Jelang Pemilu?
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah