Suara.com - Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang usai pertandingan Arema FC menjamu Persebaya Surabaya hingga menewaskan ratusan orang menjadi sorotan sejumlah media asing, khususnya di Inggris.
Sejatinya, sejak awal pertandingan Arema FC vs Persebaya berjalan kondusif, tak ada tanda-tanda bakal terjadi kerusuhan. Di mana suporter Persebaya juga sudah jauh hari dilarang ikut nonton langsung ke Kanjuruhan. Sehingga, hampir sebagian besar pendukung adalah suporter Arema yang biasa disebut Aremania.
Namun, saat laga berakhir dengan skor 2-3 untuk kemenangan Persebaya, ribuan suporter yang kecewa merangsek masuk ke dalam lapangan. Hingga terjadilah tragedi paling memilukan di dunia sepakbola Indonesia, bahkan bisa jadi paling kelam dalam sejarah sepakbola di dunia!
Media ternama Inggris, Daily Ekspress misalnya, dalam tulisanya media itu menulis judul 100 suporter tewas. Di mana sumber pemberitaannya berasal dari media sosial.
Lalu Daily Star juga menulis hal yang sama, di mana berdasarkan sumber kepolisian korban tewas mencapai 127 orang.
Hal sama juga dimuat oleh laman Mirror, media itu memuat judul: 127 football fans killed in mass riot involving tear gas as league suspended.
127 Orang Tewas
Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta dalam jumpa pers di Kabupaten Malang, Minggu (2/10/2022) dini hari. Dari 127 orang meninggal dunia, dua di antaranya adalah anggota polisi.
Kapolda Nico menjelaskan, dari ratusan korban tewas itu, 34 di antaranya meninggal di Stadion Kanjuruhan. Sementara lainnya meninggal dunia saat berada di sejumlah rumah sakit di Malang.
Baca Juga: Akibat Kerusuhan di Malang, PT LIB Hentikan Liga 1 Selama Sepekan
Namun demikian, angka 127 orang bisa jadi bertambah, sebab masih ada 180 orang lebih yang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit. Namun semoga saja, tak ada lagi korban jiwa bertambah.
Selain korban meninggal dunia, tercatat ada 13 unit kendaraan yang mengalami kerusakan, 10 di antaranya merupakan kendaraan Polri.
"Masih ada 180 orang yang masih dalam perawatan. Dari 40 ribu penonton, tidak semua anarkis. Hanya sebagian, sekitar 3.000 penonton turun ke lapangan," kata Kapolda sebagaimana dilansir Antara.
Sesungguhnya, lanjutnya, pertandingan di Stadion Kanjuruhan tersebut berjalan dengan lancar. Namun, setelah permainan berakhir, sejumlah pendukung Arema FC merasa kecewa dan beberapa di antara mereka turun ke lapangan untuk mencari pemain dan ofisial.
Petugas pengamanan kemudian melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pengalihan agar para suporter tersebut tidak turun ke lapangan dan mengejar pemain. Dalam prosesnya, akhirnya petugas melakukan tembakan gas air mata.
Menurutnya, penembakan gas air mata tersebut dilakukan karena para pendukung tim berjuluk Singo Edan yang tidak puas dan turun ke lapangan itu telah melakukan tindakan anarkis dan membahayakan keselamatan para pemain dan ofisial.
Berita Terkait
-
Akibat Kerusuhan di Malang, PT LIB Hentikan Liga 1 Selama Sepekan
-
Warganet Soroti Polisi yang Gunakan Gas Air Mata Di dalam Stadion Kanjuruhan: Langgar Kode Keamanan FIFA
-
Liga 1 2022/2023 Dihentikan Selama Sepekan! Buntut Ricuh Arema Vs Persebaya
-
Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang: 127 Orang Tewas, 180 Lainnya Dirawat Dan Belasan Mobil Hancur
-
Korban Meninggal Buntut Kerusuhan Suporter di Kanjuruhan Mencapai 127 Orang
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
12 Orang Tewas dalam Penembakan Massal Saat Perayaan Hanukkah di Australia
-
Menperin Dorong Industri Berubah Total, Targetnya Zero Waste dan Efisiensi Tinggi
-
Akses Bireuen-Aceh Tengah Kembali Tersambung, Jembatan Bailey Teupin Mane Resmi Rampung
-
Cara Daftar Mudik Nataru Gratis Kemenhub, Hanya untuk 3 Ribu Lebih Pendaftar Pertama
-
Jurus 'Dewa Penyelamat' UB Selamatkan 36 Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera
-
Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang, Ada Target Soal Pembangunan Hunian Korban Bencana
-
Jadi Biang Kerok Banjir Kemang, Normalisasi Kali Krukut Telan Biaya Fantastis Rp344 Miliar
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Sambut Pangdam, Sumut Solid Atasi Bencana
-
Fakta Baru Pengeroyokan Maut Kalibata, Ternyata Lokasi Bentrokan Lahan Milik Pemprov DKI
-
LPSK Puji Oditur Militer: 22 Senior Penganiaya Prada Lucky Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar