Suara.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga menyatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan pemantauan penanganan terhadap korban dari tragedi di Stadiun Kanjuruhan yang merupakan anak-anak dan perempuan.
Menurutnya, para korban dari insiden yang terjadi usai pertandingan Liga 1 Indonesia antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/10/2022) sudah mendapatkan penanganan yang baik.
"Sudah ditangani dengan baik, dari kami terus memantau bagaimana korban anak dan perempuannya," kata Bintang kepada awak media di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (3/10/2022).
Selain itu, Menteri PPPA juga terus berkoordinasi dengan dinas pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak setempat. Hal itu untuk memastikan korban perempuan dan anak mendapatkan penanganan yang baik.
"Kami sudah ada pemantauan dan koordinasi dengan dinas pengampu perempuan dan anak. Alhamdulillah sekarang ini sudah penanganan yang sangat baik dilakukan Gubernur (Jawa Timur)," katanya.
Tragedi Kanjuruhan terjadi selepas kericuhan yang pecah selepas Arema kalah 2-3 dari Persebaya pada Sabtu (1/10/2022) malam, di mana sejumlah suporter tuan rumah merangsek masuk ke dalam lapangan setelah pertandingan.
Petugas pengamanan melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pengalihan agar para suporter tidak turun ke lapangan dan mengejar pemain, ofisial tim, maupun perangkat pertandingan. Kepolisian bertindak jauh dengan melepaskan tembakan gas air mata.
Berdasarkan data dari pihak kepolisian, hingga Minggu (2/10) malam tercatat 125 orang meninggal dunia akibat insiden tersebut. Data Kementerian PPPA hingga Minggu (2/10 pagi menyatakan terdapat 17 anak berusia 12-17 tahun yang menjadi korban kejadian itu.
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan turun memimpin tim investigasi yang dibentuk untuk mendalami peristiwa tersebut.
Sedangkan Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo menyatakan akan mendalami penerapan prosedur tetap terkait penggunaan gas air mata dalam insiden tersebut. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Aksi Brutal Tentara Tendang hingga Pukuli Suporter di Kanjuruhan, Panglima TNI: Bukan Pertahanan Diri, Itu Pidana!
-
Soal Tragedi Stadion Kanjuruhan, Ini Kata Kapolri
-
Waduh! Minta Baik-Baik Gas Air Mata Jangan Ditembak ke Arah Tribun, Suporter Kena Bentak hingga Pukul Aparat Polisi
-
Dokpol Polri Ungkap Total Jumlah Korban di Tragedi Kanjuruhan Malang Capai 455 Orang, Ini Rinciannya
-
Presiden Arema FC Gilang Juragan 99 Minta Data Pembayaran Korban Tragedi Kanjuruhan, Mau Dibayarin?
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Merasa Terlindungi, Barang Pemberian Kapolda Herry Heryawan Bikin Penyandang Tunarungu Ini Terharu
-
Kolaborasi Bareng DPRD DKI, Pramono Resmikan Taman Bugar Jakbar
-
Menteri Hukum Ultimatum PPP: Selesaikan Masalah Internal atau AD/ART Jadi Penentu
-
Satu Bulan Tragedi Affan Kurniawan: Lilin Menyala, Tuntutan Menggema di Benhil!
-
Polemik Relokasi Pedagang Pasar Burung Barito, DPRD DKI Surati Gubernur Pramono Anung
-
Siapa Ketum PPP yang Sah? Pemerintah akan Tentukan Pemenangnya
-
KPAI Minta Polri Terapkan Keadilan Restoratif untuk 13 Anak Tersangka Demonstrasi
-
Program Magang Fresh Graduate Berbayar Dibuka 15 Oktober, Bagaimana Cara Mendaftarnya?
-
DPR RI Kajian Mendalam Putusan MK soal Tapera, Kepesertaan Buruh Kini Sukarela
-
Setelah Kasih Nilai Merah, ICW Tagih Aksi Nyata dari Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum