Suara.com - Penasaran, seperti apa sejarah TNI? Mengetahui perjalanan hadirnya Tentara Nasional Indonesia di tanah air menjadi relevan apalagi hari ini, 5 Oktober 2022 adalah HUT TNI ke-77.
Tentara Nasional Indonesia (TNI) sejak didirikan memang mengalami banyak perkembangan dan penyempurnaan organisasi untuk mencapai efektifitas dan efisiensi dalam melaksanakan perannya. Nah, bagaimana sejarah TNI dari awal hingga berusia 77 tahun seperti sekarang?
Merujuk laman resminya, awal mula TNI sebetulnya sudah ada sejak awal kemerdekaan. Pada saat itu, Indonesia masih berjuang untuk mempertahankan kemerdekaannya dari ancaman kolonial Belanda yang hendak menguasai kembali tanah air.
Sebutan untuk angkatan bersenjata ini pun tidak langsung diberi nama TNI, karena organisasi ini melewati serangkaian proses yang panjang dan perubahan-perubahan, berawal dari pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR).
Daripada semakin penasaran, langsung saja simak ulasan menarik seputar sejarah pembentukan TNI yang telah dirangkum berikut ini.
Sejarah Pembentukan TNI
Berawal dari pembentukan organisasi Badan Keamanan Rakyat (BKR) pada 22 Agustus 1945, kemudian berkembang menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR) pada 5 Oktober 1945. Tentara Keamanan Rakyat kemudian berubah nama lagi menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI) pada 23 Januari 1946. Kemudian, TNI secara resmi berdiri pada tanggal 3 Juni 1947 sebagai persatuan dua kekuatan bersenjata.
Pada tahun 1962, TNI digabungkan dengan Kepolisian Negara (Polri) menjadi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI). Pada tanggal 1 April 1999, TNI dan Polri secara resmi kembali dipisah, dan sebutan ABRI sebagai tentara dikembalikan menjadi TNI.
Perlu diketahui, bahwa TNI dibagi Menjadi 3 Matra/Angkatan yaitu Tentara Nasional Angkatan Darat (TNI-AD), Tentara Nasional Angkatan Udara (TNI-AU), dan Tentara Nasional Angkatan Laut (TNI-AL).
Baca Juga: 5 Prajurit Diperiksa Soal Kekerasan di Stadion Kanjuruhan, Panglima TNI: 1 Orang Belum Ngaku
Meskipun sempat terjadi pergantian nama beberapa kali, tanggal resmi untuk memperingati HUT TNI adalah pada 5 Oktober.
Perayaan HUT TNI ke-77
Tentara Nasional Indonesia melakukan atraksi flypast dengan menerbangkan delapan jet tempur F-16 Fighting Falcon di atas Istana Merdeka, Jakarta, pada hari Rabu (5/10), tepatnya setelah upacara Hari Ulang Tahun ke-77 TNI.
Delapan unit pesawat tempur buatan Amerika Serikat (AS) tersebut melakukan manuver bomb burst dan juga berpencar setelah melewati Istana. Kemudian ada juga atraksi empat helikopter yang melakukan helipast sambil membentangkan bendera Merah Putih raksasa.
Empat helikopter tersebut adalah Helikopter AH64 Apache TNI Angkatan Darat, Helikopter AS565 Panther TNI Angkatan Laut, serta Helikopter EC725 Karakal dan Helikopter NAS332 Super Puma TNI AU.
Selain itu, TNI juga menerjunkan Jupiter Aerobatic Team dalam perayaan itu, di mana enam pesawat bermanuver di atas langit Ibu Kota sekitar 12 menit. Atraksi di langit dalam HUT TNI itu kemudian ditutup dengan kembalinya manuver F-16.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting