Suara.com - Peristiwa Tragedi Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022) malam masih menyisakan cerita bagi salah satu korbannya, Nur Saguwanto (19) yang kini harus melakukan rawat jalan untuk menyembuhkan luka di tubuhnya.
Saat ditemui Beritajatim.com-jaringan Suara.com di rumahnya yang berada di Desa Tegalsari, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Nur Saguwanto hanya bisa tergolek lemas akibat kakinya patah di pergelangan. Tak hanya itu, wajahnya pun melepuh dengan kelopak mata membengkak, sisa gas air mata yang menempel di wajahnya.
Saat pertandingan Derbi Jatim, Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Saguwanto menyaksikan pertandingan big match tersebut di tribun 11. Saat pertandingan selesai, ia sempat melihat ada sejumlah suporter yang turun ke lapangan.
"Tiba tiba ada tembakan gas air mata di tempat saya duduk. Setelah itu saya nggak ingat lagi," kata Saguwanto, Kamis (6/10/2022).
Lulusan salah satu SMK swasta di Gondanglegi ini mengaku datang ke Stadion Kanjuruhan untuk menyaksikan pertandingan tim kesayangannya melawan Persebaya bersama kawannya.
Saguwanto mengaku trauma dengan Tragedi Kanjuruhan yang membuatnya menjadi salah satu korban.
"Suasana malam itu mencekam. Gas air mata membuat saya sulit bernafas dan pingsan,” ujarnya.
Saat kericuhan pecah Saguwanto pingsan sedangkan kawannya selamat.
"Saya baru sadar ketika hari Minggu (2/10/2022) pagi. Tahu-tahu saya sudah ada di RSUD Kanjuruhan, Kepanjen. Saya sempat nelpon keluarga, tapi nggak bisa melihat HP karena pandangan mata kabur. Pusing," tuturnya.
Mengetahui kondisinya yang mengalami luka-luka di rumah sakit, Saguwanto hanya bisa menangis.
"Saya cuma menangis saja, baru berhenti menangis ketika bertemu keluarga," ucap Saguwanto.
Tak kalah sedihnya, Ibu Saguwanto, Dewi Fitri mengaku kepanikan terjadi di keluarganya saat mengetahui sang anak jadi korban Tragedi Kanjuruhan. Pun ia sempat kehilangan jejak Saguwanto usai Tragedi Kanjuruhan pecah.
"Kami semua panik, karena anak saya dicari ke semua rumah sakit tidak ada. Baru Minggu pagi anak saya ketemu," katanya.
Saat menjenguk anaknya, ia mengungkapkan kala itu kondisi Saguwanto cukup parah. Pun tak lama, ia dibolehkan pulang ke rumah oleh pihak RS walaupun Saguwanto seharusnya tetap dirawat di RS Kanjuruhan. Saat itu, ia menceritakan ruang perawatan di RS tersebut penuh.
"Akhirnya, anak saya dipulangkan. Saya bawa ke rumah, manggil bidan desa untuk membantu memasangkan infus dan merawat langsung," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- Sabrina Chairunnisa Ingin Sepenuhnya Jadi IRT, tapi Syaratnya Tak Bisa Dipenuhi Deddy Corbuzier
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
Partai Ummat Kritik Pramono Anung, Sebut Kebijakan Jakarta Tak Berpihak Wong Cilik
-
BMKG: Puncak Musim Hujan Dimulai November, Berlangsung Lebih Lama hingga Februari 2026
-
Lewat Aklamasi, Budi Arie Lanjut Pimpin Projo 2025-2030
-
Anak Menteri Keuangan Yudo Sadewa Kembali Viral, Kali Ini Diduga Sindir Gibran Lewat Postingan Satir
-
Investment Outlook 2025 Redefining Value: Investment Strategy in the Age of Innovation
-
Ini Cerita Aqsa Syauqi Peraih DPD Award 2025 Kategori Pembangunan Sosial & Kesehatan
-
Dihadang Sopir Angkot, Layanan Mikrotrans PulogadungKampung Rambutan Disetop Sementara
-
Amstrong sembiring: Jelang Akhir Tahun 2025 Negeri Ini Jadi Lautan Persoalan Hukum
-
Wacana Tarif Transjakarta Naik, DPRD Sebut Warga Jakarta Sudah Mampu Bayar Lebih dari Rp 3.500
-
Ritual Persembahan Berujung Petaka, 9 Umat Tewas Terinjak-injak di Kuil India