Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan jika Presiden Jokowi sudah bicara mengenai penggunaan gas air mata terkait tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 131 orang.
Pernyataan itu disampaikan Mahfud MD untuk menanggapi berbagai kritik mengenai respons Presiden Jokowi yang dinilai tidak membahas fatalnya gas air mata. Terlebih, Presiden Jokowi dalam konferensi pers hanya membahas mengenai curamnya tangga di Stadion Kanjuruhan.
"Ketika presiden melihat lapangan, lalu melihat, 'Oh ini kuncinya, ini (tangga) terlalu curam, pintunya dikunci'. Itu saja. Itu sebagai tambahan saja," jelas Mahfud MD di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (7/10/2022).
"Tapi substansi pandangan presiden itu sudah dipidatokan hari Minggu dan Senin, bahwa itu masalah gas air mata, masalah regulasi, kedisiplinan dan perintah mengambil tindakan itu kan perhatian presiden," sambungnya.
Mahfud juga menegaskan jika Presiden Jokowi melihat tragedi Kanjuruhan secara menyeluruh. Apalagi, kata Mahfud, faktor terbentuknya TGIPF Tragedi Kanjuruhan karena adanya penggunaan gas air mata.
"Presiden justru bicara yang lebih komprehensif," ucap Ketua Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan ini.
Tak sampai di situ, Mahfud juga membeberkan Presiden Jokowi sudah berbicara mengenai unprofesional polisi hingga regulasi, termasuk tentang kultur PSSI.
"Sebelum melihat bangunan itu, beliau sudah membentuk tim dan sudah bicara mengenai gas air mata, bicara tentang unprofessional polisi, sudah bicara tentang regulasi, tentang kultur PSSI, maka dibentuk TGIPF," beber Mahfud.
Mahfud turut menanggapi adanya media asing yang juga melakukan investigasi tragedi Kanjuruhan. Menurutnya, hal itu perlu disambut baik. Terlebih hasil investigasi media asing juga bisa menjadi pembanding.
"Ya biar saja, bagus. Kita tidak melarang. Kalau dulu kan dilarang-larang. Sekarang semuanya lah. Nanti kita cocokkan mana yang paling rasional, mana yang paling faktual," ungkap Mahfud.
Sebagai informasi, sebanyak 131 orang tewas setelah pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya yang berakhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu malam, 1 Oktober 2022.
Peristiwa itu dipicu tembakan gas air mata yang ditembakkan ke arah tribun hingga memicu kepanikan suporter. Banyak dari mereka yang meninggal dunia karena terinjak-injak hingga kehabisan napas.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, korban luka ringan di tragedi di Stadion Kanjuruhan sebanyak 440 orang. Sedangkan 29 orang menderita luka berat. [ANTARA]
Tag
Berita Terkait
-
Tak Masalah Erick Thohir Temui Presiden FIFA, Menpora: Kan Dekat dengan Gianni Infantino, Bagi Saya Siapa Saja
-
Polisi Dinilai Tak Profesional karena Hapus Video Milik Saksi Tragedi Kanjuruhan, LPSK: Itu Berlebihan!
-
Sepuluh Saksi Maupun Korban Tregedi Stadion Kanjuruhan Minta Perlindungan LPSK
-
Mahfud MD Klaim Proses Hukum Tragedi Kanjuruhan Malang Hampir Rampung
-
Jamaah Masjid Agung Solo Gelar Salat Gaib untuk Korban Tragedi Stadion Kanjuruhan
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf