Sementara itu, Matthew Downing mengungkapkan, laboratorium rujukan AMR di Indonesia hanya ada 2 dan salah satunya ada di Surabaya.
Menurut Matthew, AMR adalah ancaman bagi kesehatan dunia. Menurutnya, jika Covid-19 adalah tsunami, maka AMR diibaratkan naiknya permukaan air laut tanpa batas dan bisa menenggelamkan kota semua.
“Dalam semangat Presidensi G20, pemerintah Inggris bersama The Fleming Fund bertekat sama untuk memastikan bahwa langkah antisipatif dampak AMR menjadi kepentigan global,” katanya
“Saya bangga bisa berkolaborasi dengan Indonesia. Kami adalah mitra BBLK, yang mampu memperbanyak keberadaan laboratorium serta meningkatkan kualitasnya,” imbuhnya.
Menurut Matthew, Fleming Fund Country Grant dari pemerintah Inggris untuk Indonesia telah mendukung Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya dengan investasi mencapai total Rp6,2 miliar untuk renovasi, instrumen canggih dan penguatan kapasitas laboratorium termasuk pelatihan penting.
Menurutnya, AMR adalah pandemi yang sunyi, sehingga kapasitas sistem pengambilan sampel dan laboratorium untuk menghasilkan data dengan cepat dan dengan standar tinggi sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan nyawa.
“Pengawasan nasional, dengan koordinasi One Health di seluruh sistem, sangat penting untuk menginformasikan pemberian dan kebijakan perawatan kesehatan. Inggris bangga dapat berkolaborasi dengan Indonesia saat kita semua mengatasi ancaman mematikan ini,” ujar Matt.
Selain menunjang alat kesehatan dan kualitas laboratorium, pemerintah Inggris juga meningkatkan kualitas SDM di BBLK, untuk menunjang kemampuan tenaga kesehatan dalam menjalankan tugas sebagai laboratorium rujukan dan surveilans.
“Ini juga dilakukan untuk memperkuat sistem koordinasi pemerintah melalui AMR One Health. Di sini tenaga kesehatan dibekali keterampilan untuk mengolah data dari permasalah AMR, sehingga bisa melindungi seluruh masyarakat Indonesia,” tegasnya.
Baca Juga: Gubernur Khofifah Berharap Investigasi Insiden Kanjuruhan Segera Selesai
Di sisi lain, ia menambahkan, BBLK Surabaya sebagai lab rujukan nasional pengendalian resistensi antimikroba (AMR) akan mampu mengetahui jenis kuman dalam waktu hanya 15 menit, sehingga memudahkan dokter dalam memberikan terapi kepada pasien secara cepat dan akurat. Hal itu didukung dengan peralatan canggih yang dibantu Fleming Fund, yaitu BioMerieux VITEK MS atau yang juga dikenal sebagai MALDI-TOF.
“Alat ini lebih cepat mendeteksi kuman dan mikoba, yaitu hanya 15 menit. Jauh lebih cepat dibandingkan dengan metode lain yang membutuhkan waktu 4 jam,” pungkasnya.
Hadir dalam acara tersebut, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan manusia dan Kebudayaan Kemenko PMK RI, Agus Suprapto, Plt. Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Yanti Herman, Konsul Kehormatan Inggris, Ivy Kamadjadja, Kepala BBLK Surabaya, Budi Sylvana, jajaran Kepala OPD terkait Pemprov Jatim.
Berita Terkait
-
66 Puskesmas di Jakarta Selatan Sediakan Layanan Kesehatan Jiwa yang Dijamin BPJS
-
Masyarakat Cianjur Manfaat Program CEKAS MANJUR Demi Dapatkan Layanan Kesehatan
-
Ada Pentas Budaya dan Penampilan Farel Prayoga Dalam Upacara HUT Pemprov Jatim ke-77
-
Jadi Daya Tarik Bagi Wisatawan, Bali Akan Buka Layanan Kesehatan Tradisional
-
Gubernur Khofifah Bentuk Satgas Gegara Marak Kasus Kekerasan Siswa Sekolah di Jatim, Ada yang Berujung Kematian
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
Terkini
-
Pengacara Komisaris PT Jenggala Maritim Nilai Dakwaan Soal Fee Sewa Kapal Tak Terbukti
-
Milik Siapa PT IMIP? Heboh Bandara Morowali Disebut Ilegal, Jadi 'Negara dalam Negara'
-
Rahang Alvaro Masih Hilang, Polisi Kerahkan Anjing Pelacak Sisir Aliran Sungai Tenjo
-
Bandara 'Hantu' Morowali, Isu Negara dalam Negara dan Ancaman Kedaulatan Mengemuka
-
Angka Kasus Korupsi Kades Capai 489, Wamendagri: Ini Catatan Serius
-
Cari Potongan Rahang Alvaro, Polisi Kerahkan Anjing Pelacak Sisir Sungai di Bogor
-
Demi Target Ekonomi Indonesia Menolak Phase-Out Energi Fosil: Apa Dampaknya?
-
Pemerintah Kebut Aturan Turunan KUHAP Baru, Wamenkum Janji Rampung Sebelum Akhir Desember
-
KPAI Setuju Pemprov DKI Batasi Akses Medsos Pelajar, Orang Tua dan Sekolah Juga Kena Aturan
-
Tahu Kabar Dapat Rehabilitasi Prabowo Saat Buka Puasa, Eks Dirut ASDP Senang: Alhamdulillah