Suara.com - Presiden Vladimir Putin menyebut Eropa sebagai penyebab terjadinya krisis energi akibat penerapan berbagai kebijakan yang mempersulit industri investasi global.
Sang pemimpin Rusia memberikan pernyataan tersebut ketika negara anggota Uni Eropa (EU) berkumpul pada Rabu (12/10) untuk menyepakati batas harga gas untuk mengimbangi dampaknya pada konsumen.
Putin mengatakan Moskow tidak bisa disalahkan atas lonjakan harga energi di Eropa, dan ia mempersoalkan gerakan energi hijau yang diusung EU. Menurutnya, gerakan itu malah menyebabkan penurunan investasi pada industri minyak dan gas global.
Selain itu, pembahasan negara-negara Group of Seven (G7) tentang pembatasan harga minyak Rusia dianggap Putin akan memperburuk keadaan.
Kekhawatiran soal keamanan pasokan energi meningkat setelah ditemukannya kebocoran di Polandia pada pipa Druzhba dari Rusia, yang menyebabkan penurunan aliran minyak ke Jerman.
Polandia mengatakan kebocoran itu kemungkinan disebabkan oleh kecelakaan, namun terjadi ketika negara-negara EU berupaya melepaskan diri dari ketergantungan pada energi Rusia, yang terus diusung sebagai sikap atas invasi Rusia ke Ukraina pada Februari.
Jalur pipa gas Nord Stream ke Jerman saat ini tidak berfungsi karena mengalami kebocoran pada September.
Rusia dan negara-negara Barat saling tuduh melakukan sabotase terhadap Nord Stream, namun tidak menyebutkan siapa yang berada di balik sabotase.
Presiden Vladimir Putin menyebut kebocoran pada dua saluran Nord Stream sebagai "aksi terorisme internasional" yang ditujukan untuk membuat masyarakat tidak bisa mengakses energi murah.
Putin mengatakan gas masih bisa dipasok melalui satu bagian utuh jalur pipa Nord Stream 2. Namun, ia menyerahkan pada EU apakah mereka menginginkan pasokan tersebut.
Jerman membekukan proyek Nord Stream 2 beberapa hari sebelum Rusia mengerahkan pasukan ke Ukraina.
Juru bicara Pemerintah Jerman pada Rabu menepis kemungkinan mendapatkan gas melalui rute tersebut.
Putin juga menyodorkan ide pembentukan pusat gas alternatif Eropa melalui Turki.
Dampak dari upaya mengurangi energi Rusia, ditambah dengan penurunan tajam pasokan energi dari Rusia, sudah dirasakan oleh negara anggota EU dan negara di benua Eropa lainnya.
Harga gas di kawasan itu hampir mencapai 90 persen lebih tinggi dibandingkan dengan setahun lalu.
EU juga dibayang-bayangi kekhawatiran harus melakukan penjatahan dan pemadaman listrik selama musim dingin. [Antara]
Berita Terkait
-
Drone Sukses Hajar Rusia di Ukraina, Tetapi Tank Masih Relevan dalam Perang Modern
-
AS Beri Peringatan Keras ke Arab Saudi usai OPEC+ Umumkan Pengurangan Produksi Minyak
-
Joe Biden Peringatkan Presiden Ukraina atas Keluhan Bantuan yang Tidak Memadai
-
Inggris Klaim Pasukan Rusia di Ukraina Kelelahan dan Kehabisan Amunisi
-
Rusia Dan Ukraina Memanas, Bagaimana Peluang Vladimir Putin Datang ke Bali Untuk KTT G20?
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Sambangi DIY, Kemendagri Dorong Pemda Optimalkan Siskamling dan Pastikan Situasi Kamtibmas Aman
-
Menpar Widiyanti Jamin Pariwisata Bali Aman Pascabanjir, Aktivitas Wisata Berjalan Normal
-
Zita Anjani Diduga Kerap Mangkir dari Acara Penting, Pantas Dicopot dari Utusan Khusus Presiden?
-
Musim Hujan 2025/2026 Maju, BMKG Ingatkan Risiko Banjir hingga Demam Berdarah
-
BMKG: Musim Hujan 2025/2026 Datang Lebih Awal, Waspada Banjir dan Longsor
-
Viral Video Prabowo Tayang di Bioskop, Mensesneg: Lumrah Selama Tak Langgar Aturan
-
Hadapi 'Gender Trap', Menteri PPPA Desak Polwan Diberi Peran Lebih di Posisi Strategis
-
Polisi Lepas Maling Motor di Cikarang Langgar Prosedur? Ini Kata Propam
-
Polemik Selesai, TNI Resmi 'Luruskan Informasi' dengan Ferry Irwandi
-
Perang Interpretasi Janji Presiden Prabowo: Yusril Sebut 'Masuk Akal', Lukman Bilang 'Setuju'