Suara.com - Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, memperingatkan Arab Saudi akan adanya "konsekuensi" setelah kartel negara penghasil minyak yang dipimpin oleh negara tersebut dan Rusia mengumumkan rencana pemangkasan produksi minyak.
Seperti dilaporkan Al Jazeera, pernyataan Biden disampaikan pada hari Selasa (11/10), atau sehari setelah ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS, Bob Menendez, mengatakan AS harus segera membekukan semua kerja sama dengan Arab Saudi, termasuk dalam penjualan senjata.
“Akan ada konsekuensi dari apa yang telah mereka lakukan dengan Rusia,” kata Biden dalam sebuah wawancara dengan CNN. “Saya tidak akan membahas apa yang tengah saya pertimbangkan dan apa yang ada dalam pikiran saya, tetapi akan ada konsekuensi.”
Pekan lalu, organisasi negara-negara pengekspor minyak bumi atau Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC+) mengatakan akan memangkas produksi minyak sebesar dua juta barel per hari, sekaligus menentang tekanan dari AS.
Arab Saudi selaku pengekspor minyak utama dunia mengatakan keputusan itu bertujuan untuk menstabilkan pasar minyak, dan bukan untuk menaikkan harga, di tengah kenaikan suku bunga oleh bank sentral dan adanya potensi resesi global.
Namun, para kritikus berpendapat pembatasan produksi akan menaikkan harga minyak secara global dan menghasilkan keuntungan lebih besar bagi Rusia untuk mendanai perangnya di Ukraina.
Langkah itu juga dipandang sebagai tantangan bagi pemerintahan Biden yang tengah bersiap menyambut pemilihan paruh waktu bulan depan.
“Kejadian ini tampaknya menguntungkan bagi musuh politik Presiden [Biden] di AS,” kata Kimberly Halkett dari Al Jazeera. “Harga energi yang tinggi tidak baik untuk presiden secara politik,” tambahnya.
Namun, Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan, pada hari Selasa membela keputusan itu dan mengatakan langkah tersebut "sepenuhnya untuk kepentingan ekonomi dan disepakati oleh negara-negara anggota [OPEC]".
Presiden Rusia, Vladimir Putin, juga membela rencana pengurangan produksi tersebut dengan mengatakan "keputusan kami ... tidak ditujukan terhadap siapa pun".
“Tindakan kami bertujuan untuk memastikan stabilitas di pasar energi global dan menciptakan rasa tenang, stabil, dan percaya diri bagi konsumen sumber daya energi dan pihak-pihak yang berurusan dengan produksi dan pasokan. [Dengan demikian, keputusan ini] akan membantu menyeimbangkan pasokan dan permintaan,” tambah Putin.
Berita Terkait
-
Inggris Klaim Pasukan Rusia di Ukraina Kelelahan dan Kehabisan Amunisi
-
Rusia Dan Ukraina Memanas, Bagaimana Peluang Vladimir Putin Datang ke Bali Untuk KTT G20?
-
Kepala Mata-mata Inggris Sebut Pasukan Rusia Kelelahan Dan Kehabisan Senjata
-
Jepang Ajak Pemimpin G7 Cegah Rusia Serang Ukraina Pakai Nuklir
-
Tukar Tahanan, Ukraina Bebaskan Puluhan Tentara dari Rusia
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Pramono Bantah Isu Tarif LRT Rp160 Ribu: Jadi Saja Belum
-
RUU KUHAP Dinilai Ancam HAM, Koalisi Sipil Somasi Prabowo dan DPR: Ini 5 Tuntutan Kuncinya
-
RUU KUHAP Bikin Polisi Makin Perkasa, YLBHI: Omon-omon Reformasi Polri
-
Sepekan Lebih Kritis, Siswa SMP Korban Bullying di Tangsel Meninggal Usai Dipukul Kursi
-
Percepat Penanganan, Gubernur Ahmad Luthfi Cek Lokasi Tanah Longsor Cibeunying Cilacap
-
Ribuan Peserta Ramaikan SRGF di Danau Ranau, Gubernur Herman Deru Apresiasi Antusiasme Publik
-
Heboh Pakan Satwa Ragunan Dibawa Pulang Petugas, Pramono Membantah: Harimaunya Tak Keluarin Nanti
-
Jejak Karier Mentereng Mayjen Agustinus Purboyo, Kini Pimpin 'Pabrik' Jenderal TNI AD Seskoad
-
Apa Ketentuan Pengangkatan Honorer PPPK Paruh Waktu 2025? Ini Aturan KemenpanRB
-
Pramono Ungkap Fakta Baru Buntut Ledakan SMAN 72: Banyak Siswa Ingin Pindah Sekolah