Suara.com - Usai dideklarasikan pada sejak 1 Oktober lalu oleh Partai Nasional Demokrat (NasDem), Anies Baswedan belum menentukan pendampingnya buat melaju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Padahal berbagai nama mulai disiulkan buat menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Setidaknya ada tiga nama yang santer dibicarakan, seperti Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Panglima TNI Andika Perkasa, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Dalam hal ini, politikus senior NasDem Zulfan Lindan mengungkapkan ada berbagai pertimbangan untuk memilih pendamping Anies.
Dari ketiga nama yang santer disebutkan, dia menyebutkan masih banyak pertimbangan dari masing-masing tokoh tersebut.
"Anies mendapat tugas silakahkan memilih yang buat jadi cawapres, itu bukan pekerjaan gampang kan?" ujar Zulfan Lindan dalam perbincangan yang tayang di YouTube Total Politik.
Menurut Zulfan, memang dari permukaan tampaknya Anies bisa bekerja dengan AHY. Namun demikian berbagai pertimbangan politik perlu dipikirkan dengan matang.
"Tetapi secara kualitatif eletabilitas dan lain-lain kan harus jadi pertimbangan. Kalau saya bicara sekarang memang AHY itu lebih, kalau bicara soal AHY ada calon kuat namanya Andika cuma terbentur dengan peroalan prosedural di TNI," kata Zulfan Lindan.
"Kemudian kita bicara Khofifah, dia nampaknya lebih cenderung ingin dua kali jadi gubernur, oleh karena itu mungkin berat, lalu sipa? ya tinggal AHY. Kelebihannya AHY punya partai," tambahnya.
Baca Juga: Jleb! AHY Getol Bandingkan Era SBY Vs Jokowi, PAN: Masa Jelek-jelekin Bapaknya
Dengan kepemilikan partai oleh AHY maka NasDem jika berkoalisi dengan Partai Demokrat bisa melewati ambang batas Presidential Threshold.
"Saya kira kalau AHY memang yang dipilih jadi wakil presiden berarti kerja keras semua partai bisa memenangkan kontestasi presiden mendatang," ujar Zulfan.
"Tapi kita enggak tahu kalau PKS diam-diam punya calon, ya mereka biar berembuk lah."
Anies Diminta Pilih Wakil Sendiri
Ketua Umum DPP Partai NasDem, Surya Paloh, menyerahkan sepenuhnya terkait figur calon wakil presiden atau cawapres ke Anies Baswedan usai dideklarasikan menjadi calon presiden yang akan diusung oleh NasDem di Pilpres 2024.
"Soal cawapres kalau NasDem ya udah kasih otoritas sama bung Anies," kata Surya di Kantor DPP Partai NasDem, Jakarta Pusat, Senin (3/10/2022).
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
-
Kebijakan Sri Mulyani Kandas di Tangan Purbaya: Pajak Pedagang Online Ditunda
-
Harga Emas Hari Ini Turun Lagi! Antam di Pegadaian Jadi Rp 2.657.000, UBS Stabil
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
Terkini
-
Disiram Air Keras Saat Melerai Tawuran, Juru Parkir di Pulogebang Jadi Korban Kebrutalan Remaja
-
KPK Pamerkan Kasus Noel dalam 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran
-
Kasus Pembunuhan Kacab Bank: Sambangi Polda Metro Jaya, Keluarga Korban Bawa Bukti Baru
-
Sandra Dewi Keberatan Harta Disita Kejagung, Hasil Keringat Sendiri atau Uang Panas Korupsi Timah?
-
Nasib Eko Patrio dan Uya Kuya di DPR RI Masih Menggantung, Waketum PAN Bilang Begini
-
Polisi Usut Kasus Keracunan Massal di NTB: Siswa Mendadak Muntah hingga Mual usai Santap MBG
-
Prabowo di Depan Tumpukan Uang Rp13 Triliun: Renovasi 8.000 Sekolah, Jangan Zalimi Rakyat Kecil
-
Mantan Kapolres Ngada Fajar Widyadharma Hadapi Vonis, DPR Desak Hukuman Maksimal
-
Dorong Investasi Hijau, Menteri LH Siap Cabut Sanksi Ekowisata di Puncak Bogor
-
Roy Suryo Tuding KPU Otak Konspirasi Jahat, Siapkan 'Karpet Merah' Loloskan Gibran