Suara.com - Saat menghadiri upacara peringatan bom Bali di Kuta, Rabu malam kemarin (12/10), sejumlah keluarga korban Australia dan teman-teman korban bom Bali marah melihat pemutaran video yang menayangkan detik-detik bom meledak di Sari Club.
Ada ratusan orang yang berkumpul di lokasi ledakan di Kuta yang datang untuk memperingati 20 tahun serangan teroris yang menewaskan 202 orang tersebut.
Sejumlah orang yang hadir kaget dengan video yang disiapkan oleh Polri dan pemerintah Indonesia.
Pada pukul 23.05, tepat ketika bom meledak, video diputar di layar besar depan tempat yang dulunya Sari Club.
Sebuah rekaman yang sangat memilukan yang memperdengarkan suara teriakan para korban saat tempat itu meledak.
"Mereka memasang video pengeboman, pembantaian, mengoyak hati kami yang melihat semuanya lagi," kata Jeff Marshall, yang kehilangan ayahnya dalam serangan bom di Sari Club.
Jeff juga mengaku sangat kecewa karena tidak diizinkan masuk tempat bekas Sari Club untuk menyalakan lilin, yang sebelumnya diizinkan untuk keluarga korban.
"Kami tidak diperbolehkan masuk ke [bekas] Sari Club dan menyalakan lilin seperti sebelumnya untuk memberi penghormatan," katanya.
"Kami bahkan tidak bisa pergi ke tugu peringatan sekarang."
Baca Juga: Densus 88, Pejabat Dan Keluarga Korban Bom Bali Nyalakan Lilin Pukul 23.00 WITA
Namun, sejumlah kalangan polisi dan perwira militer Indonesia diizinkan masuk ke situs peringatan untuk meletakkan karangan bunga.
Pemerintah Australia mengatakan tidak terlibat dalam penyelenggaraan acara tersebut, dan secara resmi akan menyampaikan kemarahan warganya kepada pihak berwenang Indonesia.
"Kami sangat kecewa dengan keputusan yang dibuat oleh penyelenggara," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Australia
"Kami memahami kesulitan yang ditimbulkan dan siap menawarkan bantuan kepada setiap warga Australia yang mungkin membutuhkannya."
Umar Patek ikut muncul dalam video
Video lain memutar tayangan Umar Patek, pembuat bom dalam serangan, yang mengibarkan bendera Indonesia.
Jan Laczynski, yang kehilangan lima temannya dalam serangan bom, langsung terkejut melihatnya.
Berita Terkait
-
5 Fakta Umar Patek, Mantan Teroris Bom Bali yang Viral Kini jadi Barista
-
Tio Pakusadewo Cerita Kedekatan dengan Pelaku Bom Bali 1: Dia Guru Ngaji Saya
-
Yusril Soal Pemulangan Hambali dari Penjara Guantanamo, Berpeluang Gagal Diadili di Kasus Bom Bali?
-
Cerita Horor Dian Sastro Saat Berada di Hotel Bali: Bisanya Doa Baru Al-Fatihah
-
Rekam Jejak Pendidikan Abu Bakar Ba'asyir, Eks Napi Teroris Resmi Dukung Anies-Cak Imin?
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
Soal Larangan Rangkap Jabatan, Publik Minta Aturan Serupa Berlaku untuk TNI hingga KPK
-
FPI Gelar Reuni 212 di Monas, Habib Rizieq Shihab Dijadwalkan Hadir
-
Studi INDEF: Netizen Dukung Putusan MK soal Larangan Rangkap Jabatan, Sinyal Publik Sudah Jenuh?
-
FPI Siap Gelar Reuni 212, Sebut Bakal Undang Presiden Prabowo hingga Anies Baswedan
-
Sekjen PDIP Hasto Lari Pagi di Pekanbaru, Tekankan Pentingnya Kesehatan dan Semangati Anak Muda
-
Menag Klaim Kesejahteraan Guru Melesat, Peserta PPG Naik 700 Persen di 2025
-
Menteri PPPA: Cegah Bullying Bukan Tugas Sekolah Saja, Keluarga Harus Turut Bergerak
-
Menteri Dikdasmen Targetkan Permen Antibullying Rampung Akhir 2025, Berlaku di Sekolah Mulai 2026
-
Polisi Tangkap Dua Pengedar Sabu di Bekasi, Simpan Paket 1 Kg dalam Bungkus Teh
-
Mendikdasmen Abdul Muti: Banyak Teman Bikin Anak Lebih Aman di Sekolah