Suara.com - Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengaku, tidak mengetahui soal munculnya wacana isu perombakan kabinet atau reshuffle dikaitkan dengan Partai NasDem yang sebelumnya mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden.
Bahkan, ia menyebut hal tersebut jauh dari jangkauannya dan mengibaratkannya sebagai urusan tingkat dewa.
"Wah nggak, nggak. Waduh itu tingkat dewa semua itu," kata Ace ditemui di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Jumat (14/10/2022).
Ace menegaskan, soal perombakan kabinet menjadi kewenangan presiden. Menurutnya, Jokowi sebagai presiden juga pasti punya penilaian tersendiri terhadap partai-partai pendukungnya.
"Ya, sekali lagi, bapak presiden memiliki penilaian terhadap partai politik yang menjadi pendukungnya dan tentu kita serahkan kepada bapak presiden untuk menilai dan mengambil langkah-langkah sesuai dengan kebijakan beliau," tuturnya.
Lebih lanjut, Ace mengatakan, Golkar sendiri akan menyerahkan sepenuhnya kepada Jokowi soal reshuffle kabinet.
"Kalau soal reshuffle kita serahkan kepada presiden karena itu hak prerogatif dari bapak presiden," pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi memberikan sinyal soal perombakan kabinet atau reshuffle. Menurutnya, rencana tersebut selalu dimiliknya.
"Rencana selalu ada. Pelaksanaan nanti diputuskan," kata Jokowi saat meninjau Stasiun Kereta Cepat Indonesia China, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/10/2022).
Baca Juga: Gerindra Ogah Ikut-ikutan Giring Presiden Jokowi untuk Lakukan Reshuffle atau Tidak
Sebelumnya diberitakan, NasDem menyerahkan sepenuhnya keputusan reshuffle kepada Presiden Jokowi. Sekalipun dalam perombakan kabinet ke depan, menteri asal NasDem yang dicopot. Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali meyakini, kalaupun nantinya ada reshuffle, hal itu bukan karena faktor emosional presiden.
"Tapi apapun keputusan-keputusan pak presiden, bagi NasDem itu selalu melihat bahwa reshuffle itu tidak didasari dengan kemarahan atau kebencian," kata Ali kepada wartawan, Jumat (14/10/2022).
Reshuffle, menurut Ali akan dilakukan Jokowi jika memang dirasa ada kebutuhan, baik bagi presiden maupun kementerian itu sendiri.
"Reshuffle itu adalah kebutuhan organisasi. Jadi ketika kemudian dilakukan reshuffle maka kita tidak bisa menterjemahkan bahwa karena A, B, C, D. Itu pasti, pertimbangan NasDem adalah pertimbangan kebutuhan organisasi, kebutuhan pemerintah," kata Ali.
Karena itu ia yakin terjadinya reshuffle memang karena persoalam teknis kebutuhan, bukan hal-hal lain.
"Jadi kalau kemudian terjadi reshuffle bukan karena persoalan-perosalan lain tapi persoalan teknis. Itu saja," ujarnya.
Berita Terkait
-
Gerindra Ogah Ikut-ikutan Giring Presiden Jokowi untuk Lakukan Reshuffle atau Tidak
-
Disentil Hasto Biru 'Dirobek' dari Kabinet, Sekjen NasDem: Kami Pengusung Presiden Dua Periode
-
Soal Anies Antitesa Jokowi, Politisi NasDem: Ini Soal Selera, Surya Paloh dan Jokowi Mungkin Beda
-
Kencang Isu Reshuffle Usai Deklarasi Anies, Demokrat Frontal Minta Jokowi Contoh SBY
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
-
Jelang Nataru, BPH Migas Pastikan Ketersediaan Pertalite Aman!
Terkini
-
Viral! Warga Malah Nonton Saat Gunung Semeru Luncurkan Debu Vulkanik Raksasa di Jembatan Ini
-
Viral Stiker Keluarga Miskin Ditempel di Rumah Punya Mobil,Bansos Salah Sasaran Lagi?
-
Plot Twist! Kurir Narkoba Kecelakaan di Tol Lampung, Nyabu Dulu Sebelum Bawa 194 Ribu Ekstasi
-
Mahfud MD Soal Geger di Internal PBNU: Konflik Tambang di Balik Desakan Gus Yahya Mundur
-
'Terima Kasih Pak Prabowo': Eks Dirut ASDP Lolos dari Vonis Korupsi, Pengacara Sindir KPK Keliru
-
Yusril: Pemberian Rehabilitasi Kepada Direksi Non Aktif PT ASDP Telah Sesuai Prosedur
-
Pengusaha Adukan Penyidik KPK ke Bareskrim: Klaim Aset Rp700 Miliar Disita Tanpa Prosedur
-
Tumbuh di Wilayah Rob, Peran Stimulasi di Tengah Krisis Iklim yang Mengancam Masa Depan Anak Pesisir
-
Sambangi Istana Usai Pulang dari Afrika Selatan, Apa Saja yang Dilaporkan Gibran ke Prabowo?
-
Nasib Tragis Ayah Tiri Bocah Alvaro, Alex Iskandar Dimakamkan di TPU Kedaung Tangerang