Suara.com - Isu reshuffle kabinet Presiden Joko Widodo kian berembus. Isu digoyangkannnya menteri dari Partai Nasional Demokrat (NasDem) juga semakin memanas.
Kabar reshuffle menteri NasDem ini berkembang menyusul pengusungan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden oleh partai biru tersebut.
Menanggapi isu tersebut, Staf Khusus Sekretaris Negara Faldo Maldini menyebutkan bahwa NasDem sendiri belum tegas untuk tetap koalisi atau sekalian menjadi oposisi di dalam pemerintah Presiden Joko Widodo.
"Lagi-lagi tentunya meanjurkan NasDem ya tergantung Parti NasDemnya," ungkap Faldo Maldini di Kanal YouTube Total Politik.
Partai NasDem menurut Faldo sudah melewati banyak hal bersama pemerintah Presiden Joko Widodo karena mendampingi sejak periode pertama.
Namun langkah politik dan manuver NasDem belakangan yang menurutnya membuat partai tersebut perlu lebih tegas tetap berada di koalisi atau sebaliknya.
"Apakah sampai akhir ya tergantung Partai NasDem, lagi-lagi ya saya bilang kalau datang tampak muka kalau pulang tampak punggung," ungkap Faldo.
"Ya harusnya gentleman, sikapnya jadi clear harus terima konsekuensi, jadi musti ada sikap clear dari Partai NasDem, harusnya tuntaskan ini sampai akhir," tambahnya.
Tanggapan NasDem Soal Isu Reshuffle
Baca Juga: Panas Isu Reshuffle, Pengamat Tantang Nyali Jokowi untuk 'Tendang' NasDem dari Kabinet
Sekretaris Jenderal Partai NasDem yang juga menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate menyebutkan bahwa reshuffle sendiri menjadi hak presiden.
"Yang itu kewenangan konstitusional Presiden. Jangan campur urusannya Presiden. Serahkan saja kepada Presiden," kata Johnny seperti yang dikutip dari Warta Ekonomi -- jaringan Suara.com.
Atas tuduhan partainya yang tak loyal, Johnny juga menyebutkan bahwa pihaknya menjadi partai pengusung presiden dalam dua periode terakhir.
"Nasdem sudah menyampaikan dari jauh hari, dari awal, kami adalah pengusung capres, sampai memenangkan capres dua periode bahkan, Pak Jokowi dalam hal ini sebagai Presiden. Kami berkomitmen untuk bersama-sama Pak Jokowi sampai selesai masa tugas Pak Jokowi dengan baik," kata Johnny.
Pada pemerintahan Jokowi periode kedua, setidaknya ada tiga menteri yang berasal dari NasDem.
Menteri-menteri dari NasDem antara lain Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Berita Terkait
-
'Cengeng' Kata Politisi Golar ke Sekjen PDIP Hasto yang Sering Senggol Anies Baswedan, Gilirin Jokowi yang Diomongin Tuding Sana-sini
-
Surya Paloh Panik Ketakutan Nasdem Tak Ikut Pilpres 2024 gegara Jokowi, Ini Faktanya
-
Survei LSP: NasDem di Bawah Ambang Batas Meski Sudah Deklarasi Anies Capres, PDIP Masih Teratas
-
Bukan AHY, Anies Bisa Menang Kalau Berpasangan dengan Sosok NU ini
-
Panas Isu Reshuffle, Pengamat Tantang Nyali Jokowi untuk 'Tendang' NasDem dari Kabinet
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Boni Hargens: 5 Logical Fallacies di Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025