Suara.com - Banjir masih menjadi bencana tahunan di Indonesia dan perlu ada upaya mencegah dan menghadapinya yang benar. Bagaimana cara menghadapi banjir?
Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) ada beberapa cara menghadapi banjir yang dapat ditempuh masyarakat.
Bagi yang tinggal di wilayah dekat dengan laut atau sungai tentu harus menghadapi banjir ini dengan persiapan yang baik. Berikut beberapa tips rekomendasi dari BPBD.
1. Simpan Surat-surat Berharga di Tempat yang Paling Tinggi
Pastikan Anda menyimpan dokumen dan surat-surat berharga di lemari atau tempat paling tinggi dan tidak terjangkau banjir.
Hal ini dilakukan agar surat dan dokumen penting tersebut tidak terendam maupun rusak saat banjir menyerang. Terlebih ketika Anda tidak di rumah saat banjir datang.
2. Amankan Saluran Listrik dan Barang Elektronik
Biasakan untuk mencabut barang-barang elektronik dari stop kontak agar terhindar dari risiko konsleting listrik. Selain itu, usahakan posisi stop kontak di tempat yang tinggi dan tidak terjangkau banjir.
3. Mendahulukan Keselamatan Anggota Keluarga yang Sakit, Lansia, dan Anak-anak
Baca Juga: Hujan Terus-terusan, Produsen Kerupuk Banyuwangi Omzetnya Jeblok
Umumnya, pertolongan ekstra dibutuhkan untuk menyelamatkan keluarga yang sakit, lansia, dan anak-anak saat terjadi banjir.
Oleh karenanya, pastikan Anda telah menyediakan alat-alat kesehatan, seperti P3K, pelampung, perahu karet dan memprioritaskan keluarga yang sakit, lansia, dan anak untuk mengungsi.
4. Update Informasi dengan Sekitar
Selalu update informasi terbaru tentang kondisi air sungai maupun air laut di sekitar wilayah Anda.
Biasanya petugas lingkungan bersama warga dan lembaga sosial telah mengantisipasi hal ini dengan memberikan informasi lanjut sebelum banjir menerjang.
5. Barang yang Harus Dibawa saat Banjir
Bawa perlengkapan dan barang penting seperti pakaian, alat komunikasi, uang, p3K dan dokumen penting.
Tetap tenang saat menghadapi banjir. Komunikasi dan bekerja sama untuk saling mengingatkan dan saling membantu satu sama lain.
6. Amankan Furniture yang Terbuat dari Material Kain
Lebih baik apabila Anda mendapatkan informasi tentang datangnya banjir, segera amankan furniture yang terbuat dari kain seperti sofa dan kasur ke tempat yang lebih tinggi.
Sebab, sofa dan kasur akan sulit dikembalikan seperti semula apabila sudah terendam air banjir.
7. Siapkan Persediaan Makanan Instan di Rumah
Tak dipungkiri, banjir bisa menutup segala akses termasuk makanan. Sehingga penting untuk menyetok makanan instan agar ketika Anda dan keluarga mengungsi di loteng rumah atau di tempat pengungsian, tidak kebingungan atau kelaparan mencari makan.
8. Siapkan Obat-obatan Darurat
Selain menutup akses makanan, banjir juga menyebabkan tertutupnya akses terhadap obat-obatan. Maka penting untuk menyiapkan obat-obatan pribadi atau P3K di rumah.
Terlebih jika Anda atau anggota keluarga lainnya mengidap penyakit tertentu yang membutuhkan perawatan khusus.
9. Siapkan Pompa Bah di Rumah
Pompa bah adalah alat khusus yang digunakan untuk menyedot air di dalam rumah dan menyalurkannya ke tempat lain.
Biasanya, pompa ini digunakan untuk menghilangkan genangan air atau banjir di basement. Jika dirasa perlu, Anda bisa membeli dan menyiapkan pompa ini di rumah sebagai salah satu cara menghadapi banjir.
10. Mengungsi ke Wilayah yang Lebih Aman
Apabila kesembilan cara di atas sudah dilakukan, maka langkah terakhir untuk menghadapi banjir adalah mengungsi ke tempat yang lebih aman dan tinggi.
Pastikan juga Anda telah menyimpan nomor-nomor penting seperti Ketua RT dan RW atau pemadam kebakaran hingga tim SAR terkait apabila membutuhkan bantuan mendesak.
Demikian cara menghadapi banjir yang benar menurut BPBD. Surat-surat berharga jadikan prioritas untuk diamankan ketika terjadi banjir.
Berita Terkait
-
Hujan Terus-terusan, Produsen Kerupuk Banyuwangi Omzetnya Jeblok
-
Banjir Air Bah Mengalir dari Trenggalek ke Tulungagung
-
Dibersihkan Akibat Banjir, RSUD Trenggalek Masih Tutup Sementara Layanan Rawat Jalan
-
Atalia Praratya Kerahkan Tim Jabar Bergerak Untuk Bantu Masyarakat Terdampak Bencana Alam
-
Selain Banjir, Bencana Longsor Terjadi Hampir Bersamaan di 15 Desa di Trenggalek
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Kondisi Terkini Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Masih Lemas, Polisi Tunggu Lampu Hijau Dokter
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi