- Polda NTB menegaskan belum menemukan bukti apa pun yang mengaitkan perwira Polri inisial 'W' dengan kasus pembunuhan Brigadir Esco
- Polisi telah menetapkan dan menahan lima tersangka, yaitu istri korban (Brigadir Rizka Sintiani), sahabat korban (Paozi), dan tiga kerabat dekat istri korban (Amaq Saiun, Nuraini, dan Deni)
- Pihak kepolisian menargetkan seluruh berkas perkara kelima tersangka dapat dinyatakan lengkap (P-21) oleh kejaksaan sebelum akhir tahun 2025
Suara.com - Babak baru dalam penyelidikan kasus pembunuhan Brigadir Esco Faska Rely di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, terus menyita perhatian publik.
Di tengah penetapan lima tersangka, termasuk istri korban, muncul desas-desus liar yang menyeret nama seorang perwira Polri berinisial W. Namun, Polda NTB dengan tegas membantah rumor tersebut.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda NTB, Komisaris Besar Polisi Syarif Hidayat, memastikan bahwa hingga kini tidak ada satu pun bukti yang mengarah pada keterlibatan perwira tersebut.
Nama 'W' hanya muncul dari spekulasi publik yang viral di media sosial, bukan dari hasil pemeriksaan resmi.
"Itu kan nama (perwira Polri) muncul dari publik. Pada hasil pemeriksaan tidak ada yang menyebut nama itu," kata Syarif Hidayat di Mataram, dilansir Antara, Senin (17/11/2025).
Ia menegaskan, proses penyidikan tidak bisa didasarkan pada isu viral, melainkan harus berlandaskan alat bukti yang sah sesuai aturan dalam Pasal 184 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).
"Kalau pun nanti ada saksi yang memberikan keterangan menyebut nama itu, pastinya kami akan kembangkan," ujarnya.
Fokus pada Lima Tersangka
Saat ini, penyidik telah menahan lima orang yang ditetapkan sebagai tersangka. Status ini diberikan setelah polisi mengantongi alat bukti yang kuat mengenai keterlibatan mereka dalam pembunuhan sadis tersebut. Tersangka utama adalah istri almarhum sendiri, Brigadir Rizka Sintiani.
Baca Juga: Kasus Femisida Melonjak, Komnas Perempuan Sebut Negara Belum Akui sebagai Kejahatan Serius
"Jadi, adanya keterlibatan orang lain dalam kasus ini (empat tersangka tambahan) sudah berdasarkan proses penyidikan dan pendalaman yang matang," ucap Syarif.
Empat tersangka lainnya merupakan orang-orang dari lingkaran dekat korban dan istrinya. Mereka adalah Paozi, yang dikenal sebagai sahabat Brigadir Esco; Amaq Saiun, orang yang pertama kali menemukan jenazah korban dan merupakan kerabat dekat Brigadir Rizka; Nuraini, istri dari Amaq Saiun; serta Deni, adik sambung dari Brigadir Rizka.
Kelima tersangka kini telah ditahan untuk kepentingan penyidikan. Brigadir Rizka menjalani penahanan di Dittahti Polda NTB, sementara empat tersangka lainnya ditahan di Rutan Polres Lombok Barat.
Target Tuntas Akhir Tahun
Polda NTB menargetkan penanganan kasus yang menyedot perhatian nasional ini dapat tuntas pada akhir tahun 2025. Syarif Hidayat menyatakan pihaknya berupaya agar berkas perkara segera dinyatakan lengkap (P-21) oleh kejaksaan.
"Kami targetkan sebelum tahun baru, P-21 (berkas dinyatakan lengkap) semuanya," kata Syarif.
Berita Terkait
-
Kasus Femisida Melonjak, Komnas Perempuan Sebut Negara Belum Akui sebagai Kejahatan Serius
-
Motif Pelaku Mutilasi Istri Pegawai Pajak Manokwari, Minta Tebusan ke Suami Korban Lewat IG
-
Nekat Mutilasi Istri Pegawai Pajak Demi Judi Online, Pelaku Terancam Hukuman Mati
-
Jasad Istri Pegawai Pajak Manokwari Ditemukan Tak Utuh di Septic Tank, Diduga Dimutilasi Pelaku
-
Jasad Istri Pegawai Pajak Ditemukan Tak Utuh di Septic Tank, Motif Pelaku Masih Jadi Teka-teki
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi
-
Muhammad Rullyandi Sebut Polri Harus Lepas dari Politik Praktis, Menuju Paradigma Baru!
-
Hari Pertama Operasi Zebra 2025, Akal-akalan Tutup Plat Pakai Tisu Demi Hindari ETLE
-
Anak Legislator di Sulsel Kelola 41 SPPG, Kepala BGN Tak Mau Menindak: Mereka Pahlawan