Suara.com - Kasus gagal ginjal akut pada anak di Indonesia semakin membuat banyak orang khawatir. Hingga kini sedikitnya 131 anak sudah meninggal dunia akibat terserang penyakit yang belum diketahui pasti penyebabnya itu.
Dugaan sementara penyebab gagal ginjal akut pada anak adalah adanga kandungan etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) yang di atas ketentuan pada sejumlah obat anak.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) telah menelusuri jejak penggunaan dua senyawa tersebut dalam sejumlah obat-obatan.
Hasilnya kini Badan POM berencana mempidanakan dua perusahaan farmasi yang memproduksi obat-obatan anak yang mengandung EG dan DEG yang sangat tinggi.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Badan POM Penny Lukito usai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi di Istana Bogor, Senin (24/10/2022).
"Dalam proses ini juga kami sudah mendapatkan dua industri farmasi yang akan kami tindak lanjuti menjadi pidana," kata Kepala BPOM, Penny Lukito.
Penny tidak menyebutkan nama dua perusahan farmasi dan nama obat yang diproduksi. Namun ia menyatakan, kandungan EG dan DEG dalam obat yang diproduksi dua perusahaan tersebut sangat tinggi, sehingga bisa menyebabkan gagal ginjal jika dikonsumsi.
"Karena ada indikasinya bahwa kandungan dari EG dan DEG di produknya itu tidak hanya dalam konsentrasi sebagai kontaminan tetapi sangat-sangat tinggi dan tentu saja sangat toxic dan itu bisa tepat diduga bisa mengakibatkan ginjal akut dalam hal ini," paparnya.
Terkait hal itu, lanjut Penny, badan PM telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk menindaklanjutinya ke ranah hukum.
Baca Juga: Unilever Tarik Sampo Kering Dove Hingga TRESemme Karena Ada Bahan yang Picu Kanker, BPOM Buka Suara
30 sirup obat dinyatakan aman
Setelah menemukan dua perusahaan farmasi yang memproduksi sirup obat dengan kandunga EG dan DEG tinggi, Badan POM juga merilis nama 30 obat sirup anak yang aman untuk dikonsumsi.
30 sirup obat tersebut dinyatakan aman untuk dikonsumsi setelah Badan POM menguji 102 sample obat yang dikonsumsi pasien gagal ginjal akut.
Adapun 30 sirup obat tersebut adalah sebagai berikut:
· Ambroxol HCl (Kimia Farma)
· Anakonidin OBH (Konimex)
· Cetrizin (Sampharindo Perdana)
· Paracetamol (Mersifarma TM)
· Paracetamol (Kimia Farma)
· Paracetamol Syrup (Afi Farma)
· Paracetamol Drops (Afi Farma)
· Alerfed Syrup (Guardian Pharmatama)
· Amoxan (Sanbe farma)
· Amoxicilin (Mersifarma TM)
· Azithromycin Syrup (Natura/Quantum Labs)
· Cazetin (Ifras Pharmaceutical Laboratories)
· Cefacef Syrup (Caprifarmindo Labs)
· Cefspan syrup (Kalbe Farma)
· Cetirizin (Novapharin)
· Devosix drop 15 ml (Ifras Pharmaceutical Laboratories)
· Domperidon Sirup (Afi Farma)
· Etamox syrup (Errita Pharma)
· Interzinc (Interbat)
· Nytex (Pharos)
· Omemox (Mutiara Mukti Farma)
· Rhinos Neo drop (Dexa Medica)
· Vestein (Erdostein) (Kalbe)
· Yusimox (Ifras Pharmaceutical Laboratories)
· Zinc Syrup (Afi Farma)
· Zincpro syrup (Hexpharm Jaya)
· Zibramax (Guardian Pharmatama)
· Renalyte (Pratapa Nirmala)
· Amoksisilin (-)
· Eritromisin (-)
Anggota DPR nilai kinerja pemerintah belum maksimal
Meski berencana mempidanakan dua perusahaan farmasi dan telah menetapkan 30 obat yang aman untuk dikonsumsi, anggota Komisi IX DPR RI yang membidangi masalah kesehatan, Saleh partaonan Daulay menilai, langkah pemerintah dalam menangani kasus gagal ginjal akut pada anak belum maksimal.
Menurut dia, dalam menangani masalah ini, masih ada saling lempar tanggung jawab antara Kementerian Kesehatan dan Badan POM.
"Menurut pantaun kami, pemerintah belum bekerja maksimal. Masih saling tunggu, antara Kemenkes dan BPOM belum bersinergi. Malah cenderung ada kesan saling menyalahkan," kata Saleh dalam keterangannya, Senin (24/10/2022).
Saleh yang juga menjabat sebagai Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional DPR RI tersebut menilai, menurut aspirasi yang ia terima ketika masa reses terdahulu, masyarakat mengaku resah dengan adanya kasus gagal ginjal akut pada anak.
Karena itu ia mendesak Kementerian Kesehatan untuk segera menangani kasus gagal ginjal akut ini yang terjadi di tengah masyarakat.
Kontributor : Damayanti Kahyangan
Berita Terkait
-
Unilever Tarik Sampo Kering Dove Hingga TRESemme Karena Ada Bahan yang Picu Kanker, BPOM Buka Suara
-
Update Terbaru Daftar Obat Sirup yang Aman Dikonsumsi Menurut BPOM
-
Pemerintah Klaim Kebijakan Penghentian Penggunaan Obat Sirop Efektif Kurangi Kasus Gagal Ginjal Akut
-
Perusahaan Obat Minta Evaluasi Menyeluruh Atas Gangguan Ginjal Akut
-
Obat Gangguan Ginjal Akut Diberikan Gratis Kepada Pasien
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
800 Polantas Bakal Dikerahkan Blokade Sudirman-Thamrin di Malam Tahun Baru 2026
-
Kapuspen TNI: Pembubaran Massa di Aceh Persuasif dan Sesuai Hukum
-
Jangan Terjebak, Ini Skema Rekayasa Lalin Total di Sudirman-Thamrin Saat Malam Tahun Baru 2026
-
Viral Dosen UIM Makassar, Ludahi Kasir Perempuan Gegara Tak Terima Ditegur Serobot Antrean
-
Jadi Wilayah Paling Terdampak, Bantuan Akhirnya Tembus Dusun Pantai Tinjau Aceh Tamiang
-
Elite PBNU Sepakat Damai, Gus Ipul: Di NU Biasa Awalnya Gegeran, Akhirnya Gergeran
-
Ragunan Penuh Ribuan Pengunjung, Kapolda: 151 Polisi Disiagakan, Copet Nihil
-
Tolak UMP 2026, Buruh Bakal Gugat ke PTUN dan Kepung Istana
-
Kecelakan Hari Ini: Motor Kebut Tabrak Viar Pedagang Tahu Bulat di Kalimalang, Satu Pemuda Tewas
-
Buruh Tolak Keras UMP Jakarta 2026: Masa Gaji Bank di Sudirman Kalah dari Pabrik Panci Karawang