Suara.com - Amerika Serikat dilaporkan tengah mempertimbangkan pengiriman sistem pertahanan udara rudal pencegat HAWK ke Ukraina untuk membantu negara itu menghadapi serangan rudal dan drone Rusia.
Rudal pencegat itu akan memperbarui sistem rudal Stinger yang lebih kecil dengan jangkauan lebih pendek, yang sebelumnya telah dikirim AS ke Ukraina.
Pemerintah AS disebut akan menggunakan kebijakan Presidential Drawdown Authority (PDA) untuk mengirim peralatan HAWK ke Ukraina.
PDA memungkinkan AS mengirim alat pertahanan dari gudang penyimpanan secara cepat dalam keadaan darurat tanpa persetujuan kongres.
HAWK dibuat dengan teknologi era Perang Vietnam, tetapi telah beberapa kalo ditingkatkan kemampuannya.
Namun, masih belum jelas berapa banyak peralatan dan rudal HAWK yang akan dikirim AS ke Ukraina. Sementara itu, Gedung Putih juga menolak berkomentar mengenai rencana ini.
Sistem pertahanan udara HAWK adalah pendahulu sistem PATRIOT buatan Raytheon Technologies yang belum dipertimbangkan untuk dikirim ke Ukraina, kata sejumlah pejabat kepada Reuters.
Presiden AS, Joe Biden, berjanji kepada Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, bahwa Washington akan membantu Ukraina dengan sistem pertahanan udara canggih setelah negara itu dibombardir rudal Rusia sejak awal Oktober.
Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, telah mengatakan bahwa Spanyol berniat mengirim empat peluncur HAWK.
Pada tahap awal, AS kemungkinan akan mengirim rudal-rudal pencegat bagi sistem HAWK ke Ukraina karena belum diketahui apakah peluncurnya cukup tersedia, kata seorang pejabat AS kepada Reuters.
Seorang pejabat AS juga bahwa mengatakan kemungkinan nilai bantuan dalam PDA kali ini separuh dari paket bantuan keamanan senilai sekitar 700 juta dolar AS (Rp10,9 triliun) yang dikeluarkan baru-baru ini.
Belum jelas pula apakah rudal pencegat HAWK akan dimasukkan ke dalam paket bantuan militer itu.
Namun, pejabat-pejabat AS sebelumnya telah mengatakan bahwa besaran dan komposisi paket bantuan militer dapat berubah dengan cepat.
Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari, yang disebut oleh Moskow sebagai "operasi militer khusus", AS telah mengirimkan bantuan pertahanan senilai sekitar 17,6 miliar dolar (Rp274,6 triliun) ke Kiev. [Antara]
Berita Terkait
-
Siapa Pengganti Posisi Iran Jika Dikeluarkan dari Piala Dunia 2022 Qatar?
-
Pesan Kopi Rp 395 Ribu di Rusia, Luna Maya Mau Kabur karena Tak Bisa Bayar
-
Soal Penggunaan 'Bom Kotor', AS Ingatkan 'Konsekuensi' bagi Rusia
-
Meradang! AS Peringatkan Rusia Jika Nekat Gunakan 'Bom Kotor' Di Ukraina
-
Apa Itu Bom Kotor dan Mengapa Rusia Menuduh Ukraina Bisa Menggunakannya?
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
Terkini
-
Sesumbar Kasus Campak di Jakarta Tak Naik, Pramono: Tak Seperti yang Dikhawatirkan!
-
KPK Usut Modus Licik Korupsi Haji: Waktu Pelunasan Haji Khusus Dibatasi Cuma 5 Hari Kerja!
-
Diperiksa KPK Hari Ini, Apa Kaitan Rektor UIN Semarang Nizar Ali di Kasus Korupsi Kuota Haji?
-
Ledakan Septic Tank Guncang Pondok Cabe: Tiga Rumah Hancur, Empat Warga Terluka
-
Nepal Memanas, 134 WNI Aman! Ini Langkah Cepat Pemerintah Lindungi Mereka
-
Cuaca Ekstrem Jepang: Hujan Deras Buat Transportasi Lumpuh, Warga Terisolasi
-
Terobosan Telkom: ESG Jadi Fondasi Utama dan Sistem Operasi untuk Pertumbuhan Digital & Tata Kelola
-
Dari Lapas Menuju Mandiri: Warga Binaan Raih Keterampilan Lewat Program FABA PLN
-
DPR Bakal Panggil KKP Terkait Tanggul Beton di Cilincing yang Dikeluhkan Nelayan
-
Rektor UI Diteriaki "Zionis" Saat Acara Wisuda, Buntut Undangan Akademisi Pro-Israel