Suara.com - Hubungan Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri disebut memanas belakangan ini.
Dalam hal ini, pengamat politik Tony Rosyid menyebutkan bahwa perseteruan Jokowi-Megawati sudah lama terjadi.
Menurut Tony, Jokowi sudah lama bersinggungan dengan Megawati sejak awal dilantik jadi presiden di periode pertama (2014).
Kala itu, Jokowi memilih Maruar Sirait jadi Menpora tapi dibatalkan oleh Megawati beberapa jam jelang pelantikan.
Tak hanya sekali, Jokowi juga sempat bersinggungan saat dia memilih Luhut Binsar Panjaitan (LBP) yang mulanya tak direstui Megawati.
Lebih lanjut, Jokowi yang sering menunjuk LBP sebagai partner di berbagai urusan juga semakin menyulut perbedaan dengan Megawati.
"Dalam penyusunan kabinet dan sejumlah jabatan strategis, adu kuat Jokowi-Mega seringkali terjadi. Selama ini, semua bisa ditutupi dan hanya kalangan internal yang tahu," ungkap Tony Rasyid seperti yang dikutip dari Wartaekonomi--jaringan Suara.com.
Perbedaan antara Jokowi-Megawati kemudian berlanjut soal kepentingan mereka di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Jokowi inginkan Ganjar menjadi presiden. Ganjar diharapkan dapat meneruskan program-program Jokowi. Jokowi tidak hanya butuh jaminan pengamanan dari Ganjar, tapi publik membaca ada agenda lain yang direncanakan oleh Jokowi melalui Ganjar," jelas Tony.
Baca Juga: Isu Jokowi Akan Gantikan Megawati sebagai Ketum PDIP, Pengamat: Jangan Tiru Amien Rais
Ketidaknyamanan Jokowi dengan Megawati menurut Tony juga dipicu dengan cara Megawati memperlakukannya. Di depan Megawati, Jokowi diperlakukan sebagai petugas partai.
Padahal sebagai presiden, Jokowi tidak ingin didikte, dikontrol, dan dikendalikan sekalipun oleh ketua umum partai.
"Jokowi diperlakukan sebagai petugas partai. Dalam posisinya sebagai petugas partai, Megawati menuntut Jokowi patuh, loyal dan sendiko dawuh pada PDIP yang otoritasnya ada di tangan Megawati," kata Tony.
Hal ini yang membuat Jokowi disebut lebih nyaman bekerja dengan LBP di pemerintahan. Tak heran berbagai keputusan strategis Jokowi sering kali menempatkan LBP di dalamnya.
"Dengan LBP, Jokowi merasa setara, bahkan secara struktural adalah atasan LBP. Jokowi presiden, dan LBP menteri. Publik menyebutnya sebagai menteri semua urusan. Wajar, karena memang LBP memiliki pengalaman dan kematangan di pemerintahan, sehingga Jokowi merasa nyaman dengannya," pungkas Tony.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Berapa Tarif Hotman Paris yang Jadi Pengacara Nadiem Makarim?
- Upgrade Karyamu! Trik Cepat Bikin Plat Nama 3D Realistis di Foto Miniatur AI
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Pelatih Irak Soroti Kerugian Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Cara Buat Foto Miniatur Motor dan Mobil Ala BANDAI dengan AI yang Viral di Medsos!
Pilihan
-
Geger PHK Massal di Gudang Garam, Menko Airlangga Ungkap Isu Modernisasi Pabrik
-
Otak di Balik 17+8 Tuntutan Rakyat: Siapa Sebenarnya Afutami yang Viral di Medsos?
-
Menpan-RB Kode CPNS 2025 Kembali Dibuka, Ini Cara Daftar dan Syaratnya
-
Dulu Raja Rokok Hingga Saham, Kini Gudang Garam Berada di Tepi Jurang
-
Burden Sharing Kemenkeu-BI Demi Biayai Program Prabowo
Terkini
-
Sidang Perdana Gugatan Ijazah SMA Gibran: Wapres Digugat Warga, Dianggap Cacat Hukum Sejak Awal
-
Akhirnya! Pelaku Pembunuhan Sadis Keluarga Sachroni di Indramayu Ditangkap
-
Ini Tampang Alvi Maulana, Pelaku Mutilasi Sadis Mojokerto yang Tega Potong Kecil-kecil Jasad Pacar
-
Fakta Mengerikan Mutilasi Mojokerto, Jasad Mahasiswi Dipotong Kecil-kecil Bak Daging Siap Masak
-
Cekcok Gegara HP Picu Tukang Jagal Mutilasi Pacar di Mojokerto, Potongan Tubuh Ditemukan Terpisah
-
Usai Kerusuhan di Berbagai Daerah, Mendagri Tito Minta Pemda Perkuat Satlinmas
-
CEK FAKTA: Verrell Bramasta Mundur dari DPR Karena Tak Mau Makan Uang Haram
-
Momen Pengantin Gemoy Digendong Menyeberangi Jembatan Viral, Tradisi Tolak Bala Penuh Perjuangan
-
Di DPR, KY Umumkan 13 Calon Hakim Agung dan 3 Ad Hoc HAM, Ini Daftar Nama-namanya
-
Awas Konten AI Palsu Bergentayangan! CEK FAKTA: Jusuf Hamka Promosikan Judi Online?