Suara.com - Sekretaris Departemen IV DPP Partai Demokrat, Hasbil M, sedang berancang-ancang membuat Laporan Polisi (LP) atas cuitan dari Komisaris BUMN, Dede Budhyarto yang diduga berisi penistaan agama.
Namun, saat tiba di Mabes Polri untuk mengurus soal rencana pelaporannya kepada pria berakun Twitter @kangdede78, Hasbil malah diminta untuk mendapatkan keterangan dari ahli bahasa.
Hal ini pun menurutnya sangat membebani dirinya. Menurutnya, soal keterangan ahli bahasa seharusnya dilakukan pada proses penyelidikan dan bukan di awal pelaporan.
"Pak @ListyoSigitP, @DivHumas_Polri, saya sudah ke Mabes Polri terkait rencana LP dugaan penistaan agama oleh @kangdede78. Namun, pihak cyber unit membebankan kepada saya untuk mendapatkn keterangan ahli bahasa. Ini yang menyebabkn LP belum dapat dilakukan. Sedangkan hal tersebut seharusnya pada proses penyelidikan," cuit @Hasbil_Lbs pada Selasa (1/11/22).
Respons Netizen
Cuitan ini pun mendapatkan beragam komentar dari netizen. Dalam komentarnya, netizen melontarkan respons pro kontra atas rencana pelaporan Hasbil kepada Dede Budhyarto.
"Sepertinya akan susah diproses, karena kamu tahu sendiri lah," kata netizen.
"Itu alasan saja karena yang dituntut orangnya itu. LP itu mah cuma laporan, soal tata bahasa, keterangan ahli itu diambil oleh mereka ditahap lidik dan sidik," ujar netizen lain.
"Sejak kapan khilafuck jadi bagian dari agama? Khilafuck itu sistem dan nggak masuk dalam agama. Belajar lagi sono," imbuh netizen lain.
Baca Juga: Nasdem-PKS-Demokrat Bakal Deklarasi Koalisi pada 10 November? Willy: Belum Ada Kata Sepakat
"Penistaan agamanya ada di bagian yang mana. Ada-ada saja Anda nyari sensasi dikit-dikit penistaan," tambah netizen lain.
"Makanya kemarin gue sempat cuit elo bang, legal opinionnya kurang tajam. Penjelasan mengenai makna filosofis, sosiologis, dan historis dari frasa 'khilafah', dan mengapa pelesetan tersebut merupakan sebuah penghinaan kurang tergambar," komentar netizen lainnya lagi.
Cuitan Soal 'Khilafuck'
Diberitakan sebelumnya, Komisaris PT Pelni, Dede Budhyarto, tengah menjadi sorotan imbas dari cuitan yang dibuatnya di Twitter pada Minggu (23/10/22) lalu.
Pria bernama asli Kristia Budiyarto Dede ini membuat cuitan soal khilafah, tapi ia justru memplesetkan kata khilafah menjadi khilafuck.
"Memilih capres jangan sembrono apalagi memilih capres yang didukung kelompok radikal yang suka mengkafir-kafirkan, pengasong khilafuck anti Pancasila, gerombolan yang melarang pendirian rumah ibadah minoritas," cuit @kangdede78.
Berita Terkait
-
Nasdem-PKS-Demokrat Bakal Deklarasi Koalisi pada 10 November? Willy: Belum Ada Kata Sepakat
-
Ivan Gunawan Jadi Saksi dalam Sidang Investasi Bodong DNA Pro
-
Perempuan yang Hina Dewi Perssik Tertunduk Lesu karena Ditangkap, Warganet: Dibantuin gak Sama Lesti dan Billar?
-
Usai Dibunuh, Putri Candrawathi Kabulkan Permintaan Brigadir J
-
Masih Trauma oleh Komentar Kebencian, Dewi Perssik Akui Sempat Keguguran karena KDRT
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Benarkah Sakit Hati Ditegur Jadi Motif Siswi SD Bunuh Ibu Kandung di Medan?
-
Dishub Ungkap Kondisi Mobil SPPG Penabrak Puluhan Siswa di Cilincing
-
Bencana Sumatera Disebut Bukan Sekadar Alam, Tapi 'Bencana Pejabat' dan Beban Bagi Prabowo
-
Pengamat Ungkap Untung-Rugi Jika Bulog dan Bapanas Disatukan
-
Stabilkan Harga Jelang Nataru, Pemprov DKI Kirim 15 Ton Pangan ke Kepulauan Seribu
-
Penembakan Petani di Bengkulu: Polisi Preteli Pasal Pembunuhan dan Dugaan Suap Miras
-
ESDM Buka Peluang Alihkan Subsidi LPG ke DME, Defisit 8,6 Juta Ton Jadi Sorotan
-
Kengerian di Kalibata! Amukan Matel Hanguskan Puluhan Kios, Pedagang Ini Nyaris Terbakar
-
Soal Insiden SDN 01 Kalibaru, Sudinhub Sebut SPPG Lakukan Pelanggaran Fatal
-
Kebakaran Terra Drone: Pemilik Bangunan Bakal Diperiksa, Tersangka Bertambah?