Suara.com - Bung Tomo adalah salah satu tokoh yang berperan penting dalam Pertempuran Surabaya. Pidatonya sangat terkenal karena mampu mengobarkan semangat para pejuang. Berikut biografi Bung Tomo yang diambil dari berbagai sumber.
Bung Tomo yang lahir dengan nama asli Sutomo lahir di keluarga menengah dengan ayah yang bekerja sebagai pegawai kantoran. Berbagai profesi pernah digeluti Kartawan Tjiptowidjojo, ayah Bung Tomo.
Mulai dari staf perusahaan swasta, pegawai pemerintah, asisten kantor pajak, hingga pegawai perusahan ekspor-impor Belanda pernah digelutinya.
Sementara ibu Bung Tomo, Subasita adalah anggota Sarekat Islam yang pernah menjadi polisi kotapraja. Wanita berdarah Jawa, Sunda dan Madura ini lahir dari keluarga pengusaha yang mendistribusikan mesin jahit merek Singer di Surabaya.
Pertempuran Surabaya
Pasukan sekutu datang ke Surabaya sebulan setelah RI memproklamirkan kemerdekaannya. Hal ini disambut dengan dingin oleh para pemuda yang ingin mempertahankan kemerdekaan RI.
Singkat cerita, terjadi insiden perobekan bendera Belanda di Hotel Yamamoto tanggal 19 September tahun 1945. Kejadian ini memicu polemik yang menjadi akar Pertempuran Surabaya.
Tanggal 27 Oktober 1945, konflik mulai terjadi dengan tentara Inggris menduduki gedung pemerintahan Surabaya. 29 Oktober, Presiden Soekarno datang menghentikan pertempuran.
Kehadirannya membuahkan gencatan senjata pada 30 Oktober 1945. Pada hari yang sama pentolan pasukan Sekutu, Jenderal Mallaby tewas dan digantikan Jenderal Robert Mansergh dari Komandan Divisi 5 Inggris.
Sekitar sepekan setelah kejadian itu, tepatnya 9 November, Mansergh mengultimatum rakyat Surabaya yang isinya seluruh pimpinan Indonesia di Surabaya harus melapor, semua senjata pihak Indonesia diserahkan dan pemimpin Indonesia harus menandatangani surat pernyataa menyerah tanpa syarat.
Umltimatum itu membuat darah pemuda bergejolak untuk melawan dan tak ada yang menyerahkan diri. Hal ini membuat pihak Sekutu murka dan menyerang Surabaya hingga pertempuran tak bisa dihindari.
Kota Surabaya hancur ditangan pasukan gabungan Inggris dan Belanda dengan banyak korban jiwa baik dari pihak Sekutu maupun pejuang Tanah Air. Perang besar ini yang kemudian diperingati sebagai Hari Pahlawan.
Peran Bung Tomo
Para pemimpin Indonesia menggemakan semangat perjuangan dengan pidato-pidato mereka yang menggebu-gebu. Begitu juga dengan Bung Tomo yang kala itu dikenal sebagai seorang jurnalis.
Jika Pertempuran Suarabaya tahun 1945 adalah simbol revolusi kemerdekaaan RI, maka Bung Tomo pantas disebut sebagai simbol Pertempuran 10 November 1945 atas peran dan pidatonya.
Radio Jepang yang berada di Surabaya diambil alih oleh pemuda yang bekerja di radio, tak lama setelah proklamasi RI. Salah satunya adalah kelompok yang dipimpin oleh Bung Tomo, Pimpinan Pemberontakan Rakyat Indonesia (PPRI).
PPRI menyiarkan “toentoetan kita, rakjat Indonesia, teroetama oentoek melaksanakan Perdamaian Doenia, jang kini sedang diganggoe oleh N.I.C.A dan komplotnja”.
Siaran Radio Pemberontakan Bung Tomo terdengar hingga Thailand dan Australia dan berhasil menarik perhatian dunia yang akhirnya menekan Belanda dan Inggris. Dunia Internasional bahkan mengirim berbagai bantuan.
Itulah biografi Bung Tomo dan peranannya dalam Pertempuran Surabaya yang kini diperingati sebagai Hari Pahlawan.
Kontributor : Rima Suliastini
Berita Terkait
-
Asal Usul Hari Pahlawan, Kenapa Diperingati Setiap 10 November?
-
40 Ucapan Hari Pahlawan 2022, Penuh Makna Persatuan dan Bangkitkan Jiwa Patriot
-
Sejarah Hari Pahlawan, Mengenang Perjuangan Pahlawan Setiap 10 November
-
Hari Pahlawan 10 November 2022 Apakah Libur Tanggal Merah? Ini Jawabannya
-
Hari Pahlawan Tanggal Berapa? Ini Sejarah dan Tradisi Perayaannya
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
Terkini
-
Kakak Hary Tanoe Melawan usai Tersangka, Ini Alasan KPK Santai Digugat Rudy Tanoesoedibjo
-
Soroti Public Speaking Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa, Mahfud MD Geleng-Geleng Kepala: Keliru Tuh!
-
KPK Tetapkan Status Rudy Tanoesoedibjo sebagai Tersangka Kasus Korupsi Penyaluran Bansos
-
Aksi Sadis Cucu Pemilik Kios Pecel Lele di Bogor, Nenek dan Pamannya Dibakar Hidup-hidup!
-
Mahfud MD Bongkar Alasan Sri Mulyani Nyaris Mundur: Kecewa Rumah Dijarah, Negara Tak Lindungi
-
Fadli Zon Digugat ke Pengadilan, Korban Pemerkosaan 1998 Titipkan Pesan Mendalam!
-
Sikap Rahayu Saraswati Bikin Rocky Gerung Kagum: Contoh Baru Etika Politisi
-
Gentlemen vs Drama: Perang Ucapan Lisa Mariana dan Ridwan Kamil Soal Tes DNA Ulang di Singapura
-
Gibran 'Cari Poin' Saat Demo Rusuh? Refly Harun Sebut Potensi 'Musuh dalam Selimut'
-
Keluarga Arya Daru Minta Perlindungan LPSK Usai 'Diteror' lewat Makam dan Pesan Misterius