Suara.com - Licin bak belut, begitulah kondisi para pengedar dan pengguna narkoba di Kampung Boncos. Bagaimana tidak, mereka kerap lolos saat petugas dari Polsek Palmerah melakukan razia.
Terhitung sudah tiga pekan terakhir, polisi melakukan operasi di kampung yang identik dengan peredaran narkoba itu.
Selain para bandar, salah satu target petugas yakni menghancurkan gubuk-gubuk liar atau biasa dikenal dengan sebutan “hotel Rp 10 ribu” yang digunakan para pemadat untuk mengkonsumsi sabu.
Gubuk liar yang terbuat dari terpal dan kayu serta bambu bekas ini bak jamur di musim penghujan. Selalu timbul kembali meski telah dibongkar dan dibakar petugas.
Saat pekan ketiga polisi melakukan razia, gubuk tersebut tidak lagi muncul. Lokasi yang biasanya jadi tempat favorit para pecandu tampak sepi. Hanya ada lalat-lalat berukuran besar yang terbang di atas tumpukan sampah depan gubuk.
Alih-alih peredaran narkoba berkurang, ternyata pada pemadat menggunakan tempat lain untuk menikmati barang haram sabu.
Tempat tersebut berada di seberang lokasi yang biasanya disasar petugas. Untuk mencapainya, petugas harus melewati bentangan ilalang liar yang tumbuh di selah bekas tiang pondasi bangunan yang dihancurkan lantaran berada di lahan milik perusahaan swasta.
Tak hanya itu, petugas juga harus melompati saluran air yang memiliki lebar sekira hampir satu meter.
Tantangan belum habis. Petugas kepolisian masih harus melewati jalan setapak dengan lebar sekira setengah meter yang dihimpit dengan beton pagar penanda setinggi 2 meter.
Baca Juga: 11 Pemadat yang Ditangkap di Kampung Boncos Dinyatakan Positif Narkoba
“Saya gak tau pak, saya cuma tidur di sini,” kata salah penjaga lapak tersebut dengan wajah kusut.
“Ngapain kamu tidur di sini. Emang kamu orang mana?,” tanya Kapolsek Palmerah, AKP Dodi Abdulrohim.
“Di situ pak,” jawabnya.
Pengakuan pria tersebut tidak membuat petugas percaya begitu saja. Petugas terus menggeledah isi lapak yang terbuat dari triplek di antara beton pagar pembatas.
Dalam ruangan berukuran sekitar 2x5 meter ini banyak coretan-coretan yang menggunakan spidol. Di antaranya “Anak barat orangnya kecil-kecil, adatnye gede-gede, dosisnye tinggi-tinggi”.
Kemudian ada juga tulisan lain juga menandakan jika ingin mengkonsumsi sabu, dikenakan tarif sebesar Rp 10 ribu. “LPK Rp 10 K”.
Berita Terkait
-
11 Pemadat yang Ditangkap di Kampung Boncos Dinyatakan Positif Narkoba
-
Selain Ringkus 2 Pecatan Polisi, Polsek Palmerah Juga Bekuk 'Tukang Potek Sabu' di Kampung Boncos
-
2 Pecatan Polisi Diringkus Asyik Nyabu di Kampung Boncos, Dipecat Akibat Desersi
-
Ini Pangkat 2 Pecatan Polisi yang Diringkus di Kampung Boncos, Tugas Terakhir di Polsek Kebon Jeruk dan Propam Polda
-
Sarang Narkoba di Kampung Boncos Jakbar Kembali Digerebek, 2 Pecatan Polisi Ditangkap Lagi Asyik Nyabu
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Cerita Polisi Bongkar Kedok Klinik Aborsi di Apartemen Basura Jaktim, Janin Dibuang di Wastafel
-
Telepon Terakhir Anak 9 Tahun: Apa Pemicu Pembunuhan Sadis di Rumah Mewah Cilegon?
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru