Suara.com - Anda mungkin sudah mendengar mantan CEO Twitter Jack Dorsey menyatakan akan membuat Bluesky, program media sosial baru yang dia bangun. Nah, apa itu Bluesky?
Apakah ini akan menjadi media sosial alternatif yang menarik dan lebih menyenangkan daripada yang sudah ada? Simak penjelasannya berikut.
Apa itu Bluesky?
Proyek Bluesky adalah proyek media sosial opensource yang ingin menghubungkan platform media sosial yang tersedia saat ini dan masa depan. Maksudnya adalah bagi Anda yang memiliki akun di Facebook, Instagram, atau Twitter, Anda akan dapat berinteraksi dengan semua pengguna lain di platform Bluesky.
Bluesky akan dibangun dengan perangkat lunak opensource, yang berarti bahwa tidak ada satu perusahaan pun yang akan memilikinya. Pendiri Twitter, Jack Dorsey, berencana untuk menyewa tim yang terdiri dari 5 pembuat kode.
Lima pembuat kode ini akan membangun platform, sambil juga membuat algoritma yang akan mengontrol apa yang dilihat pengguna ketika mereka menggunakan platform.
Apakah Bluesky Bagian dari Twitter?
Sementara ini banyak yang menyebut Bluesky sebagai cabang dari Twitter, dan Twitter mendanai proyek tersebut. Meskipun demikian, ide Jack Dorsey sebenarnya adalah membuat program yang pada akhirnya akan berjalan sendiri.
Oleh karena itu akan menjadi opensource, siapa pun akan dapat menggunakannya atau mengintegrasikan ke platform media sosial mereka melalui Bluesky.
Baca Juga: Amanda Manopo Habiskan Rp 250 Juta Hanya untuk Pesan Makanan Lewat Ojol
Kapan Bluesky Diluncurkan?
Secara teknis, Bluesky dikembangkan oleh Jack Dorsey pada tahun 2019, tetapi masih butuh beberapa waktu untuk sampai diluncurkan.
Pada Mei 2022, Bluesky telah merilis protokol mereka ke publik untuk pengujian di GitHub serta meminta sukarelawan untuk mendaftar ke versi Beta. Sejauh ini, 30.000 orang telah mendaftar untuk menguji coba platform tersebut sekaligus memberikan saran dan kritik untuk perkembangannya.
Situasi Bluesky Saat Ini
Dalam sebuah tweet, Dorsey menggambarkan Bluesky sebagai "pesaing perusahaan mana pun yang mencoba memiliki dasar-dasar yang mendasari media sosial atau data orang-orang yang menggunakannya".
Mantan CEO itu meninggalkan Twitter hampir enam bulan lalu, ketika Elon Musk pertama kali memulai tawarannya untuk membelinya. Saat itu, tawaran Musk masih ditunda.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Marak Kasus Keracunan, Komnas PA Tolak Guru Jadi Bahan Uji Coba Sampel MBG
-
Gelar Aksi di Monas, Ibu-Ibu Kritik MBG: 8.649 Anak Keracunan Bukan Sekadar Angka Statistik!
-
Respons Krisis MBG, Menkes 'Potong Birokrasi', Gandeng Mendagri untuk Fast-Track Sertifikat Higienis
-
Takjub Adab Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir, Amien Rais Terenyuh: Buat Saya Artinya Dalam
-
Suara Ibu Peduli Makan Bergizi Gratis: Jangan Tunggu Ada yang Meninggal!
-
Sejarah Lambang Kakbah di Logo PPP, Muncul Wacana Mau Diganti
-
Krisis Keracunan MBG, Ahli Gizi Ungkap 'Cacat Fatal' di Dalam Struktur BGN
-
5 Kejanggalan Bangunan Musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Roboh Timpa 100 Santri yang Sedang Salat
-
Bumerang buat Prabowo? Legislator NasDem Usul Diksi 'Gratis' dalam MBG Dihapus: Konotasinya Negatif!
-
Sebulan Hilang Usai Aksi 'Agustus Kelabu', KontraS Desak Polda Metro Serius Cari Reno dan Farhan!