Suara.com - Ketua Wahana Lingkungan Hidup Kalimantan Selatan (Walhi Kalsel) Kisworo Dwi Cahyono menyinggung perilaku penegak hukum yang selalu ada di balik kejahatan hukum atau hal-hal yang berbau ilegal.
Salah satu penegak hukum yang dimaksud ialah Polri.
"Kenapa sampai kejahatan lingkungan atau hal-hal yang ilegal masih berjalan tentu salah satunya adalah karena perilaku penegak hukum, salah satunya adalah polisi RI," kata Kisworo dalam diskusi bertajuk "Polisi dan Mafia Tambang, Ada Hubungannya?" pada Kamis (3/11/2022).
Hal tersebut disampaikan Kisworo, sebab Polri tidak bisa dilepaskan dari adanya pertambangan yang terjadi di Indonesia. Padahal, Kisworo menyebut kalau pertambangan itu merusak lingkungan dan mengancam kehidupan masyarakat sekitarnya.
Ia mencontohkan, pada satu foto yang memperlihatkan seorang ibu dan anak tengah mengamati alat berat tengah menggerus area pertambangan.
Mereka sebagai penduduk di dekat itu, kata Kisworo, juga memiliki hak untuk mempertahankan hidup dan kehidupannya sesuai dengan Pasal 28 UUD 1945.
Kisworo juga menjelaskan kalau luas Kalimantan Selatan itu 3,7 juta hektar, namun hampir setengahnya itu dipenuhi oleh pertambangan dan perkebunan kelapa sawit. Meskipun Presiden Joko Widodo atau Jokowi sempat mencabut beberapa izin pertambangan, akan tetapi sifatnya itu tidak beroperasi.
"Kita bisa membayangkan dicabut pak Jokowi itu aktif semua, zombienya hidup maka konflik agraria dan bencana ekologis akan semakin tinggi," ucapnya.
"Jadi saya tidak bisa membayangkan pak Jokowi menerbitkan yang mati tadi menjadi hidup."
Baca Juga: Heboh Isu Tegalluar Jadi Kandidat Kuat Untuk Ibu Kota Jabar, Walhi: Itu Akal-akalan Saja
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting