Suara.com - Tragedi Halloween Itaewon menyisakan duka bagi keluarga ratusan korban yang meninggal dunia. Korban yang meninggal dunia tersebut berjumlah sekitar 154 orang.
Berkaitan dengan hal tersebut, muncul pertanyaan mengapa korban tewas di Tragedi Halloween Itaewon mayoritas wanita. Untuk memahami lebih lanjut, berikut penjelasannya.
Menyadur dari Korea Herald, hampir dua pertiga pengunjung yang tewas adalah perempuan. Total perempuan yang tewas pada peristiwa tersebut adalah 98 orang. Sementara korban pria berjumlah 56 orang.
Jumlah yang banyak dari korban perempuan itu pun memunculkan pertanyaan mengapa kecelakaan seperti itu justru lebih fatal bagi wanita daripada pria. Ahli medis menyatakan, faktor utamanya adalah tubuh wanita lebih kecil dan kekuatan fisik yang lebih rentan cedera ketika ada kerumunan.
Wanita membutuhkan pernafasan dan otot diafragma wanita cenderung lebih lemah daripada pria. Park Jae-Sung selaku profesor pencegahan kebakaran dan bencana di Universitas Soongsil Cyber menyatakan kekuatan melawan tekanan perempuan lebih rendah daripada laki-laki. Ia melihat faktor tersebutlah yang mempengaruhinya.
Berdasarkan National Health Institute Service, pria Korea memiliki tinggi rata-rata sekitar 170,6 cm dengan berat 72 Kg. Rata-rata wanita Korea adalah 157.1 cm dengan berat 57.8 Kg.
Kim Won-Young selaku profesor pengobatan darurat di Asan Medical Center menyampaikan memang secara naluriah cara orang untuk membantu diri mereka bernafas di tengah keramaian adalah dengan menyilangkan lengan mereka di daerah dada.
Selain itu, Profesor Ilmu Kerumunan G. Keith Still dari University of Suffollk Inggris Selatan menyampaikan bahwa wanita memang memiliki kerangka yang lebih kecil daripada pria. Para saksi mata melihat beberapa pria berhasil melarikan diri ke toko terdekat, tetapi wanita tidak.
Hong Ki-jeong yang merupakan seorang profesor pengobatan darurat di Rumah Sakit Universitas Nasional Seoul mengatakan sebagian besar kematian disebabkan oleh serangan jantung karena asfiksia.
Baca Juga: Telat Ikut Pesta Halloween, Potret Rayyanza Pakai Kostum Labu Ekspresinya Super Gemes
Secara sederhana, itu adalah kondisi orang mati lemas dan mereka tidak bisa bernafas. Petugas penyelamat setempat pun mengetahui sebagain besar korban tidak responsif terhadap CPR mati lemas.
Ketika terkena serangan jantung, lima menit pertama adalah masa yang paling menentukan. Setelah itu, akan terjadi kerusakan otak. Jika dalam 10 menit tidak ditangani, maka kerusakan menjadi permanen.
Pada kasus Tragedi Halloween Itaewon, waktu kritis mereka telah berlalu begitu saja karena petugas juga memerlukan waktu beberapa menit untuk mengeluarkan mereka dari mayat yang menimbun. Hal ini pun menjawab pertanyaan mengapa korban tewas di Tragedi Halloween Itaewon mayoritas wanita.
Kontributor : Annisa Fianni Sisma
Berita Terkait
-
Telat Ikut Pesta Halloween, Potret Rayyanza Pakai Kostum Labu Ekspresinya Super Gemes
-
Masih Berkabung, Genie Music Awards Batalkan Red Carpet dan Siaran Langsung
-
Meratap hingga Jatuh Berlutut, Pemilik Toko di Itaewon Tidak Bisa Berhenti Menangis Mengingat Korban Tragedi Itaewon
-
Pemilik Toko di Itaewon Ini Larut dalam Penyesalan Karena Tidak Bisa Menyelamatkan Banyak Nyawa Saat Tragedi
-
Warga Korea Selatan Gelar Doa Bersama Untuk Para Korban Tragedi Itaewon
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
Terkini
-
Cemburu Berujung Maut: Teriakan Minta Tolong Bongkar Aksi Sadis Pembunuhan di Condet!
-
Prabowo Setuju RUU Kuhap Disahkan Jadi UU, Fokus Berantas Kejahatan Siber dan HAM
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
DPR Ketok Palu KUHAP Baru: Penjara Tak Lagi 'Suka-suka', Pemeriksaan Wajib Direkam Kamera
-
Garis Pertahanan Terakhir Gagal? Batas 1,5C Akan Terlampaui, Krisis Iklim Makin Gawat
-
Lulusan SMK Tahun Berapa Pun Bisa Ikut Program Kerja ke Luar Negeri, Bagaimana Cara Daftarnya?
-
Terkuak Dalam Rekonstruksi: Tiga TNI Terlibat Kasus Penculikan Kacab Bank, Siapa Saja?
-
Dari Tanah Merah Menjadi Kampung Tanah Harapan, Pramono Janjikan Pembangunan Total dan Banjir Bansos
-
Prabowo Mau Manfaatkan Uang Sitaan Koruptor, Ini Pos-pos yang Bakal Kecipratan
-
Diduga karena Masalah Asmara, Seorang Pria Tewas Ditusuk di Condet