Suara.com - Menteri Keuangan di era Presiden BJ Habibie, Bambang Subianto, meninggal dunia pada Jumat (4/11/2022) di usianya yang menginjak 77 tahun. Kabar ini diketahui dari pihak keluarga melalui keterangan tertulis.
Mereka menyebut jika Bambang wafat pukul 16.54 di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan. Sementara jenazahnya akan disemayamkan di Jalan Kemang Dalam IX.
"Bambang Subianto bin Ikhsan Kamil akan diisemayamkan di Jalan Kemang Dalam IX F27," melalui keterangan tertulis tersebut.
Bambang Subianto lahir di Madiun, Jawa Timur, 10 Januari 1945. Ia merupakan lulusan Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1973. Selang lima tahun, tepatnya 1978, ia melanjutkan studi ke Universitas Katolik Leuven.
Bambang menerima dua gelar dari kampus yang berada di Belgia itu. Adapun yang ia dapat yaitu Master Keuangan Perusahaan dan Ekonomi Bisnis pada tahun 1981 serta Doktor bidang Organisasi Industri pada 1984.
Ia menikahi Srie Wahyuni dan dikaruniai empat orang anak yang semuanya perempuan. Mereka adalah Sri Saraswati, Sri Sulistiowati, Dewi Damayanti, dan Dewi Damayani.
Perjalanan Karier Bambang Subianto
Kariernya dimulai pada tahun 1975, di mana Bambang Subianto bergabung dengan jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi UI (FEUI) sebagai peneliti dan salah satu staf pengajar.
Setelah lulus dengan gelar doktor di Belgia, Bambang memutuskan untuk pulang ke Indonesia. Tepatnya di tahun 1984 dan saat itu ia kembali menjadi staf pengajar di Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi UI.
Pada tahun 1988, ia dipercaya mengisi kursi staf Menteri Keuangan sebagai Direktur Departemen Keuangan dan Akuntansi. Empat tahun setelahnya, yakni 1992, Bambang naik jabatan menjadi Dirjen Departemen Keuangan.
Ketika menjabat sebagai Dirjen, dirinya diketahui memang sangat aktif dalam mengembangkan sejumlah hukum dan peraturan. Diantaranya hukum pasar modal (1995) dan pengembalian selain pajak (1997).
Bambang juga turut mengurus peraturan lainnya yang dibutuhkan oleh perusahaan di Indonesia yang menerapkan transparansi. Caranya sendiri dengan mendaftarkan hasil audit laporan keuangan mereka pada perwakilan pemerintah yang berwenang serta membuat laporan yang transparan untuk masyarakat.
Lalu, di tengah krisis Januari 1998, Bambang diangkat menjadi Ketua Indonesian Bank Restructuring Agency (IBRA). Sementara bulan Mei-nya, ia dipilih sebagai Menteri Keuangan kabinet Reformasi Pembangunan di masa Presiden BJ Habibie untuk periode 1998-1999.
Pada Juli 2000, Bambang memutuskan bergabung dengan Ernst and Young sebagai partner dan pensiun pada tahun 2005. Setelah itu, ia menduduki posisi presiden komisaris PT Star Energy Investments serta Komisaris independen di PT Unilever Indonesia Tbk.
Berita Terkait
-
Bobby Nasution Terima Penghargaan dari Menteri Keuangan atas Laporan Keuangan Pemkot Medan Baik dan Jelas
-
Menteri Keuangan Sri Mulyani Optimis Ekonomi RI Tumbuh Lebih Dari 5,4% Pada Triwulan III
-
Sri Mulyani Sebut Tahun 2100 Suhu Bumi Akan Panas Luar Biasa
-
Sri Mulyani Optimis Ekonomi RI Triwulan III Tumbuh Lebih dari 5,4 Persen
-
Menkeu Sri Mulyani: Kenaikan Inflasi Saat Ini Terburuk Sejak 40 Tahun
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh