Suara.com - Anies Baswedan memang sering kali digadang-gadangkan sebagai sosok yang memeberi perbedaan kontras dari pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Belakangan julukan Anies sebagai antitesa Jokowi bahkan menghebohkan publik. Kendati disebut sebagai antitesa, Partai Nasional Demokrat (NasDem) yang mengusung Anies sebagai calon presiden (capres) malah menyangkalnya.
Dalam hal ini, politikus NasDem Bestari Barus menyebutkan bahwa Anies akan melanjutkan apa yang sudah diusahakan di era pemerintahan Jokowi.
Dia menyebutkan koalisi yang bakal terbentuk bersama NasDem baik dengan Demokrat dan PKS bisa melanjutkan program-progam yang sudah dilakukan presiden sebelumnya.
"Koalisi ini diharapkan melanjutkan apa yang sudah menjadi legacy, melanjutkan pembangunan yang ada sesuai dengan komitmen pak Anies sebagaimana visinya change and continuity," kata Bestari, Jakarta, Jumat (4/11/2022) seperti yang dikutip dari Wartaekonomi--jaringan Suara.com.
Bestari menyebutkan bahwa Anies Baswedan berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan pemerintah Presiden Jokowi.
Hal ini menurunya telah terbukti saat Anies menjadi Gubernur DKI Jakarta di mana ia merampungkan pembangunan Kampung Aquarium.
"Jadi, beberapa pengalaman di DKI juga memperlihatkan bahwa Anies itu senang melanjutkan apa yang jadi legacy Pak Jokowi atau apa yang belum diselesaikan Pak Jokowi pada masanya, diselesaikan oleh Pak Anies. Contohnya rusun Kampung Aquarium," kata Bestari.
"Itu artinya Anies sejalan dengan apa yang jadi harapan Pak Jokowi. Jadi, bukan pemerintah baru, baru lagi semuanya. Ini kapan kelarnya ini. Makanya ini komitmen Pak Anies untuk melanjutkan legacy presiden Jokowi," tambahnya.
Baca Juga: Alasan Geng Rizieq CS Minta Jokowi Mundur: Tidak Rendah Hati, Malah Sombong
Soal calon wakil presiden (cawapres) baik PKS maupun Demokrat sudah memberikan nama-nama sendiri untuk Anies. Namun hingga berita ini dibuat, Anies sendiri belum menentukan politiknya.
NasDem sebagai partai pengusung juga bakal menyerahkan hak pemilihan cawapres sepenuhnya ke Anies Baswedan.
"NasDem bulat-bulat menyerahkan keputusan siapa Cawapresnya kepada Anies siapa yang paling pas untuk dia bawa menjadi Cawapres."
Berita Terkait
-
Tanggapi Aksi 411 dan Reuni 212, PBNU: Setop Politik Identitas! Tidak Ada Manfaat!
-
Telepon-teleponan dengan Jokowi, Presiden Komisi Eropa Pastikan Hadiri KTT G20 di Bali
-
Rocky Gerung: Warisan Jokowi hanya IKN yang Mangkrak dan Masyarakat Terbelah
-
Presiden Jokowi Raih Penghargaan di Forum Perdamaian Abu Dhabi
-
Menghindar dari Aksi 411 Dinilai Munculkan Isu Islamophobia, Pengamat Sarankan Jokowi Harusnya Hadapi Demonstran
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Pesan Pengacara PT WKM untuk Presiden Prabowo: Datanglah ke Tambang Kami, Ada 1,2 Km Illegal Mining
-
Misteri Penculikan Bilqis: Pengacara Duga Suku Anak Dalam Hanya 'Kambing Hitam' Sindikat Besar
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Buka Penyidikan Periode 2008-2015, Puluhan Saksi Diperiksa
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
-
Ahli BRIN Ungkap Operasi Tersembunyi di Balik Jalan Tambang PT Position di Halmahera Timur
-
Jeritan Sunyi di Balik Tembok Maskulinitas: Mengapa Lelaki Korban Kekerasan Seksual Bungkam?
-
Mendagri Tito Dapat Gelar Kehormatan "Petua Panglima Hukom" dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh
-
'Mereka Mengaku Polisi', Bagaimana Pekerja di Tebet Dikeroyok dan Diancam Tembak?
-
Efek Domino OTT Bupati Ponorogo: KPK Lanjut Bidik Dugaan Korupsi Monumen Reog
-
Bukan Kekenyangan, Tiga Alasan Ini Bikin Siswa Ogah Habiskan Makan Bergizi Gratis