Suara.com - Eks Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Saut Situmorang, menyoroti kehadiran Ketua KPK Firli Bahuri yang turut hadir dalam pemeriksaan Gubernur Papua Lukas Enembe di kediaman pribadi, Koya Tengah, Jayapura. Pemeriksaan ini terkait dengan kasus dugaan korupsi pada Lukas.
Menurut Saut, kedatangan Filri ke kediaman Lukas membuat publik bertanya-tanya mengenai maksud dan tujuan dari Filri.
Hal ini dinyatakan oleh Saut saat menjadi salah satu narasumber dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam pada Jumat (4/11/22).
Menurutnya, setelah adanya pertemuan antara Firli dan Lukas, conflic of interest publik menjadi berubah. Kini publik dibuat bertanya-tanya terkait kepentingan yang membuat Firli menemui Lukas.
"Kalau kita memberantas korupsi itu nggak boleh emosi, conflic of interest," tutur Saut seperti dikutip melalui acara Apa Kabar Indonesia Malam yang tayang di kanal YouTube tvOneNews pada Sabtu (5/11/22).
"Ini conflic of interest-nya akhirnya publik bertanya-tanya, ada apa sebenarnya," imbuh Saut.
Dalam dialognya, Saut menyebutkan bahwa jika KPK sebetulnya hanya tinggal menunggu waktu untuk pemanggilan Lukas. Sehingga sebetulnya Firli tidak harus datang menemui Lukas.
"Ketika dua bukti sudah dianggap cukup kita tinggal tunggu proses saja. Didiemin dulu, terus kemudian sekali-kali waktu dipanggil, kemudian selesai," terang Saut.
Kedatangan Filri Bahuri ke Kediaman Lukas Enembe
Pantauan Suara.com, Ketua KPK Firli Bahuri turun langsung ikut mendampingi timnya saat memeriksa Gubernur Papua Lukas Enembe di kediaman pribadinya, pada Kamis (3/11/2022) siang.
"Memang benar Ketua KPK akan mendampingi timnya saat pemeriksaan oleh penyidik KPK," kata Kapolda Papua Irjen Pol. Mathius Fakhiri di Jayapura, Kamis.
Mathius Fakhiri menuturkan bahwa Ketua KPK telah tiba di Jayapura pada Kamis pagi, beserta rombongan. Ia juga menerangka Firli Bahuri mendampingi penyidik serta tim dokter KPK memeriksa Gubernur Papua Lukas Enembe di kediaman pribadi.
Secara terpisah, pengacara Gubernur Papua Lukas Enembe, Aloysius Renwarin menyatakan bahwa Tim Hukum dan Advokasi Gubernur Papua (THAGP) sudah siap mendampingi Gubernur Enembe selama pemeriksaan.
Allo menuturkan bahwa saat ini pihaknya sudah berada di Koya Tengah.
Sementara itu, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Papua dr. Donald Arronggear mengatakan bahwa dokter independen yang mendampingi dokter KPK dari Jakarta.
Berita Terkait
-
Selain Periksa Lukas Enembe, KPK Sita Dokumen Hingga Bukti Elektronik dari Geledah Tiga Lokasi di Papua
-
Bupati Mamberamo Tengah Masih Buron, KPK Segera Adili Tiga Penyuap Ricky Ham Pagawak
-
KPK Klaim Pertemuan Firli Bahuri dengan Lukas Enembe Tidak Langgar Aturan
-
Mantan Ketua KONI Sumbar Agus Suardi Dituntut 7 Tahun 6 Bulan Penjara, Pengacara: Ini Tidak Adil!
-
Meski Tidak Ada yang Dilanggar, Ketua KPK Diminta Jelaskan soal Pertemuan dengan Lukas Enembe
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Wagub Babel Hellyana Resmi Jadi Tersangka Ijazah Palsu
-
Eksklusif! Jejak Mafia Tambang Emas Cigudeg: Dari Rayuan Hingga Dugaan Setoran ke Oknum Aparat
-
Gibran Bagi-bagi Kado Natal di Bitung, Ratusan Anak Riuh
-
Si Jago Merah Ngamuk di Grogol Petamburan, 100 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api
-
Modus 'Orang Dalam' Korupsi BPJS, Komisi 25 Persen dari 340 Pasien Hantu
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK
-
Sempat Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK, Kasi Datun HSU Kini Pakai Rompi Oranye
-
Jadi Pemasok MBG, Perajin Tempe di Madiun Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari
-
Cegah Kematian Gajah Sumatera Akibat EEHV, Kemenhut Gandeng Vantara dari India