Suara.com - Di tengah krisis finansial yang terus memburuk di Lebanon sejak 2019, kripto muncul sebagai penyelamat bagi masyarakat yang mencoba bertahan dalam kondisi hiperinflasi, sementara otoritas masih kesulitan memformulasikan strategi yang tepat untuk mengendalikan keadaan.
Seperti diberitakan oleh CNBC, beberapa warga Lebanon beralih ke kripto usai krisis finansial melanda negara itu setahun sebelum pandemi Covid-19 dimulai.
Salah satunya adalah seorang arsitek bernama Gebrael yang kehilangan pekerjaannya dan harus menemukan cara untuk mendapatkan uang tunai secara cepat.
Menurutnya, pada 2020, berbagai bank di negara itu tutup dan warga lokal tidak dapat mengambil uang dari rekening mereka. Sementara itu, menerima kiriman uang dari negara lain melalui wire transfer juga bukan merupakan pilihan yang populer, karena layanan ini hanya menerima dolar Amerika Serikat dari pengirim dan menyediakan pound Lebanon bagi penerima, dengan rate yang jauh lebih rendah daripada nilai pasar.
“Saya akan kehilangan setengan dari nilai [uang],” ujarnya. “Itulah mengapa saya beralih ke bitcoin, karena hal itu merupakan cara yang bagus untuk mendapat uang dari luar negeri.”
Gebrael menjelaskan dirinya menemukan sebuah subreddit atau komunitas di Reddit yang menghubungkan pekerja lepas dengan pemeberi kerja yang membayar dengan menggunakan bitcoin.
Hari ini, separuh dari total pendapatan Gebrael datang dari pekerjaan freelance, di mana 90 persen di antaranya dibayar dalam bitcoin. Sementara itu, setengah sumber pendapatannya yang lain datang dari pekerjaannya di perusahaan arsitektur.
Gebrael menyebut ia menggunakan sebagian pendapatannya sebagai arsitektur untuk membeli bitcoin dalam jumlah kecil setiap pekan.
Gebrael adalah salah satu dari banyak warga Lebanon yang terus mencari alternatif untuk menghasilkan dan menyimpan uang setelah sistem perbankan di negara itu hancur. Berdasarkan laporan CNBC, mata uang lokal telah kehilangan lebih dari 95 persen nilainya terhadap dolar sejak 2019.
Sementara itu, otoritas setempat mengaku masih kesulitan menemukan formula yang tepat untuk mengakhiri krisis ini.
Seperti dilaporkan Arabian Business, Menteri Dalam Negeri sementara Lebanon, Bassam Mawlawi, mengatakan negara itu tidak memiliki solusi untuk krisis yang kini dihadapi.
“Faktanya adalah bahwa Kementerian Dalam Negeri tidak memiliki solusi untuk krisis ini,” ujar Mawlawi. “Namun, kami mencari cara untuk mencegah runtuhnya sistem perbankan.”
Gesekan antara bank, anggota keamanan, dan investor telah menyebabkan ketegangan meningkat di negara itu. Serangan bersenjata di berbagai bank, termasuk oleh nasabah, juga menarik perhatian media dan mengilustrasikan intensitas krisis ekonomi di Lebanon.
“Hak-hak rakyat dilindungi,” kata Mawlawi. “Begitu pula dengan ketertiban umum di Lebanon."
Ia mengatakan peran kementeriannya tidak terbatas pada perlindungan lembaga swasta, tetapi juga mencakup penegakan ketertiban umum di negara Asia Barat tersebut.
Berita Terkait
-
Bitcoin Jadi Penyelamat Warga Lebanon di Tengah Krisis
-
Aturan Kripto di Indonesia Membingungkan, Pengamat Minta Pemerintah Beri Kejelasan
-
Metaverse dan Perkembangan Blockchain Akan Melahirkan Ekonomi Baru
-
Transaksi Kripto Tahun Ini Turun Ratusan Triliun Dibanding Tahun 2021
-
Nikita Mirzani Pernah Raup Cuan Jadi Duta Iklan platform kripto Triv, Apa Itu?
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
Terkini
-
Jadi Pemasok MBG, Omzet Petani Hidroponik di Madiun Naik 100 Persen
-
Reformasi Polri Tanpa Tenggat? KPRP Bentukan Presiden Akui Masih Meraba Masalah
-
KPK Amankan Uang Rp 400 Juta saat Geledah Rumah Dinas Bupati Indragiri Hulu Ade Agus Hartanto
-
Kejagung Tetapkan Kajari Bangka Tengah Tersangka Korupsi Dana Umat Baznas
-
Pastikan Keamanan Jalur Mudik Nataru, Kapolri: Tol Dipantau 24 Jam, Rekayasa Lalin Disiapkan
-
Pengakuan Jaksa Tri yang Kabur dari OTT KPK: Saya Ketakutan, Dikira Bukan Petugas
-
Dibubarkan Sebelum Diskusi Dimulai, Buku Reset Indonesia Dianggap Ancaman?
-
Jalankan Instruksi Prabowo, Mendagri Tito Mulai Bangun Huntap Korban Bencana Sumatra
-
Mahfud MD Bongkar Borok Polri: Masuk Akpol Pakai Jatah, Mau Jadi Brigjen Mesti Bayar?
-
Jakarta 'Puasa' Kembang Api Tahun Baru 2026, Solidaritas Bencana Sumatra Jadi Alasan Utama