Suara.com - Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat, Jake Sullivan, mengatakan saluran komunikasi antara Washington dan Moskow tetap terbuka walau perang di Ukraina masih berlanjut.
Seperti diberitakan BBC, dalam keterangan pada Senin (7/11), Sullivan mengonfirmasi bahwa AS dan Rusia masih melanjutkan komunikasi, karena pemerintah AS menilai penting bagi negara itu untuk menjaga kontak dengan negara yang kini dipimpin Vladimir Putin.
Meski demikian, ia memastikan bahwa para pejabat tinggi AS memiliki pemahaman yang jelas “mengenai siapa yang [mereka] hadapi”.
Sebelumnya, The Wall Street Journal mengabarkan bahwa Sullivan telah menggelar diskusi rahasia dengan Rusia guna mencegah eskalasi nuklir di Ukraina. Ia disebutkan berbicara dengan sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Nikolai Patrushev, dan ahli kebijakan luar negeri Kremlin, Yuri Ushakov.
Para perwakilan negara itu disebut membahas upaya antisipasi risiko nuklir tetapi belum memulai negosiasi terkait isu tersebut.
Meski tidak secara langsung mengonfirmasi adanya diskusi tertutup itu, Sekretaris Pers Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, menegaskan bahwa AS tetap memiliki hak untuk memulai pembicaraan dengan Rusia.
Pada bulan lalu, Sullivan mengeluarkan peringatan terkait ancaman penggunaan nuklir di Perang Ukraina. Ia menyebut Rusia akan mengahadapi “konsekuensi yang fatal” jika memutuskan menggunakan nuklir dalam perang.
Kekhawatiran mengenai penggunaan senjata nuklir oleh Rusia telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Banyak pihak memprediksi pilihan tersebut mungkin saja sedang dipertimbangkan oleh Moskow dalam upayanya mempertahankan empat wilayah di Ukraina bagian timur dan selatan yang dicaplok melalui sebuah “referendum”.
Berita Terkait
-
Jokowi: Putin Diragukan Hadir di KTT G20 Bali Minggu Depan
-
Putin Ngamuk! Ungkit Kejadian Hiroshima
-
Sopir Taksi Catcalling "Very Nice Beb" ke Cewek Rusia, Netizen: Waduh Jangan Sampe Lord Putin Denger Nih
-
WNA Rusia Jadi Korban Catcalling Sopir Taksi di Kuningan, Netizen: Auto Dipecat
-
Bahas Sejarah Rusia Melawan Nazi, Putin Sebut Polandia Ingin Caplok Ukraina
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
Terkini
-
Bakal Patroli, Menkeu Purbaya Siap Tarik Anggaran Kementerian yang Lambat Serap Dana
-
Syaifullah Tamliha Ungkap Dua Kelemahan PPP: Tak Punya Figur Berduit dan Alergi Outsider
-
Kepala Sekolah di Prabumulih Sempat Dicopot Gegara Tegur Anak Pejabat Bawa Mobil ke Sekolah
-
Punya Modal Besar: Pakar Politik Dorong Projo jadi Oposisi Prabowo-Gibran, Pasca-Budi Arie Didepak!
-
Sebut Ada Intervensi Sejak Dualisme Kepemimpinan P3, Syaifullah Tamliha : PPP Dibinasakan oleh Jokow
-
KPK Beberkan Peran Rudy Tanoesoedibjo di Dugaan Korupsi Bansos, Kuasa Hukum Justru Bersikap Begini!
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru