Suara.com - Presiden Joko Widodo alias Jokowi memberikan jawaban soal pertanyaan pilihannya nanti terkait dengan calon presiden (capres).
Dikutip dari Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Jokowi menanggapi pertanyaan awak media tersebut ketika perayaan HUT ke-8 Partai Perindo.
Dalam kesempatan itu, wartawan menanyakan soal akankah Jokowi memiliki pilihan capres yang sama dengan Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Pertanyaan itu lantas disambut Jokowi dengan tertawa kecil. Sosok nomor satu di Indonesia itu sempat memberikan jeda sejenak sebelum menjawab pertanyaan.
Menurutnya, soal pilihan bukanlah di tangannya, melainkan pada partai atau oleh rakyat.
"Capres dan cawapres itu disiapkan oleh partai atau gabungan partai. Nanti yang pilih rakyat, bukan saya," kata Jokowi menanggapi pertanyaan tersebut di MNC Center, Jakarta, Senin (7/11/2022), dikutip dari wartaekonomi.co.id.
Lagi-lagi, Jokowi menegaskan bahwa baik nama capres maupun cawapres akan diusung oleh partai atau gabungan partai.
Lalu, nantinya akan dipilih oleh rakyat. Oleh karena itulah, Jokowi meminta partai untuk berhati-hati dalam mengusung dan menentukan pilihan mereka untuk capres dan cawapres.
"Jadi, hati-hati memilih capres dan cawapres," tutur Jokowi.
Baca Juga: Perjalanan Karier Politik Prabowo: Pernah 3 Kali Kalah di Pilpres, Kini Diberi Sinyal Hijau Jokowi
Selain itu, Jokowi juga memberikan himbauan untuk menjaga situasi politik tetap kondusif.
Pasalnya, keadaan di dunia saat ini dikabarkan tengah mengalami berbagai krirs yang perlu dihadapi secara hati-hati. Pilpres 2024 sendiri, nantinya akan digelar pada bulan Februari.
"Pemilunya juga kan Februari 2024, itu awal. Jadi, harus menjaga kondusivitas politik karena keadaan global, itu yang harus kita tahu semuanya. Hati-hati. Keadaan ini sedang tidak normal-normal saja," ujar Jokowi.
Datang ke HUT Perindo, Jokowi Giliran Sentil Hary Tanoe: Milih Capresnya Harus Benar, Jangan Terlambat Deklarasi
Pidato Presiden Joko Widodo di Hari Ulang Tahun (HUT) Perindo yang digelar di MNC Center, Jakarta, Senin (7/11/2022) kembali menuai perhatian. Tak jauh dari pidato di HUT Golkar, sambutan Jokowi juga diselingi sentilan-sentilan politik.
Dalam pidatonya di HUT Perindo, Jokowi memberi wajangan pada Ketua Umum (ketum) Perindo Hary Tanoesoedibjo dalam memiliki calon presiden (capres) 2024 mendatang.
Berita Terkait
-
Perjalanan Karier Politik Prabowo: Pernah 3 Kali Kalah di Pilpres, Kini Diberi Sinyal Hijau Jokowi
-
Survei Capres dan Cawapres 2024: Pasangan Ganjar Pranowo-Yenny Wahid Jadi Nomor Wahid
-
Daripada Ganjar Pranowo, Prabowo Lebih Dekat ke 'Restu' Jokowi di Pilpres 2024, Kok Bisa?
-
Sinyal Dukungan Pada Capres 2024 Nantinya, Jokowi: Setelah Ini Jatahnya Pak Prabowo
-
Pecah! Lawakan Cak Lontong di HUT Perindo Bikin Jokowi dan Ketum Partai Terpingkal-pingkal
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Shio Paling Beruntung Besok 25 November 2025, Cuan Mengalir Deras
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
Tak Cukup Dipublikasikan, Laporan Investigasi Butuh Engagement Agar Berdampak
-
Surat Edaran Terbit, Sebut Gus Yahya Bukan Lagi Ketua Umum PBNU Mulai 26 November 2025
-
Program Prolanis Bantu Penderita Diabetes Tetap Termotivasi Jalani Hidup Lebih Sehat
-
Tak Hadir di Audiensi, Keluarga Arya Daru Minta Gelar Perkara Khusus Lewat Kuasa Hukum
-
Gus Yahya Staquf Diberhentikan dari Ketua NU, Siapa Penggantinya?
-
Kuasa Hukum Nadiem Makarim: Kasus Kliennya Mirip Polemik Tom Lembong dan Ira Puspadewi
-
1.131 Aktivis Dikriminalisasi, ICEL dan Koalisi Sipil Desak Kapolri Terbitkan Perkap Anti-SLAPP
-
Kemajuan yang Membebani: Ketika Perempuan Jadi Korban Pertama Pembangunan
-
Kapan Bahasa Portugis Diajarkan di Sekolah? Ini Jawaban Mendikdasmen
-
Geram Legislator Senayan Soal Bandara PT IMIP Beroperasi Tanpa Libatkan Negara: Kedaulatan Terancam!