Banyak komoditas yang berisiko terhadap hutan dan ekosistem yang diperdagangkan secara global, seperti kedelai, sapi, kulit, minyak sawit, kakao, dan karet sejauh ini merupakan kontributor terbesar dari emisi gas rumah kaca yang memperburuk krisis iklim. Perubahan dan transformasi rantai pasokan yang menyeluruh sangat mendesak diperlukan. Penghentian deforestasi dan alih fungsi ekosistem alami serta keterlacakan dan pemantauan sampai ke tingkat produsen paling bawah adalah inti dari transformasi komoditas agribisnis.
Selain itu, kunci percepatan transisi energi, ujar Annisa, tergantung pada kemauan politik pemerintah.
"Saat ini sudah darurat iklim, kita tidak butuh 'bla bla bla' komitmen lagi. It's time to act. Kolaborasi semua pihak juga sangat dibutuhkan, termasuk sektor swasta yang berkomitmen melindungi hutan (NDPE) juga harus ditagih janjinya," ujar dia.
"Seluruh masyarakat pasti akan turut serta mendukung langkah nyata pemerintah dan sektor swasta."
Berita Terkait
-
Climate Reality Indonesia Luncurkan Buku Menjalin Ikhtiar Merawat Bumi
-
Indonesia Ajak Dunia Internasional Perhatikan Negara Kepulauan
-
Ini Tiga Poin Solusi Perubahan Iklim Tawaran Indonesia di KTT COP ke-27 Mesir
-
Berbicara Di KTT COP27 Mesir, Wapres Maruf Amin Sampaikan 3 Pandangan Indonesia Soal Perubahan Iklim
-
Kata Siapa Ma'ruf Amin Tak Kerja, Wapres Justru Serukan 3 Poin untuk Hadapi Perubahan Iklim
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Ajak Sekda dan Kepala Bappeda, Kemendagri Bakal Gelar Rakornas: Selaraskan Program Pusat-Daerah
-
Dibully Mahasiswa Unud usai Tewas, Polisi Telusuri Isi HP dan Laptop Timothy Anugerah, Mengapa?
-
Dituding Sebar Fitnah soal NCD, Dirut CMNP Dilaporkan MNC Asia Holding ke Polda Metro Jaya
-
Ledek Kubu Roy Suryo Cs? Pentolan ProJo usai Jokowi Pamer Ijazah: Tanya Mas Roy Sajalah
-
Viral Karyawan SPPG MBG Jadi Korban Pelecehan, Terduga Pelaku Keluarga Anggota TNI?
-
Siswa Sekolah Rakyat Diam-diam Surati Prabowo, Seskab Teddy Bongkar Isi Suratnya!
-
Ketua DPD RI Ajak Pemuda Parlemen Berpolitik Secara Berkebudayaan dan Jaga Reputasi
-
Diawasi DPR, UI Jamin Seleksi Calon Dekan Transparan dan Bebas Intervensi Politik
-
Kala Legislator Surabaya Bela Adies Kadir dari Polemik 'Slip Of Tonge', Begini Katanya
-
Jejak Korupsi Riza Chalid Sampai ke Bankir, Kejagung Periksa 7 Saksi Maraton