Suara.com - Yunani tengah dilanda gelombang protes dan mogok kerja yang dilakukan ribuan warga di penjuru negeri akibat terus merangkaknya harga kebutuhan pokok.
Seperti dilaporkan Euronews, para pekerja di sektor publik dan swasta melakukan mogok kerja selama 24 jam yang dimulai pada Rabu (10/11) untuk memprotes tingginya tingkat inflasi.
Mogok kerja itu menyebabkan gangguan layanan di berbagai wilayah di Yunani, dengan sekolah-sekolah negeri terpaksa ditutup, dan beberapa rumah sakit umum terpaksa beroperasi dengan jumlah staf yang lebih sedikit.
Sebagian besar layanan transportasi umum di negara itu juga ikut terganggu, bahkan terhenti, termasuk layanan kapal feri ke beberapa pulau kecil dan puluhan penerbangan dari beberapa maskapai.
"Kami menuntut upah yang lebih tinggi dan perlindungan sosial untuk semua orang,” sebut Konfederasi Karyawan Swasta GSEE.
Sempat terjadi bentrokan singkat antara sekelompok kecil pengunjuk rasa dan polisi anti huru-hara dalam beberapa protes di dua kota terbesar di Yunani, yaitu Athena dan Thessaloniki.
Berdasarkan laporan, sekelompok kecil demonstran melemparkan bom molotov dan batu ke arah polisi, yang dibalas dengan gas air mata dan granat setrum. Belum terdapat laporan mengenai adanya korban luka.
Protes di Yunani ini menjadi aksi serupa terbaru di Benua Eropa, yang kini mengalami krisis biaya hidup akibat Perang Ukraina yang menyebabkan naiknya harga energi dan pangan.
Bulan lalu, inflasi di 19 negara yang menggunakan mata uang euro mencapai rekor di angka 10,7 persen.
Para pekerja di Belgia juga melakukan mogok kerja nasional pada Rabu untuk memprotes kenaikan biaya hidup. Serikat pekerja di negara itu juga menuntut adanya kenaikan upah.
Sebagian besar layanan kereta api dan transportasi dikurangi hingga jumlah yang minimum, dan 60 persen penerbangan di bandar udara di Brussels telah dibatalkan. Staf swalayan, pusat perbelanjaan, dan rumah sakit juga terlibat dalam aksi itu.
Sementara itu, serikat perawat terbesar di Inggris mengumumkan mogok kerja pertamanya dalam 106 tahun sejak pertama kali didirikan.
Aksi serupa juga diperkirakan akan terjadi di Prancis pada Kamis.
Berita Terkait
-
Waduh! Banyak Orang Kena PHK di September, Kasus Mogok Kerja Juga Naik
-
Profil Stefan Stoica, Pelatih Moldova U-20 Lama Berkarier di Klub Rumania dan Yunani
-
Menhub Restui MRT Caplok KCI, Serikat Pekerja Kereta Api Ancam Mogok Kerja
-
Inflasi dan Krisis BBM, Para Pekerja di Prancis Mogok Nasional
-
Pulau Kreta Yunani Luluh Lantak Usai Diterjang Banjir Bandang
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!