Suara.com - Bursa survei calon presiden atau capres 2024 sejauh ini kerap memunculkan nama-nama populer yang sudah malang melintang di dunia pemerintahan. Sebut saja Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Prabowo Subainto hingga Ridwan Kamil.
Namun, apa jadinya jika nama-nama yang dimunculkan sebagai capres merupakan pilihan alternatif? Baru-baru ini, Gerakan Nasional Pemimpin Alternatif (GPA) 2024 memunculkan tujuh nama figur capres alternatif.
Salah satu nama yang dimunculkan adalah istri Presiden Joko Widodo, Iriana Jokowi. Selain Iriana, ada juga nama La Nyalla Mahmud Mattalitti, Andika Perkasa, Moeldoko, Tito Karnavian, Amran Sulaiman dan Rizal Ramli.
Adapun pilihan capres alternatif itu diambil berdasarkan penjaringan enam indikator. Pertama belum pernah menjadi kandidat dalam Pilpres dan kedua mendapat dukungan masyarakat.
Lalu ketiga memiliki pengalaman memimpin lembaga negara. Keempat berstatus sarjana. Kelima bukan bagian fungsionaris partai politik. Dan terakhir memiliki komitmen memajukan Indonesia.
Koordinator nasional GPA 2024, Ilham Muhammad menjelaskan landasan pihaknya sampai memunculkan tujuh figur pemimpin alternatif. Ini dilakukan demi menghindari polarisasi di tengah rakyat, sebagaimana yang terjadi di Pilpres sebelumnya.
Ilham mengatakan, gerakan nasional pemimpin alternatif 2024 merupakan sebuah gerakan penetralisir penggiringan opini capres tertentu melalui media dan media sosial dalam kurun dua tahun terakhir.
"Juga memantik masyarakat Indonesia untuk menelaah figur alternatif yang memiliki kapabilitas menjadi kepala negara," terang Ilham seperti dikutip dari Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Senin (14/11/2022).
Selain itu, Ilham menjelaskan jika gerakan ini dilakukan untuk mendorong figur potensial menunjukkan visi ke-Indonesia-an kepada masyarakat.
Baca Juga: Rencana Pensiun Jokowi: Kembali ke Solo dan Jadi Warga Biasa
“Maka akan muncul bentuk partisipasi masyarakat dalam menghadirkan pemimpin alternatif agar tercipta iklim demokrasi yang berdaulat dan bermartabat,” pungkasnya.
Pada akhirnya, gerakan tersebut dinilai akan mendorong Partai Politik lebih terbuka mengusung capres alternatif secara elegan dan profesional.
Berita Terkait
-
Rencana Pensiun Jokowi: Kembali ke Solo dan Jadi Warga Biasa
-
Ibu Negara Terpeleset Saat Menuruni Tangga Pesawat di Bali
-
Surya Paloh Ngaku Apes Belum Dapat Pemodal Sokong Koalisi Anies, Politisi PKS: Uang Bukan Segala-galanya!
-
Ketum Partai Jangan GR! Jokowi Tak Pernah Beri Sinyal Dukung Capres Tertentu
-
10 Tahun Hidup di Khayalan, Pengusaha Mini Gold Ini Siap Beli 5 Unit Mobil Esemka
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Danantara 'Wajibkan' Menkeu Purbaya Ikut Rapat Masalah Utang Whoosh
-
Viral Biaya Tambahan QRIS Rp500: BI Melarang, Pelaku Bisa Di-Blacklist
-
Harga Minyak Dunia Merosot Imbas Stok AS Melonjak
-
Kiper Muda Rizki Nurfadilah Korban TPPO: Disiksa hingga Disuruh Nipu Orang China
-
10 Mobil Bekas Pilihan Terbaik buat Keluarga: Efisien, Irit dan Nyaman untuk Harian
Terkini
-
Kasus Pencemaran Nama Baik, Berkas Perkara Selebgram Lisa Mariana Dilimpahkan ke Jaksa
-
Jatuhnya Rafael Alun: Harta Karun Pejabat Pajak Terbongkar, Rp40,5 Miliar Kini Milik Negara
-
Rembangan Jember, Destinasi Sejuk Peninggalan Belanda yang Pernah Disinggahi Soekarno
-
Harta Karun Rafael Alun Disita, Rumah Mewah Rp19,7 M di Kebayoran Baru Kini Milik Negara
-
Visi 4 Tahun Prabowo: Bangun RS Canggih di Tiap Kabupaten, Kuliah Dokter Gratis
-
BGN: Program MBG Tak Bisa Dikorupsi, Uangnya Tidak akan Keluar
-
Khawatir Diberangus, Pedagang Thrifting Mengadu ke DPR dan Minta Dilegalkan
-
Setyo Budiyanto Berharap Apa yang Menjadi Kewenangan KPK Tidak Berubah dengan Adanya UU KUHAP Baru
-
Inisiatif Jokowi, Diresmikan Prabowo: RS KEI Surakarta Siap Kurangi Pasien Berobat ke Luar Negeri!
-
Fakta Baru Mayat di Cikupa: Diduga Tewas Sepekan, Dibungkus Plastik dan Karung