Suara.com - Diberitakan Associated Press, Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia, Sergey Lavrov dilarikan ke rumah sakit di Bali. Adapun dirinya datang ke Indonesia untuk menggantikan Presiden Putin yang tidak bisa hadir pada KTT G20.
Alasan Putin tak menghadiri acara tersebut karena ada urusan negara yang perlu diselesaikan. Digantikan oleh menteri-nya, membuat publik penasaran akan sosok Lavrov. Belum lagi dengan kabar dirinya yang dilarikan ke rumah sakit.
Lantas, seperti apa profil dari Sergey Lavrov dan benarkah isu tentang dirinya yang dibawa ke rumah sakit di Bali? Berikut informasi selengkapnya.
Profil Sergey Lavrov
Pemilik nama lengkap Sergey Viktorovich Lavrov ini lahir di Moskow, Rusia, pada 21 Maret 1950. Ia adalah Menteri Luar Negeri Rusia sejak tahun 2004. Ibunya juga bekerja di bidang politik, yakni Kementerian Perdagangan Luar Negeri Soviet.
Dengan alasan sangat menyukai fisika, awalnya Lavrov berencana mendaftarkan diri ke Universitas Nuklir Riset Nasional. Namun, pada akhirnya ia memasuki Institut Hubungan Internasional Negeri Moskow hingga lulus di tahun 1972.
Satu tahun sebelum kelulusannya, yakni 1971, Lavrov menikahi Maria Lavrova. Pasangan ini kemudian dikaruniai seorang anak. Di sisi lain, melansir France24, ia sempat belajar bahasa Sinhala, bahasa asli Sri Lanka.
Karier Sergey Lavrov
Setelah lulus kuliah, Lavrov dipekerjakan sebagai penasihat di kedutaan Uni Soviet di Sri Lanka. Alasannya karena ia sudah menjadi spesialis negara tersebut.
Baca Juga: Mata Dunia Tengah Soroti KTT G20, Jokowi: Kita Mau Cetak Keberhasilan Atau Tambah Kegagalan?
Kala itu, Uni Soviet dan Sri Lanka sendiri memiliki kerjasama pasar dan ekonomi yang erat. Uni Soviet bahkan membangun produksi karet alam di sana. Di tahun 1976, Lavrov memutuskan berhenti.
Saat itu, Lavrov kembali ke Moskow untuk bekerja sebagai sekretaris ketiga dan kedua di Bagian Hubungan Ekonomi Internasional Uni Soviet. Kemudian, pada tahun 1981, ia terpilih menjadi penasihat senior Soviet untuk PBB di New York, Amerika Serikat.
Lavrov diangkat sebagai wakil menteri luar negeri pada tahun 1992, namun kembali bekerja di New York pada tahun 1994 sebagai perwakilan tetap Rusia untuk PBB. Di tahun 2004, Putin memilihnya menjadi menteri luar negeri, menggantikan Igor Ivanov yang sudah ditunjuk oleh Boris Yeltsin.
Dia mempertahankan jabatan tersebut pada 2018 hingga saat ini ketika Putin kembali memimpin Kremlin yang keempat kalinya. Lavrov bahkan menggantikan Putin untuk menghadiri KTT G20 di Bali.
Beredar kabar bahwa sesaat setelah tiba di Indonesia, Lavrov dibawa ke rumah sakit di Denpasar, Bali, karena menderita penyakit jantung. Namun, juru bicara Kemenlu Rusia, Maria Zakharova membantahnya dan mengatakan berita itu palsu.
"Di sini bersama Sergey Viktorovich di Indonesia, kami melihat rekaman dan kami tidak dapat mempercayai mata kami: ternyata dia dirawat di rumah sakit. Ini, tentu saja, adalah puncak kepalsuan," ungkap Zakharova dalam video yang ia unggah melalui Telegram pada Senin (14/11/2022).
Berita Terkait
-
Mata Dunia Tengah Soroti KTT G20, Jokowi: Kita Mau Cetak Keberhasilan Atau Tambah Kegagalan?
-
Indonesia Disanjung Presiden Dewan Eropa Gelar KTT G20 di Bali Ketika Situasi Dirundung Sulit
-
Jokowi Sebut Dunia Alami Tantangan Luar Biasa, Dihantam Krisis Demi Krisis
-
KTT G20: Presiden Prancis Minta Xi Jinping Beri 'Tekanan' ke Rusia
-
Masalah Pupuk Jadi Pembuka Presiden Jokowi Dalam KTT G20 di Bali
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
- 10 Mobil Terbaik untuk Pemula yang Paling Irit dan Mudah Dikendalikan
Pilihan
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
Terkini
-
Berkaca dari Tragedi Alvaro, Kenapa Dendam Orang Dewasa Anak Jadi Pelampiasan?
-
DPR Sebut Ulah Manusia Perparah Bencana Sumatera, Desak Ditetapkan Jadi Bencana Nasional
-
Ngeri! Gelondongan Kayu Hanyut Saat Banjir Sumut, Disinyalir Hasil Praktik Ilegal?
-
Rentetan Proses Pembebasan Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi: Keppres Keluar Pagi, Bebas di Sore Hari
-
Tindak Lanjuti Arahan Presiden, Mendagri Minta Pemda Segera Data Jembatan Rusak Menuju Sekolah
-
Bebas dari Rutan KPK, Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Ucapkan Terima Kasih ke Prabowo hingga Netizen
-
Lambaian Tangan Penuh Arti Ira Puspadewi Usai Resmi Bebas Berkat Rehabilitasi
-
Dukung Sekolah 'Tendang' Anak Jenderal Kurang Ajar, Apa Alasan Prabowo Minta Guru Tegas ke Siswa?
-
Senyum Merekah Ira Puspadewi, Eks Dirut ASDP Resmi Bebas dari Rutan KPK
-
Presiden Prabowo Kerahkan 4 Pesawat Militer untuk Bantuan Bencana di Sumatra