Suara.com - Dua buah rudal jatuh di wilayah negara Polandia pada Selasa (15/11/2022), tepatnya di desa Przewodow, Polandia Timur.
Peristiwa itu cukup mengagetkan karena terjadi di tengah perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi G20 yang diselenggarakan di Bali.
Akibat jatuhnya dua buah rudal tersebut, dikabarkan dua orang tewas. Dan hingga kini belum ada satupun pihak yang menyatakan bertanggung jawab atas insiden tersebut.
Rudal jatuh di Polandia milik siapa?
Awalnya muncul dugaan kalau rudal tersebut adalah milik Rusia. Hal tersebut diungkapkan oleh pejabat intelijen yang dikutip oleh juru bicara Pentagon, Brigadir Jenderal Patrick Ryder, setelah peristiwa jatuhnya rudal tersebut.
"Kami mengetahui laporan pers yang menyatakan bahwa dua rudal Rusia telah menyerang lokasi di dalam Polandia dekat perbatasan Ukraina," Patrick Ryder.
Hampir senada dengan pernyataan Patrick Ryder, Polandia juga menduga rudal tersebut adalah milik Rusia.
Dalam pernyataannya, Presiden Polandia Andrzej Duda menyatakan belum ada bukti jelas siapa yang menembakkan rudal tersebut ke wilayah negaranya.
Namun di tengah penyelidikan yang masih berlangsung, ia menyatakan kemungkinan rudal tersebut buatan Rusia.
Baca Juga: Presiden Turki: Hormati Rusia, Mereka Tidak Berhubungan dengan Serangan di Polandia
Rusia bantah tembakkan rudal ke Polandia
Terkait pernyataan tersebut, pemerintah Rusia melalui Kementerian Pertahanan negara tersebut buru-buru membantahnya.
Pejabat di Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, tuduhan tersebut merupakan bentuk provokasi yang sengaja dilakukan untuk membuat situasi makin panas.
"Pernyataan media dan pejabat Polandia tentang dugaan jatuhnya rudal 'Rusia' di wilayah pemukiman Przewodow adalah provokasi yang disengaja untuk meningkatkan situasi," jelasnya.
Presiden AS ikut angkat bicara
Setelah insiden jatunya rudal di Polandia terjadi, Presiden AS Joe Biden ikut angkat suara. Menurut dia, berdasarkan informasi yang ia peroleh, rudal tersebut tidak ditembakkan dari arah Rusia.
Berita Terkait
-
Presiden Turki: Hormati Rusia, Mereka Tidak Berhubungan dengan Serangan di Polandia
-
Hindari Pertanyaan Rudal Hantam Polandia dan Asik Tanam Mangrove, Peneliti IISS: Very Jokowi
-
Presiden Polandia Sebut Serangan Rudal Bukan Dari Rusia, Kemungkinan Justru Dari Ukraina
-
Dua Orang Tewas di Polandia, Presiden Ukraina: Saya Yakin bahwa itu Bukan Rudal Kami
-
Misteri Pelaku di Balik Rudal Jatuh di Polandia, Ukraina Atau Rusia?
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Merasa Terlindungi, Barang Pemberian Kapolda Herry Heryawan Bikin Penyandang Tunarungu Ini Terharu
-
Kolaborasi Bareng DPRD DKI, Pramono Resmikan Taman Bugar Jakbar
-
Menteri Hukum Ultimatum PPP: Selesaikan Masalah Internal atau AD/ART Jadi Penentu
-
Satu Bulan Tragedi Affan Kurniawan: Lilin Menyala, Tuntutan Menggema di Benhil!
-
Polemik Relokasi Pedagang Pasar Burung Barito, DPRD DKI Surati Gubernur Pramono Anung
-
Siapa Ketum PPP yang Sah? Pemerintah akan Tentukan Pemenangnya
-
KPAI Minta Polri Terapkan Keadilan Restoratif untuk 13 Anak Tersangka Demonstrasi
-
Program Magang Fresh Graduate Berbayar Dibuka 15 Oktober, Bagaimana Cara Mendaftarnya?
-
DPR RI Kajian Mendalam Putusan MK soal Tapera, Kepesertaan Buruh Kini Sukarela
-
Setelah Kasih Nilai Merah, ICW Tagih Aksi Nyata dari Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum