Suara.com - Momen Megawati dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) duduk bersama di gelaran acara KTT G20 menjadi sinyal positif bagi dunia politik di Tanah Air. Hal ini dikatakan oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Juru Bicara Muda PKB, Dira Martamin mengatakan bangsa Indonesia tentu senang melihat mantan presiden mereka bisa melakukan komunikasi politik secara kondusif dan intensif, alih-alih memakai manuver politik untuk memecah belah bangsa.
Kebersamaan Megawati dan SBY yang kompak mengenakan pakaian berwarna biru itu pun diharapkan bisa membuat Pemilu 2024 berjalan lancar. Ia juga berharap agar jangan sampai pesta demokrasi diwarnai dengan black campaign hingga isu SARA.
"Harapannya, pemilu berjalan kondusif. Enggak ada lagi black campaign ataupun isu SARA yang digoreng, capek," tegas Dira dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (17/11/2022).
Menurutnya, Megawati dan SBY adalah dua tokoh bangsa yang dapat menjadi penentu arah politik di Indonesia agar selalu berjalan kondusif. Karena itu, penting bagi keduanya untuk mengesampingkan ego mereka.
"Tentu masih banyak tokoh lain, seperti Pak Muhaimin, Pak Prabowo, JK (Jusuf Kalla). Namun, yang paling terlihat berkonflik ya Mega-SBY. Kalau mereka menurunkan ego personalnya, tentu akan berimbas ke Pemilu yang kondusif," ujar Dira.
Dira sendiri turut memuji penampakan Megawati dan SBY yang terlihat 'akur' di KTT G20. Ia juga bercelutuk bagaimana kedua mantan pemimpin itu lebih cocok memakai baju warna hijau.
Menurutnya, warna hijau melambangkan kesejukan dan kedamaian, sehingga dinilai lebih cocok dikenakan Megawati dan SBY.
"Dua mantan presiden yang influence-nya (pengaruhnya) sangat kuat, tapi kayaknya mereka cocok pakai warna hijau," kata Dira
Baca Juga: Megawati dan SBY Duduk Bareng, PKB: Orang Tua Kok Marahan Lama Banget
"Biar akur beneranlah, orang tua kok marahan lama banget," sambungnya.
Adapun kebersamaan Megawati dan SBY dalam satu meja tersebut diingatkan agar bukan sekadar seremonial dan kepentingan publikasi, namun juga untuk kepentingan bangsa Indonesia.
"Jangan sampai kejadian tersebut hanya bersifat seremonial atau ngobrol sekadar basa-basi saja," tandas Dira. [ANTARA]
Tag
Berita Terkait
-
Megawati dan SBY Duduk Bareng, PKB: Orang Tua Kok Marahan Lama Banget
-
Gegara Puan Mengadu, Pramono Anung Pernah 'Dihabisi' Megawati dan Taufik Kiemas Sampai Menangis
-
Bukan Merah, Megawati Pakai Baju Biru Duduk Semeja Bareng SBY Di Bali, Sinyal Bisa Koalisi?
-
Arsul Gak Setuju Usulan Megawati Soal Nomor Urut Peserta Pemilu Tak Diubah, Ada Apa dengan Angka 3 PDIP dan 10 PPP?
-
Gus Dur dan Megawati Pernah Dekat Bak Kakak Adik, Berakhir Rusak Gegara Dua Sosok Ini
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Otak Pembobol Rekening Dormant Rp204 M Ternyata Orang Dalam, Berkas Tersangka Sudah di Meja Kejagung
-
Janji Kapolri Sigit Serap Suara Sipil Soal Kerusuhan, Siap Jaga Ruang Demokrasi
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Terpuruk Pasca-Muktamar, Mampukah PPP Buktikan Janji Politiknya? Pengamat Beberkan Strateginya
-
Hapus BPHTB dan PBG, Jurus Jitu Prabowo Wujudkan Target 3 Juta Rumah
-
Buntut Bobby Nasution Razia Truk Aceh, Senator Haji Uma Surati Mendagri: Ini Melanggar Aturan!
-
Bongkar 7 Cacat Fatal: Ini Alasan Kubu Nadiem Makarim Yakin Menang Praperadilan
-
MK Hindari 'Sudden Death', Tapera Dibatalkan tapi Diberi Waktu Transisi Dua Tahun
-
Romo Magnis Ajak Berpikir Ulang: Jika Soekarno Turuti Soeharto, Apakah Tragedi '65 Bisa Dicegah?
-
Bye-bye Kehujanan di Dukuh Atas! MRT Jadi Otak Integrasi 4 Moda Transportasi Jakarta