Suara.com - Lin Hendrawati masih membutuhkan bantuan makanan terutama makanan setelah menjadi korban gempa di Cianjur, Jawa Barat. Sejak gempa berkekuatan magnitudo 5,6 terjadi pada Senin (21/11/2022), ia baru bisa mengonsumsi sedikit makanan.
Makanan itu diberikan oleh teman seprofesinya yakni guru yang diberikan kepadanya sebagai bantuan pada Selasa (22/11/2022). Meski begitu, makanan tersebut tidak cukup untuk bertahan hingga malam harinya.
Ia merasa sedih karena anaknya yang berteriak tak kuasa menahan lapar.
"Saya sedih semalam anak saya teriak lapar, tapi gak ada yang jualan. Mau beli juga gak bisa," kata Lin saat ditemui Suara.com di Cianjur, Jawa Barat, Selasa.
"Jadi ya semalem kita sekeluarga bener-bener gak makan. Emang kondisinya nggak bisa kemana-mana," imbuhnya.
Sebelumnya Lin juga dibuat syok melihat kondisi rumahnya yang hampir rata dengan tanah. Padahal ia mengaku tidak merasakan adanya gempa.
Ceritanya, Lin tengah bergegas pulang selepas mengajar di sekolah pada saat gempa terjadi. Ia tidak merasakan getaran maupun guncangan yang muncul akibat gempa.
Sesampainya di rumah, Lin kaget bukan kepalang lantaran rumahnya sudah hancur berantakan. Lin juga terkejut lantaran anak bungsunya hampir tertimpa reruntuhan bangunan.
"Anak saya yang nomor 3 hampir tertimpa plafon. Untung ditarik kakaknya yang nomor dua," tuturnya.
Baca Juga: Banyak Korban Patah Tulang, Kapolri Perintahkan Kapusdokkes Kirim Tenaga Medis Tambahan ke Cianjur
Awalnya, kedua anak Lin sedang berada di kamar dan ingin tidur siang. Namun, keduanya merasakan getaran gempa yang cukup kuat.
Sang adik masih sempat diselamatkan oleh kakaknya saat gempa terjadi. Sayangnya, setelah ditarik, batu bata yang menjadi material bangunan rumah Lin tetiba runtuh.
"Untung ditarik sama kakaknya. Habis di tarik itu batu bata pada runtuh," ungkapnya.
Saat itu, kedua anak Lin juga sempat terjebak di dalam rumah lantaran pintu rumah terjepit reruntuhan. Beruntung keduanya bisa keluar menyelamatkan diri berkat bantuan tetangga.
Berita Terkait
-
Viral di TikTok Teriakan Anak yang Berusaha Memanggil Ibunya di Depan Rumah yang Hancur Pasca Gempa Cianjur
-
Nasib Siswa Pasca Gempa Bumi Cianjur, Cugenang dan Cilaku Paling Parah, 26 Bangunan Sekolah Rusak Parah dan Ringan
-
Gempa Susulan Masih Terjadi di Cianjur, Warga: Sudah Tak Terhitung
-
Masih Sering Terjadi, Khawatir Gempa Susulan Warga Cianjur Belum Berani Tidur di Rumah : Kalau yang Kecil - kecil Gak Kehitung Jari
-
Banyak Korban Patah Tulang, Kapolri Perintahkan Kapusdokkes Kirim Tenaga Medis Tambahan ke Cianjur
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Tak Hadiri Proses Wawancara PSSI, Siapa?
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
Terkini
-
Prabowo Pastikan Hunian Tetap Dibangun, Korban Bencana Sumatra Dapat Huntara Lebih Dulu
-
Tragis! Tergelincir di Tikungan, Pemotor Tewas Seketika Disambar Bus Mini Transjakarta
-
Wafat di Pesawat Usai Tolak Tambang Emas, Kematian Wabup Sangihe Helmud Hontong Kembali Bergema
-
PLN Pastikan Kesiapan SPKLU Lewat EVenture Menjelang Natal 2025 & Tahun Baru 2026
-
Soal Polemik Perpol Baru, Kapolri Dinilai Taat Konstitusi dan Perkuat Putusan MK
-
Kritik Penunjukan Eks Tim Mawar Untung sebagai Dirut Antam, KontraS: Negara Abai Rekam Jejak HAM!
-
Mendagri Tito Serahkan Bantuan untuk Warga Terdampak Bencana di Sumbar
-
Detik-Detik Pengendara Motor Tewas Tertabrak Bus Minitrans di Pakubuwono Jaksel
-
Jawab Kritik Rektor Paramadina, Wamendiktisaintek Tegaskan Fokus Pemerintah Bukan Kuota PTN
-
Korsleting Dominasi Kasus Kebakaran Jakarta, Pengamat: Listriknya 'Spanyol', Separuh Nyolong!