Suara.com - Tentara Nasional Indonesia AU (TNI AU) telah menahan 4 anggotanya sebagai buntut dugaan penganiayaan yang mengakibatkan kematian Prada (Prajurit Dua) Mochamad Indra Wijaya. Hingga saat ini masih dilakukan penyelidikan terkait dengan tewasnya anggota TNI AU di Biak, Papua tersebut.
Indra merupakan Tamtama yang bertugas di Sekretariat, Makoopsud III Biak. Ia diketahui meninggal pada Sabtu (19/11/2022), setelah sebelumnya dilakukan perawatan di Rumah Sakit Lanud Manuhua, Biak. Lantas siapa sebenarnya sosok Indra Wijaya? Simak penjelasan tentang profil Prada M Indra Wijaya berikut ini.
Profil Prada M Indra Wijaya
Mochamad Indra Wijaya alias Prada Indra merupakan salah satu anggota Komando Operasi Udara (Koopsud) III Biak, Papua. Ia merupakan Tamtama yang bertugas di Sekretariat Makoopsud III Biak. Diketahui, tamtama merupakan golongan pangkat prajurit dan kopral di TNI. Indra meninggal dunia di RS Lanud, Manuhua, Biak, Papua, pada Sabtu (19/11/2022).
Belum diketahui secara pasti profil Prada Indra selengkapnya. Hanya saja pihak keluarga menyebut ada kejanggalan atas kematian Prada Indra. Disebutkan pihak keluarga baru mengetahui tewasnya Prada Indra lewat pesan singkat lewat WhatsApp oleh Kolonel Adm Veradiyanto, atasan almarhum.
Kabar duka itu diterima pihak keluarga Prada Indra pada Sabtu (19/11/2022) sekitar pukul 02.25 WIB dini hari di Karawaci, Tangerang Kota, Banten. Sementara itu jenazah Prada Indra tiba di rumah duka di Karawaci, Tangerang Kota, Banten, pada Sabtu (19/1/2022) sekitar pukul 19.00 WIB.
Pihak Keluarga Diberitahu Kabar Kematian Prada Indra
Saat menyampaikan kabar duka, Kolonel Adm Veradiyanto tidak menjelaskan ihwal penyebab kematian Prada Indra. Dikarenakan penasaran dan ingin memastikan kabar duka tersebut, pihak keluarga Prada Indra melakukan panggilan video untuk mengetahui kondisi pasti anaknya.
Dalam panggilan video itu, pihak keluarga diperlihatkan kondisi jenazah Prada Indra yang sudah dalam posisi mata, hidung, dan mulut ditutup kapas.
Baca Juga: Luka Lebam hingga Peti Jenazah Digembok, Empat Prajurit TNI AU Ditahan Kasus Tewasnya Prada Indra
Penyebab Kematian Diklaim Karena Kelelahan
Kematian Prada Indra diklaim atasannya karena kelelahan usai berolahraga. Setelah bermain futsal, Prada Indra ditemukan dalam kondisi pucat dan kaku di kamar mess pada Sabtu (19/11/2022) sekitar pukul 01.00 WIT dini hari.
Kolonel Adm Veradiyanto berdalih soal kondisi tubuh Prada Indra bahwa jenazah tersebut telah diberi formalin sehingga pihak keluarga menguatkan dugaan kejanggalan yang terjadi. Terlebih pemberian formalin pada jenazah harusnya atas persetujuan keluarga Prada Indra.
Pihak Keluarga Dapat Surat Kaleng
Sebelum jenazah Prada Indra tiba di rumah duka, seseorang yang mengaku mengenal Prada Indra mengirim pesan singkat ke akun Facebook salah satu keluarganya. Isi surat itu minta pihak keluarga melalukan visum mandiri pada jenazah Prada Indra.
Si pengirim surat kaleng juga melarang visum Prada Indra dilakukan di rumah sakit AU (Angkatan Udara). Kemudian sekitar pukul 19.00 WIB peti jenazah Prada Indra tiba di rumah duka setelah diterbangkan dari Biak, Papua menggunakan pesawat komersil.
Berita Terkait
-
Luka Lebam hingga Peti Jenazah Digembok, Empat Prajurit TNI AU Ditahan Kasus Tewasnya Prada Indra
-
Dilarang Visum di RS AU, Begini Isi Surat Kaleng yang Diterima Keluarga usai Prada Indra Tewas di Papua
-
Keluarga Cuma Dikabari Lewat WA, Kejanggalan Tewasnya Prada Indra di Papua: Tubuh Penuh Lebam hingga Peti Mayat Digembok
-
Bukan Karena Mbak Rara, Wishnutama Beberkan Proses Modifikasi Cuaca Saat KTT G20 di Bali yang Membuat Cuaca Aman Terkendali
-
Begini Kondisi Prajurit TNI yang Alami Kecelakaan Usai Terjun dari Pesawat Hercules di Ketinggian 487 Meter
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf