Suara.com - Produksi vaksin asal dalam negeri bernama IndoVac kini resmi diluncurkan dan masuk dalam daftar vaksin Covid-19 yang resmi di Indonesia. Peresmian vaksin ini pun dilakukan oleh Presiden RI, Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor pada Kamis (24/11/2022) pagi tadi.
Tak hanya meresmikan, Jokowi pun ikut menerima suntikan dosis pertama vaksin ini atau dalam rangkuman riwayat vaksinnya, vaksin Indovac ini merupakan booster kedua untuknya. Jokowi pun mengungkap bahwa vaksin IndoVac ini nantinya akan didistribusikan ke masyarakat.
Tak hanya Jokowi, hadir juga beberapa menteri seperti Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi yang turut hadir dalam peresmian vaksin asli Indonesia tersebut. Lalu, apa sebenarnya vaksin IndoVac ini? Simak selengkapnya.
Vaksin pertama buatan dalam negeri
IndoVac merupakan vaksin pertama Covid-19 yang diproduksi dalam negeri. Jokowi pun mengungkap bahwa pengembangan vaksin IndoVac ini sempat redup selama hampir satu setengah tahun, namun akhirnya berhasil diluncurkan dan diresmikan pada bulan November 2022 ini.
PT. Bio Farma (Persero) pun ditunjuk sebagai produsen vaksin ini. Pusat produksi vaksin ini pun dipusatkan di pabrik PT Bio Farma di Bandung, Jawa Barat.
Dosis penyuntikan
Vaksin IndoVac ini pun memiliki sejumlah aturan dalam penyuntikan. Adapun peraturan pemberian vaksin sesuai dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) adalah sebagai berikut :
- Vaksin Indovac dapat diberikan kepada pengguna yang berusia lebih dari 18 tahun.
- Kemasan satu vial dengan @ 10 dosis (5 ml)
- Sebagai dosis primer diberikan secara intramuskular (pada otot) sebanyak dua dosis, masing-masing 0,5 mL dengan interval 18 hari.
- Sebagai dosis lanjutan (booster) untuk vaksin primer Sinovac diberikan satu dosis dengan dosis penuh (full dose) 0,5 ml.
- Sebelum dilakukan penyuntikan, calon pengguna harus melakukan skrinning kesehatan sesuai dengan format skrinning yang sesuai.
- Penyimpanan vaksin pada suhu 2-8 C, kering dan vaksin tidak boleh dibekukan.
Efikasi vaksin Indovac dan efek samping
Baca Juga: Intip Ekspresi Jokowi Disuntik Booster Kedua di Istana Bogor
Dalam laporan yang diungkap oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) , efikasi vaksin Indovac menunjukkan angka antibodi sebesar 92,5 persen. Efek samping atau adverse events (AES) dalam uji klinik dalam pemberian vaksin ini umumnya bersifat ringan.
Efek samping yang banyak dilaporkan oleh penerima vaksin ini adalah nyeri lokal dan nyeri otot atau biasa disebut myalgia.
Remaja dan anak akan jadi penerima vaksin Indovac
Pemberian vaksin ini nantinya juga akan dilakukan secara bertahap. Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir mengungkap bahwa vaksin Indovac ini nantinya dapat digunakan sebagai vaksin primer ataupun booster. Vaksin ini juga nantinya akan disuntikkan kepada remaja dan anak-anak.
“Jadi memang vaksin IndoVac ini bisa digunakan untuk beberapa hal. Untuk vaksin primer, itu bisa dilakukan terutama bagi masyarakat yang belum mendapatkan vaksin Covid-19. Kemudian bisa nanti diberikan untuk booster dewasa dan kita juga menyiapkan uji klinis untuk bisa diberikan kepada remaja dan juga anak,” kata Basyir.
Produksi vaksin akan meningkat
Peluncuran vaksin IndoVac ini diungkap akan menjadi langkah pertama produksi vaksin asli Indonesia dalam jumlah yang besar. Jokowi pun mengungkap bahwa tahun ini akan diproduksi 20 juta dosis vaksin oleh PT Bio Farma.
"Mulai hari ini kita bisa memproduksi vaksin Covid sendiri dengan kapasitas di tahun ini nanti kurang lebih 20 juta, tadi Pak Dirut menyampaikan, tahun depan bisa 40 juta, dan kalau memang pasar masih memerlukan bisa sampai ke 120 juta dosis vaksin" ungkapnya.
Kontributor : Dea Nabila
Berita Terkait
-
Intip Ekspresi Jokowi Disuntik Booster Kedua di Istana Bogor
-
Politikus Demokrat Sentil Foto Jokowi di Cianjur, Warganet Bahas Tenda 'Mewah' SBY Saat Bencana: Masih Mau Nyinyir?
-
Gratiskan Biaya Pengobatan Korban Gempa Cianjur, Ridwan Kamil: Warga Sudah Susah, Hartanya Terpendam di Rumah yang Roboh
-
Soal Dugaan Pemerasan hingga Setoran Tambang Ilegal ke Kabareskrim, Mahfud MD Disarankan Segera Lapor Jokowi
-
Ferdy Sambo Sebut Putri Candrawathi Kena Covid-19 Karena Tidak Patuh, Ingat Lagi Prokes di Keramaian!
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Tepis Kabar Rektor IPB Arif Satria Bakal Dilantik Jadi Kepala BRIN, Mensesneg: Belum Ada Hari Ini
-
Alasan Kuat Prabowo Tunjuk Dony Oskaria Jadi Plt Menteri BUMN: Beliau COO Danantara
-
Profil Dony Oskaria, Plt Menteri BUMN Pilihan Prabowo yang Hartanya Tembus Rp 29 Miliar
-
Polisi Bongkar Modus Lempar Bola Komplotan Copet di Halte TransJakarta, Begini Praktiknya!
-
Sudah Komitmen, Mensesneg Sebut Mahfud MD Bakal Diajak Gabung ke Tim Reformasi Kepolisian
-
BREAKING NEWS! Prabowo Tunjuk Dony Oskaria Jadi Plt Menteri BUMN Gantikan Erick Thohir
-
Jalur Tol Gratis dari Gerbang Tol Fatmawati 2 Kurangi Macet 24 Persen, Bakal Dibuka hingga Oktober?
-
Bantah Aktivis Syahdan Husein Mogok Makan di Tahanan, Polisi Tunjukkan Bukti Ini!
-
Warning dari Senayan Buat Erick Thohir: Boleh Rangkap Jabatan, Tapi....
-
Nasib Wali Kota Prabumulih Buntut Ulah Anak: Disemprot Kemendagri, LHKPN Diubek-ubek KPK