Suara.com - Pemeriksaan terhadap kematian misterius keluarga Kalideres pun masih berlanjut. Terbaru, polisi dan tim forensik memeriksa feses keluarga yang ditemukan meninggal di dalam rumah di kawasan Jakarta Barat tersebut.
Bersama dengan dokter forensik, polisi melakukan pemeriksaan terhadap feses keluarga Kalideres. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kandungan yang terdapat di dalam tubuh mayat.
Hasil dari pemeriksaan ini pun akan memakan waktu cukup lama. Dari hasil penelitian feses para mayat, dapat diketahui makanan yang dikonsumsi oleh dan dapat membantu penydikan.
Kombes Hengki Haryadi selaku Direskrimum Polda Metro Jaya mengatakan, pemeriksaan ini diharapkan mampu mengungkap atau mematahkan dugaan selama ini. Saat ini sedang dilakukan penelitian oleh tim ahli forensik dan psikologi forensik.
"Kemarin berdasarkan keterangan dari dokter forensik kita menemukan feses. Feses ini kita ambil sampel dibawa ke laboratorium," kata Hengki dilansir dari tayangan Kompas TV (26/11/2022).
"Mungkin bisa mengungkap atau mematahkan praduga selama ini, kita belum tahu," lanjutnya.
Hasil temuan sebelumnya membutuhkan beberapa waktu hingga beberapa minggu untuk didapatkan kesimpulan. Kombes Hengki Haryadi mengaku berhati-hati dalam menemukan maupun mengungkap sebab atau motif kematian keluarga Kalideres tersebut.
Sebelumnya, satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat tersebut ditemukan tewas di dalam rumahnya. Kecurigaan muncul setelah seorang warga mencium bau busuk di sekitar rumah dan meminta tokoh setempat yakni Ketua RT untuk memeriksa rumah keluarga tersebut.
Ketua RT pun melaporkan hal tersebut ke Kepolisian Sektor Kalideres terkait adanya bau busuk. Polisi dan Ketua RT pun masuk ke rumah tersebut dan mendapati 4 (empat) mayat di tiga ruangan yang berbeda yakni ruang tamu, kamar tengah, dan ruang belakang.
Baca Juga: Rentetan Misteri yang Belum Terpecahkan Dalam Kasus Kematian Satu Keluarga di Kalideres
Keempat anggota keluarga tersebut yakni Rudianto (71) yang merupakan kepala keluarga, Margaret (58), Dian (42), dan Budianto (69). Keempat orang itu diduga meninggal dalam waktu yang tidak bersamaan.
Hingga kini, Polisi masih berusaha mengungkap motif kematian keluarga Kalideres tersebut. Pasalnya, setelah diperiksa dan dilakukan penggeledahan untuk mencari bukti dan motif kematian keluarga tersebut, kejanggalan yangmuncul yakni tidak adanya makanan sedikitpun, tidak ada air dan spekulasi awal yakni keluarga tersebut kelaparan.
"Kita harus benar-benar hati-hati dalam mengungkap sebab motif dari peristiwa ini," kata Hengki.
Hal ini pun menuai berbagaim macam dugaan mulai dari bunuh diri hingga termasuk dalam rangkaian ritual tertentu. Setelah melakukan beberapa kali pemeriksaan, Kepolisian Polda Metro Jaya pun menyelidiki kasus ini bersama Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Universitas Indonesia di RSCM.
Pemeriksaan ilmiah tersebut diperlukan diperlukan untuk menemukan fakta penyebab kematian satu keluarga ini.
Fakta yang terungkap nantinya pun dapat mematahkan berbagai dugaan dan memberikan faktor penyebab yang sebenarnya.
Berita Terkait
-
Rentetan Misteri yang Belum Terpecahkan Dalam Kasus Kematian Satu Keluarga di Kalideres
-
Fakta Baru Satu Keluarga Tewas di Kalideres: Polisi Teliti Feses yang Ditemukan saat Autopsi
-
Fakta Aneh Kasus Kalideres: Keluarga Rudy Jual Perabot Tanpa Mau Bertemu Pembelinya, Barang Ditaruh di Luar Rumah
-
Kasus Tewasnya Satu Keluarga di Kalideres Masih Misterius, Kotoran dari Mayat sampai Diperiksa Polisi
-
Dibawa ke Laboratorium, Polisi Teliti Feses Satu Keluarga Tewas di Kalideres yang Ditemukan saat Autopsi
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
Terkini
-
Antisipasi Angin Kencang, Pramono Instruksikan Pangkas Pohon Tua di Jakarta
-
Jenguk Siswa dan Guru Korban Insiden Mobil SPPG, Prabowo: Cepat Sembuh Ya
-
LAZ Al Azhar dan Jaringan Sekolah YPI Gerak Cepat Pulihkan Sumatera Pasca Bencana
-
Masuk Dakwaan, 80 Konten Instagram Ini Jadi Senjata Jaksa Jerat Aktivis Delpedro Marhaen Cs
-
Badan Gizi Nasional Dorong UMKM dan Masyarakat Lokal Jadi Tulang Punggung Program MBG
-
58 Layanan Masyarakat Diusulkan Dicoret dari Keterlibatan Polri, Ada Pembuatan SIM Hingga SKCK
-
Anggota DPR Dorong Satgas Pascabencana Sumatera Bekerja Cepat: Jangan Sekadar Rapat!
-
Jakarta Kebakaran Lagi, 10 Warung di Kalideres Ludes Terbakar
-
Pemprov Aceh Surati PBB Minta Bantuan, Komisi II DPR: Tak Usah Diperdebatkan
-
Terungkap, Ada Nama Kakak Najwa Shihab di Grup Mas Menteri Core Team Nadiem Makarim