Suara.com - Polda Sumatera Utara enggan berkomentar banyak terkait kabar adanya intervensi dalam penyidikan kasus bos judi online, Apin BK. Isu adanya dugaan intervensi ini muncul di tengah mandeknya perkembangan kasus yang menjerat bos judi online tersebut.
Kabid Humas Polda Sumatera Utara, Kombes Hadi Wahyudi berdalih akan menyampaikan perkembangan kasus judi online Apin BK dalam waktu dekat.
"Kita tunggu ya, pasti akan disampaikan updatenya," kata Hadi kepada wartawan Senin (28/11/2022).
Di sisi lain, Hadi juga enggan menjawab terkait beredarnya bagan konsorsium 303 Apin BK yang menyeret nama Kabareskrim Polri KomjenAgus Andrianto, eks Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri, Irjen Andi Rian Djajadi, dan beberapa pejabat Polri lainnya. Dia berdalih tak memiliki wewenang untuk menjawab isu tersebut.
"Bukan kapasitas saya menjawab itu," ujarnya.
Ditangkap di Malaysia
Apin BK alias Jonni merupakan bos judi online terbesar di Sumatera Utara. Dia ditangkap dalam pelariannya di Malaysia, Kamis, 13 Oktober 2022.
Dalam perkara ini, penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sumatera Utara telah menetapkan 16 orang tersangka, di antaranya Apin BK, Niko Prasetya, dan 14 orang lainnya.
Sebelum melakukan penangkapan, Kapolda Sumatera Utara, Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak lebih dahulu menggrebek markas perjudian di warung warna-warni di Kompleks Cemara Asri, Kabupaten Deli Serdang, Selasa (9/8) dini hari.
Baca Juga: Polda Sumut Pastikan Tak Ada Perlakukan Istimewa Bagi Bos Judi Online Apin BK
Ada tujuh unit ruko yang digeledah Polda Sumatera Utara. Berdasar hasil penggeledahan diketahui ada 18 ruangan yang mengoperasikan website dan 18 jenis judi online.
Penyidik juga menyita 264 layar monitor, 150 CPU, 24 unit laptop, 105 handphone, 19 buku tabungan, 26 ATM, 560 kartu Telkomsel, 20 unit CCTV. Adapun omzet bisnis judi online ini ditaksir mencapai Rp1 miliar per hari.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Media Belanda Julid ke Eliano Reijnders yang Gabung Persib: Penghangat Bangku Cadangan, Gagal
-
Sudah di Indonesia, Jebolan Ajax Amsterdam Hilang dari Skuad
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
Terkini
-
Bela Kepsek Roni, Publik Skakmat Walkot Prabumulih Imbas Video Klarifikasi: Basi Lu, Mundur Aja!
-
Gaungkan Green Policing, Kapolda Riau: Demi Keadilan Ekologis!
-
Lingkaran Korupsi Hutan Mengarah ke Petinggi? Anak Buah Menhut Raja Juli Diperiksa KPK!
-
Ojol Demo di Jakarta Hari Ini, Pramono: Pasti Aman
-
Tol Fatmawati Gratis Bikin Macet Hilang? Ini Kata Gubernur Pramono
-
Istana Masih Teka-teki, Menakar Peluang Mahfud MD Kembali ke Kursi Panas Menko Polkam
-
Zulhas Dorong Pesantren Dirikan Koperasi Desa, Jadikan Pusat Ekonomi Umat
-
Geger Korupsi Haji Seret Kader PBNU, KH Marzuki Mustamar: KPK Angkut Saja Siapapun yang Salah!
-
Gebrakan Gubernur Papua Tengah: Gratiskan Sekolah untuk 24.481 Siswa, Beasiswa Kuliah Disiapkan
-
5 Fakta Demo Akbar 5.000 Ojol Hari Ini: Kepung Istana hingga DPR, Jakarta Waspada Macet!