Kwangkey atau Kuangkay adalah upacara kematian yang masih dilakukan oleh sub etnis Suku Dyaka Benuaq yang mendiami hutan pedalaman Kalimantan Timur. Adapun tradisi ini berasal dari kata ke dan angkey. Ke artinya adalah melakukan ataupun melaksanakan, sementara angkey adalah bangkai.
Berdasarkan istilah bahasa daerah setempat, Kwangkey memiliki makna membuang bangkai. Atau jika dimaknai secara lebih sederhananya adalah melepaskan diri dari duka dan mengakhiri masa berkabung karena ditinggal orang terdekat.
Adapun upacara adat tersebut dilakukan untuk menghormati dan memuliakan para roh leluhur yang sudah meninggal. Setelah upacara kematian dilakukan, diharapkan roh leluhur mendapatkan kebahagiaan dan juga tempat layak di akhirat sana.
3. Kaharingan
Tradisi Suku Dayak selanjutnya adalah Kaharingan. Kaharingan merupakan kelompok agama Hindu yang kemudian dikenal sebagai Hindu Kaharingan. Akan tetapu seiring berkembangnya zaman, sebagian masyarakat suku Dayak yang merubah agama Kaharingan menjadi Budha versi Tionghoa. Selain itu, ada beberapa pemeluk agama Islam yang terbentuk karena perkawinan dengan Suku Melayu.
4. Tari Gantar
Tari Gantar adalah salah satu tradisi asli Suku Dyak. Tarian ini dilakukan untuk pergaulan muda-mudi Suku Dayak Benuaq dan Dayak Tunjung di wilayah Kabupaten Kutai Barat. Tarian Gantar bertujuan untuk mengekspresikan kegembiraan dan juga keramahan dalam menyambut tamu, baik iti wisatawan ataupun tamu kehormatan. Tari ini juga memiliki fungsi untuk menyambut para pahlawan dari medan perang. Terdaoat tiga jenis tarian Gantar, antara lain Gantar Rayat, Gantar Busai, serta Gantar Senak dan Kusak.
5. Mantat Tu’Mate
Tradisi mantat tu’mate merupakan tradisi untuk mengantarkan orang yang meninggal dunia. Ritual mantat tu’mate dilakukan selama tujuh hari tujuh malam dengan acara iring-iringan musik dan tari tradisional. Setelah upacara selesai, barulah jenazahnya akan dimakamkan.
Itulah tadi tradisi suku Dayak dan asal-usulnya yang sangat menarik untuk terus dilestarikan. Semoga menambah wawasan!
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari
Berita Terkait
-
Jokowi Perintahkan Kapolri Tanggapi Kuota Khusus Permintaan Panglima Jilah Soal Pendidikan Militer Anak-Anak Dayak
-
Panglima Tempur Jilah ke Jokowi: Kami Rindu ada Jenderal Militer Penjaga IKN dan NKRI dari Suku Dayak
-
Diminta Kuota Khusus Sekolah TNI-Polri untuk Anak-anak Dayak, Jokowi Serahkan Jumlahnya ke Kapolri
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Boni Hargens: 5 Logical Fallacies di Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025