Suara.com - Presiden Serbia memprediksi perang yang terjadi di Ukraina memiliki kemungkinan untuk berlanjut hingga beberapa musim dingin mendatang.
Seperti dilaporkan pada Warta Ekonomi, pada Selasa (29/11), Presiden Aleksandar Vucic menyebut Perang Ukraina berpotensi berlangsung lama dan bahwa usualn terkait gencatan senjata kemungkinan tidak akan disetujui.
Komentar tersebut ia ungkapkan dalam wawancara dengan stasiun televisi Serbia, Pink. Awal bulan ini, Vucic juga telah mengatakan kepada outlet yang sama bahwa pertempuran di wilayah Kherson, Ukraina, akan menjadi "Stalingrad" dan titik balik konflik, termasuk bagi Rusia yang mengumumkan upaya evakuasi dari kota ke tepi kiri Sungai Dnipro.
“Ketika banyak orang mulai berpikir bahwa perang sudah berakhir dan Ukraina menang, Rusia mulai berperang dengan lebih baik,” kata Vucic.
“Namun, saya tidak mengatakan mereka punya semacam keuntungan. [Konflik] ini akan berlangsung lama, dan saya perkirakan musim dingin berikutnya dan bahkan musim dingin berikutnya akan jauh lebih buruk daripada musim dingin ini.”
Ketika dimintai komentarnya tentang serangan rudal yang diluncurkan Rusia ke infrastruktur-infrastruktur di Ukraina, Vucic mengatakan bahwa Moskow dan Kiev akan mengerahkan seluruh kemampuan mereka karena “tidak ada cinta dalam perang.”
Ia juga menambahkan bahwa meskipun secara pribadi ia akan sangat menyambut gencatan senjata serta solusi-solusi untuk penyelesaian konflik, ia menegaskan bahwa hal tersebut tidak bergantung padanya.
"Saya bukan orang Rusia atau Ukraina, terserah mereka untuk menyelesaikan ini. [Saya juga bukan] orang Amerika [sehingga dapat] ikut campur dalam semua hal ini," kata Vucic.
Uni Eropa telah menekan Serbia untuk "menyelaraskan" kebijakan luar negerinya dengan Brussel dan memberikan sanksi kepada Rusia, tetapi Vucic bersikeras pada jalur yang independen dan netral untuk Beograd.
Rusia sendiri mendukung penolakan Serbia untuk mengakui Provinsi Kosovo yang memisahkan diri sebagai negara merdeka.
Berita Terkait
-
Ukraina Desak NATO Segera Kirim Bantuan Buat Gempur Pasukan Rusia
-
Ibu Negara Ukraina Mengutuk Kekerasan Seksual 'Sistematis' oleh Pasukan Rusia
-
Presiden Ukraina Sebut Rusia Persiapkan Serangan Rudal Baru
-
Lilin-lilin Kecil Untuk Para Korban Genosida Holodomor di Ukraina
-
Rusia Bersiap Hentikan Pasokan Energi untuk G7 dan Sekutunya
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram