Suara.com - Komisi I DPR segera melakukan uji kelayakan dan kepatutan, atau fit and proper test, terhadap calon Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono. Dalam agenda rapat yang dirilis, fit and proper test itu dilakukan Jumat (2/12) siang.
Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Gerindra, Sugiono, mengatakan tidak ada isi khusus yang akan didalami kepada Yudo. Meski demikian, Komisi I akan menanyakan tentang program ke depan Kepala Staf Angkatan Laut itu bila diangkat menjadi Panglima TNI.
"Tidak ada isu khusus yang didalami. Lihat saja rencana dan program beliau pada saat nanti sudah dilaksanakan fit and proper test," kata Sugiono kepada wartawan dikutip Jumat.
Sementara itu, terkait sosok Yudo yang merupakam satu-satunya calon yang ditunjuk Presiden Jokowi, Sugiono menilai hal itu sudah menjadi pilihan yang tepat. Ia melihat Yudo merupakan sosok yang profesional sehingga dirasa mampu mengemban tugas sebagai Panglima TNI.
"Saya kira beliau adalah sosok prajurit yang profesional. Saya yakin Pak Presiden juga pada saat mengirimkan surpres ke DPR sudah mempertimbangkan prajurit dengan prestasi yang terbaik di jajarannya," kata Sugiono.
Sebelumnya, Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, TB Hasanuddin, berujar beberapa hal substansial akan ditanyakan atau dipertegas kepada Yudo.
"Yang pertama, misalnya saja tentang memintanya kepada panglima agar prajurit TNI itu tetap dalam posisi netral. Kemudian tidak berpolitik praktis terutama ketika menghadapi event-event seperti Pemilu, Pilkada, Pilpres, Pileg, dan sebagainya," kata Hasanuddin di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (1/12).
Hal lainnya yang akan didalami dalam fit and proper test ialah masalah kedisiplinan TNI. Hasanuddin mengatakan perlu ada peningkatan dalam hal kedisiplinan.
"Ya begini, dalam pandangan saya, disiplin dalam lima tahun terakhir itu menurun," kata Hasanuddin.
Penyelesaian minumun essential force turut diperdalam pada uji kelayakan dan kepatutan Yudo.
"Yang keempat, menjaga profesionalisme prajurit melalui upaya-upaya pelatihan dan pendidikan, dan yang terakhir meningkatkan yang namanya kesejahteraan prajurit," kata Hasanuddin.
Selebihnya, kata dia, pertanyaan-pertanyaan lain akan diajukan masing-masing fraksi.
"Kita serahkan ke masing-masing fraksi mau bertanya apa tapi kira-kira berdasarkan pengalaman ada beberapa yang menjadi substansi," ujar Hasanuddin.
Sebelumnya, DPR RI memastikan bakal menggelar uji kepatutan dan kelayakan calon Panglima TNI Laksamana Yudo Margono pada Jumat, dan proses tersebut akan dikakukan selama satu hari penuh.
"Betul. Komisi 1 akan menggelar fit and proper calon panglima esok. Satu hari penuh ya," kata Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid kepada wartawan saat dikonfirmasi, Kamis.
Menurut Meutya, proses fit and proper test akan dimulai dengan verifikasi persyaratan di pagi hari. Setelah itu, calon panglima akan diminta memaparkan visi dan misinya.
"Lalu, mendengarkan visi misi dan pendalaman dalam rapat pukul 13.30 WIB. Penyampaian visi misi oleh calon panglima disepakati dalam rapat internal komisi; 30 menit," ungkapnya.
Nantinya, kata dia, proses tersebut akan dikakukan secara terbuka, kecuali jika nanti dalam paparan ada yang dianggap bersifat strategi dan rahasia maka bagian tersebut dilakukan tertutup.
"Lalu direncanakan verifikasi faktual ke kediaman setelah rapat fit and proper selesai," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Jenderal Andika Perkasa Punya Harta Kekayaan Fantastis, Ada Rumah di Indonesia hingga Amerika: Dibelikan Oleh Mertua Saya
-
Sosok Andika Perkasa, TNI Berpeluang Jadi Capres
-
Murkanya Jenderal Andika Perkasa Dengar Anggota Paspampres Perkosa Prajurit Kostrad: Harus Pecat!
-
KSAL Yudo Siap Jalani Fit and Proper Test Panglima TNI
-
Andika Perkasa : Pecat Paspampres yang Memperkosa Perempuan
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Dicibir Makin Liar Usai Copot Hijab, Olla Ramlan: Hidup Harus Selalu...
Pilihan
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
Terkini
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah