Suara.com - Walaupun dukungan untuk maju menjadi calon presiden kian menguat, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan bahwa dia akan tetap menghormati mekanisme di internal PDI Perjuangan.
PDI Perjuangan memberikan mandat kepada Megawati Soekarnoputri untuk menentukan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
"Ada proses partai yang ada di masing-masing dan di PDI Perjuangan ada proses yang ada di PDI Perjuangan dan PDI Perjuangan itu pasti ada dong ibu ketua umum dan itu sudah berkali-kali kita bicarakan," kata Ganjar menanggapi dukungan kader Partai Amanat Nasional Jawa Tengah untuk maju menjadi calon presiden.
Ganjar mengatakan bahwa dia akan tetap fokus menjalankan tugas sebagai gubernur Jawa Tengah hingga masa bakti berakhir.
Ganjar menekankan penentuan calon presiden dan calon wakil presiden di PDI Perjuangan ada di tangan Megawati dan dia tidak ingin melangkahi kewenangan ketua umumnya.
"Pasti antarpartai nanti akan terjadi komunikasi. Biarlah para ketua umum ini nanti yang bicara dan menentukan soal capres ini," kata dia.
Ganjar mengatakan bahwa dia mengapresiasi dukungan dari kader PAN. Dia mengatakan untuk sekarang terlalu dini untuk membicarakan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
"Saya menyampaikan terimakasih, boleh dong menyampaikan terimakasih karena sebagai kader PDI Perjuangan diapresiasi oleh partai lain," ujarnya.
"Semuanya masih terlalu dini ya, saya tadi datang itu dalam rangka menyambut muskerwil di PAN. Dan ini baru PAN Jateng, tidak tahu yang lain."
Baca Juga: Soal Dukungan PAN, Ganjar Tetap Hormati Aturan PDIP: Ketum yang Memutuskan
Ganjar mengatakan dia punya banyak pekerjaan rumah sebagai gubernur Jawa Tengah.
"Tugas saya masih menjalankan sebagai gubernur, mengendalikan inflasi hari ini, kita juga sedang menyiapkan Nataru ini sudah masuk Desember ya, banjir masih ada, tanah longsor masih ada, itu tentu menjadi perhatian saya. Sekali lagi kalau di PDI Perjuangan ya Ketua Umum yang akan menentukan," katanya.
Berita Terkait
-
Ganjar Minta Pemerintah Prabowo-Gibran Evaluasi Program dan Jajaran di Tahun Pertama
-
Setahun Prabowo-Gibran, Ganjar: Evaluasi Semua Program Yang Tak Jalan Termasuk Jajaran
-
MK Tolak Gugatan Syarat Pendidikan Capres, Ahmad Dhani Bahas Syarat Pemimpin di Islam
-
Respons Wamensesneg soal Keputusan KPU Rahasiakan Dokumen Capres-Cawapres Termasuk Ijazah
-
Ganjar Ikut Meramaikan Warna Perlawanan: Keberanian Itu Menular, Harapan Itu Abadi
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Boni Hargens: 5 Logical Fallacies di Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025