Suara.com - Ramai pemberitaan mengenai lelang Kepulauan Widi yang muncul di sejumlah media massa membuat PT Leadership Islands Indonesia (LII) angkat bicara. Dalam keterangannya, PT LII membantah adanya upaya penjualan kepulauan yang berada di Maluku Utara (Malut) kepada investor asing.
Communication Director LII Okki Soebagio mengklarifikasi jika pemberitaan yang beredar terkait adanya penjualan Kepulauan Widi melalui Balai Lelang Sotheby tidak benar.
"LII ingin memberikan klarifikasi terkait beberapa liputan media dengan variasi judul berita berintikan '100 pulau di Indonesia dilelang'. LII dengan ini menanggapi bahwa isi pemberitaan tersebut adalah keliru dan menyesatkan," katanya seperti dikutip Wartaekonomi.co.id-jaringan Suara.com.
Ia mengemukakan, LII memegang izin yang secara eksklusif menjalankan usaha di Kepulauan Widi, Maluku Utara.
Selain itu, perusahaan telah membuat master plan, rancangan arsitektur, dan mendapat perizinan menjalankan usaha di kepulauan tersebut yang akan menjadi salah satu tujuan wisata berkelanjutan terbaik di dunia.
Namun untuk mempercepat investasi asing besar ke pengembangan Kepulauan Widi setelah pandemi, LII bekerja sama dengan Sotheby’s Auction Concierge yang berbasis di AS dan Inggris untuk membantu menemukan investor yang berpotensi sebagai mitra dalam mengembangkan kepulauan tersebut.
Proses lelang yang dijalankan adalah untuk menjual interest dalam LII. Hal ini bertujuan menarik investor yang memiliki semangat dan visi yang sama dengan pengelola yakni visi yang berfokus pada area konservasi skala besar, pembangunan yang berkelanjutan, dan pemberdayaan masyarakat.
"Sekali lagi, kami sampaikan bahwa Sotheby’s Auction Concierge dan LII sama sekali tidak bermaksud untuk menjual Pulau Widi, dan bahwa Sotheby’s Auction Concierge dan LII memahami secara penuh bahwa pulau-pulau di Indonesia adalah milik negara dan karenanya kepulauan tidak dapat dimiliki oleh individu atau perusahaan swasta mana pun," katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan web Sotheby’s Auction Concierge telah menyampaikan penjelasan di situs resmi mereka sejak awal kampanye pemasaran.
Baca Juga: Pengembang Bantah Jual Kepulauan Widi di Pelelangan Amerika Serikat
Penjelasan terkait dengan proses penggalian dana investasi melalui pelelangan atas interest di LII yang akan dilaksanakan di masa-masa mendatang.
"Investor terpilih adalah yang telah memenuhi persyaratan dan mendapat persetujuan dari LII. Salah satu syarat yang harus disetujui oleh investor adalah investor diharuskan untuk berinvestasi dalam jumlah yang signifikan ke dalam pengembangan Kepulauan Widi. Langkah ini merupakan langkah kunci untuk menarik investasi asing sekaligus mengembangkan sektor pariwisata di kawasan ini," katanya.
Sebagai gambaran, Kepulauan Widi merupakan salah satu ekosistem laut yang unik, kaya akan keragaman biota laut dan langka ditemui, lantaran itu Kepulauan Widi harus dilindungi untuk generasi mendatang.
Hal itu yang kemudian menjadi dasar dan penggerak utama LII dalam pengambilan segala keputusan dari awal mulanya sejak perusahaan bertemu dengan instansi pemerintah pada 2014 lalu.
“LII menyayangkan media-media yang menerbitkan artikel dengan judul yang berpotensi menyebabkan kesalahpahaman, terutama karena tidak ada dari pihak media tersebut yang menghubungi LII untuk meminta pernyataan atau tanggapan," katanya.
Sebelumnya seperti dilansir The Guardian, pelelangan tersebut terkait dengan hak pengembangan lebih dari 100 pulau tropis sehingga dikhawatirkan akan berdampak pada lingkungan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Kepala BGN Ngaku Tak Semua Dapur MBG Punya Sanitasi Air yang Bersih
-
Terbuai Ramalan Kiamat Seorang Pastor, Ratusan Warga Rela ke Hutan Tinggalkan Segalanya
-
Pemerintah Wajibkan Rapid Test di Dapur MBG, Perpres Darurat Segera Terbit
-
Modus Keji Predator Seks di Apartemen Kalibata: Imingi Hadiah Ultah, Rekam Aksi dengan Handycam!
-
Geger Keracunan Massal, Program Makan Bergizi Gratis Didesak Setop, Kantin Sekolah Jadi Solusi?
-
Dokter Tifa Tawarkan Obat Autoimun Manjur untuk Jokowi, Syaratnya Cuma Satu: Tobat Nasuha!
-
KPK Panggil Eks Dirut PGN untuk Kasus Korupsi Jual Beli Gas
-
Dituduh Cabul Hingga Diusir Warga, Benarkah Eks Dosen UIN Malang Ini Korban Fitnah Tetangga Sendiri?
-
Sebar ShopeePay: Tebar Saldo Gratis hingga 2,5 Juta, Klik Linknya Sekarang Juga!
-
Viral Perang Tetangga di Malang: Yai Mim Diusir Warga Dituduh Cabul, Ternyata Ini Akar Masalahnya