Suara.com - Seorang warganet mengaku menjadi korban pungutan liar atau pungli saat memperpanjang surat izin mengemudi (SIM) A di Polres Metro Depok. Pengalaman ini kemudian dibagikan korban di media sosial hingga viral.
"Biaya perpanjang SIM: Katanya vs Realitanya (meski ngurus sendiri tanpa calo). Izin lapor bapak @ListyoSigitP. Jd pagi ini kan gw mw prpanjang SIM A ke Polres Depok. Sblm berangkat udh ngecek2 lah ya biayanya kurang lbh Rp 140ribu (80rb+cek kesehatan 25rb+asuransi 30rb+reg 5rb)," tulis akun @disinixxxxx yang mengadu ke Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, seperti dikutip Suara.com pada Selasa (6/12/2022).
Korban menceritakan bahwa dirinya awalnya diminta menjalani tes kesehatan dengan biaya sebesar Rp 25 ribu. Saat itu, yang bersangkutan sempat meminta bukti pembayaran namun tidak diberikan.
"Gw gak terlalu masalahin sih scr biaya tes kesehatan mmg ada di daftar dan besarannya sama sesuai aturan tertulis," tuturnya.
Setelah itu, korban selanjutnya diminta menjalani tes psikologi dengan biaya Rp 60 ribu. Hal ini menjadi titik awal korban mulai merasa ada yang tidak beres dalam proses perpanjangan SIM tersebut.
“Mulai cium gelagat gak beres krn biaya psikologi dg besaran segitu gak ada tercantum dlm list biaya resmi. Pas diminta bayar Rp 60rb utk biaya tes psikologi ini msh gw turutin sih, biar cepat aja+gw pikir setelah itu tgl pembayaran akhir di loket pengambilan SIM setelah jadi," katanya.
Namun, lanjut dia, kejadian tak terduga kembali terjadi saat dirinya hendak melakukan pembayaran di loket terakhir. Di mana ketika itu petugas meminta biaya mencapai Rp170 ribu.
"Jauh banget selisihnya dr biaya resmi," ungkapnya.
Karena tidak terima, korban pun melayangkan protes. Sampai pada akhirnya dia diminta menemui salah satu petugas.
"Di situ dia jelasin rincian Rp 170 rb itu buat apa aja. Katanya gini:Biaya resmi SIM A: Rp 80 rb, Asuransi: Rp 50 rb, Sertifikasi: Rp 40 rb. Gw komplen dong," ujarnya.
Sambil menyampaikan keluhan, korban pun merekam video dengan ponselnya setelah meminta izin. Namun tiba-tiba ada anggota polisi lainnya yang protes hingga meminta korban menghapusnya.
"Sebenarnya kalo selisih biaya normal vs pungli hanya 50rb gw msh ok aja sih...tp ini 120rb lho. Biaya yg tertera: 140rb. Ditambah pungli2nya bs nyampe: 260rb. 260rb buat sekedar perpanjangan SIM+ngurus sendiri pula terlampau mahal sih menurut gw," jelasnya.
Akibat hal tersebut, korban pun akhirnya mencabut berkas miliknya dan batal memperpanjang SIM.
Terkait kejadian ini, Suara.com telah mencoba mengonfirmasi ke Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Imran Edwin Siregar. Namun, hingga berita ini ditayangkan yang bersangkutan belum memberikan penjelasan.
Berita Terkait
-
Amplop Rp 1 Juta Untuk Para RW Jadi Masalah Besar, Tatang Jauhari Dipanggil Polisi, Bakal Jadi Tersangka?
-
Sehari Jadi, Disini Lokasi Layanan SIM Keliling Purwakarta Sabtu 19 November 2022
-
Jadwal Pelayanan SIM Keliling di Yogyakarta, Persyaratan dan Biaya Selama November 2022
-
Bikin Merinding, Ini Hasil Prarekonstruksi Kasus Pembunuhan Sadis di Jatijajar Depok
-
Update Kasus KDRT di Depok, Korban Alami Luka Robek di Bibir 10 Centimeter
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Dukung Revisi UU Hak Cipta untuk Lindungi Karya Jurnalistik, AMSI Serahkan Simbol Dukungan Ini
-
Prabowo Setujui Ditjen Pesantren, PDIP Siap 'Perkuat Narasi Patriotisme'
-
Polemik Utang Hingga Dugaan Markup Whoosh, PDIP Tugaskan Fraksi Lakukan Kajian
-
'Skema Mafia' Terbongkar: Rp 40 Miliar Digelontorkan untuk 'Beli' Vonis Lepas Korupsi CPO
-
Akui Sulit Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama, Bareskrim: Dikejar Lari-lari!
-
Bukan Cuma Iklan: 5 Bos Media Bongkar 'Revenue Stream' Ajaib di Era AI
-
Pakar Pidana Tegaskan Polemik Patok Kayu PT WKM Harusnya Tak Jadi Perkara Pidana
-
Kejagung Dalami Jejak Korupsi Chromebook Sampai ke 'Ring 1' Nadiem Makarim
-
Terungkap! Alasan Sebenarnya APBD DKI Jakarta Numpuk Rp14,6 Triliun! Bukan Deposito, Tapi...?
-
Kejati Jakarta Bongkar Skandal LPEI: Negara 'Dibobol' Hampir Rp 1 Triliun