Suara.com - Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti, Muhammad Adil baru-baru ini menggegerkan media atas protesnya kepada Kementerian Keuangan dan menyebut Kemenkeu sebagai "iblis". Hal ini pun dilatarbelakangi oleh keluhannya terhadap eksploitasi sumur minyak yang berlimpah di Kab.
Meranti namun tidak memberikan hasil yang signifikan terhadap lingkungan sekitarnya. Tak hanya itu, Adil juga memprotes bahwa dana bagi hasil yang harusnya didapatkan oleh wilayah tempat pengeboran sumur minyak dilakukan secara transparan dan dibagi secara adil, namun kenyataan di lapangan membuatnya berani untuk mengungkap rencananya menuntut hingga Presiden Jokowi.
Pro dan kontra hasil minyak di Kabupaten Meranti ini berawal dari pengeboran sumur minyak yang sudah dilakukan sejak tahun 1973. Melimpahnya kandungan minyak bumi di Kepulauan Meranti ini pun membuat pemerintah selalu meningkatkan jumlah sumur bor setiap tahunnya dan menggali setiap sumber minyak yang ada di Meranti hingga dianggap terlalu mengeksploitasi.
Kendati demikian, namun warga di sekitar Meranti pun tidak dapat digolongkan sebagai masyarakat yang mampu walaupun hasil minyak di sekitar mereka melimpah. Setidaknya, ada 47 ribu orang di Kepulauan Meranti yang tergolong tidak mampu dan hal ini membuat Bupati Meranti semakin berang.
Protes yang disampaikannya lewat rapat koordinasi Pengelolaan Pendapatan Belanja Daerah se Indonesia di Pekanbaru, Kamis (08/12/2022) lalu ini pun mendadak viral.
Dalam pernyataannya, Bupati Adil mengungkap dirinya sempat meminta kepada pihak pengelola sumur bor untuk tidak lagi menambang minyak di Meranti. Namun, hal ini tidak ditanggapi, bahkan saat Adil meminta pembagian dana hasil secara jelas dari Kementerian Keuangan dan tetap tidak ditanggapi.
Kesal karena tidak digubris, Adil pu mengungkap bahwa dirinya menyebut pegawai Kemenkeu sebagai iblis atau setan.
"Sampai ke Bandung saya kejar orang Kementerian Keuangan juga tidak dihadiri oleh yang kompeten, yang hadir waktu itu entah staf, tidak tahu lah. Sampai waktu itu saya ngomong 'ini orang keuangan isinya iblis atau setan'," ujar Adil di rapat koordinasi tersebut.
Tak hanya disitu, kekecewaan Bupati Meranti ini pun sempat membuatnya menyebut akan angkat kaki dari Indonesia dan memberi saran agar Kabupaten Meranti diserahkan kepada Malaysia saja.
"Apa perlu Meranti angkat senjata," ujarnya.
Protes Bupati Adil ini pun ditanggapi oleh banyak orang, termasuk pengamat politik Rocky Gerung. Dalam pernyataannya, Rocky mewajarkan protes yang dilakukan oleh Adil karena telah menyangkut dengan keberlangsungan masyarakat disana, terutama 47 ribu masyarakat miskin yang tidak mendapatkan manfaat adanya sumur bor tersebut.
Namun, protes yang dilakukan Bupati Meranti ini juga mendapat teguran keras dari Mendagri, Tito Karnavian karena dianggap dapat memecah belah persatuan.
Kontributor : Dea Nabila
Berita Terkait
-
Tegur Bupati Meranti Usai Marahi Anak Buah Sri Mulyani, Sekjen Kemendagri: Tak Elok, Pejabat Publik Harus Jaga Etika
-
Semprot Kemenkeu Habis-habisan, Ini Sosok Bupati Meranti Muhammad Adil
-
Daerah Kaya, tapi Miskin! Rocky Gerung: Masuk Akal Pingin Merdeka
-
Ngamuk Marahi Anak Buah Sri Mulyani, Kemendagri Panggil Bupati Meranti Langsung Beri Teguran
-
Bupati Meranti Diminta Tanggung Jawab Atas Ucapannya, Pengamat: Bisa Masuk ke Ranah Makar
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka
-
Mendagri Sambut Kunjungan CIO Danantara, Bahas Pendidikan dan Pengelolaan Sampah Berkelanjutan
-
Nasib 7 Pekerja Freeport Tertimbun Longsor: Titik Terang Belum Juga Muncul, Komunikasi Terputus!